Loading...

Maktabah Reza Ervani




Judul Kitab : Tafsir Al Azhar Juz 1- Detail Buku
Halaman Ke : 13
Jumlah yang dimuat : 111

Orang musyrikin sendiripun pernah menyatakan perasaan sebagai tersebut di dalam surat 25 (al-Furqan) ayat 32. Di dalam ayat itu disebutkan bahwa kaum musyrikin bertanya-tanya, mengapa al-Qur'an diturunkan tidak sekaligus (jumlatan wahidatan). Lalu Tuhan menyatakan sebabnya, yaitu supaya lebih mantap ayat-ayat itu dengan bacaan yang amat teratur sekali.

Hal ini dapat kita misalkan dengan kejadian di diri kita sehari- hari di dalam mempelajari ilmu pengetahuan, baik pengetahuan tentang bahasa atau ilmu yang lain. Walaupun misalnya sesuatu bahasa telah kita hapal kalimat-kalimatnya satu persatu, sebab kita telah pelajari sekaligus, barulah dia akan mantap dalam pikiran, apabila kita telah menghadapi kejadian itu sendiri dan dialami. Itulah sebabnya maka orang merasa amat penting mengadakan research, yaitu penyelidikan ilmu pengetahuan dengan seksama, dengan menghadapi satu kenyataan. Meskipun telah belajar bahasa bertahun-tahun, barulah akan mantap, kalau tinggal di negeri yang empunya bahasa itu agak sekian bulan.

Jadi di dalam ayat 32 dari pada surat 25 itu terdapatlah dua hikmah. Pertama untuk memantapkan tiap-tiap persoalan itu di dalam hati Nabi, kedua supaya ayat-ayat al-Qur'an itu bisa dibaca dengan sebenar-benar bacaan. Dan dengan turunnya semasa demi semasa itu, 13 tahun di Mekkah, 10 tahun di Madinah, amat pentingnya, karena senantiasa ada hubungan antara Rasul s.a.w. dengan cahaya dari langit. Sedang kalau datang sekaligus, hanya sekali ketika turun itu sajalah hubungan beliau dengan langit. Oleh sebab itu maka masa 23 tahun itu benar-benar beliau rasakan selalu adanya hubungan, dan dirasakan pula oleh sahabat-sahabat Rasulullah, yang setiap ayat turun, dibacakan dengan seksama oleh Rasul, lalu mereka terima dan mereka hapalkan dan mereka baca.

Perkara pembacaan al-Qur'an, sehingga al-Qur'an telah menjadi nama dari seluruh surat itu, amat penting sangkut pautnya dengan keadaan umat yang didatangi itu sendiri. Terkenallah oleh dunia keliling pada waktu itu, bahwa umat Arab Hejaz yang didatangi Rasul itu ialah umat yang ummi, artinya sangat sedikit sekali, hanya agak seorang di dalam 1.000 orang yang pandai menulis dan membaca. Tuhanpun telah mentakdirkan pula rupanya, suatu hikmat yang tertinggi dari sebab keummian mereka ini. Sebab orang yang tak pandai


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?