Data Terjemah Kitab ini ada di Database Terjemah Kitab. Data ini adalah data yang belum
divalidasi ke database utama. Semua editing dan penyimpanan mengarah ke Database Terjemah Kitab
Adapun keselamatan: itu adalah parit penyerahan di mana dikisahkan mengenai Ibrahim dan putranya, semoga damai menyertai mereka, Allah berfirman: (Maka ketika keduanya telah berserah diri, dan Ibrahim membaringkan anaknya di atas pelipisnya, Kami panggil dia, 'Wahai Ibrahim! Sesungguhnya engkau telah membenarkan mimpi itu.') Kemudian Dia berfirman: (Dan Kami tebus anak itu dengan seekor kurban besar) dan (Kami selamatkan dia dari kesedihan) kemudian Dia menjanjikan siapa yang melakukan tindakannya akan diperlakukan seperti dirinya, Dia berfirman: (Demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman), kemudian Dia bersaksi atas keimanan dan menyebutnya hamba-Nya, Dia berfirman: (Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman), kemudian Dia berfirman: (Sesungguhnya Kami memberikan balasan kepada orang-orang yang berbuat baik), dan di sini ihsan (berbuat baik) adalah keikhlasan, yaitu melepaskan diri dari ego dan memenuhi perintah Tuhan serta bertawakal kepada-Nya.
Bab Sifat Pintu
yang ada di dada dan penjaga
Dada memiliki dua pintu yang terbuka ke arah jiwa, yaitu pintu perintah dan pintu larangan, dan penjaga keduanya adalah kehendak dan kemampuan, dengan dua tabir dari kekuasaan dan kerajaan, dan para penjaga itu memakai pakaian dari cahaya keesaan dan keilahian, yang diisi dengan belas kasihan, kasih sayang, kelembutan, dan rahmat yang ditenun dengan cahaya kekuasaan, keagungan, dan kebesaran.
Bab Sifat Dasar Dinding
Dasar dinding didirikan di atas tujuh hal, yaitu syukur, rida, sabar, ikhlas, niat, penerimaan, dan pengakuan."
Berikut adalah terjemahan teks ke Bahasa Indonesia:
"Bab Pemeliharaan dan Perawatan
Adapun memperbaiki dinding, memeliharanya, dan menjaganya agar tidak roboh atau terkena bencana seperti lubang atau celah, atau kekurangan, ada delapan hal, yaitu: tahlil (ucapan La ilaha illallah), tahmid (ucapan Alhamdulillah), takbir (ucapan Allahu akbar), tamjid (ucapan pujian kepada Allah), istislam (penyerahan diri), tasbih (ucapan Subhanallah), istighfar (permintaan ampun), dan shalawat kepada nabi Muhammad saw.
Bab Sifat Jiwa dan Apa yang Ada di Dalamnya
Jiwa ada dua jenis: jiwa yang tampak, dan jiwa yang tersembunyi.
Adapun yang tersembunyi adalah yang tercela, sedangkan yang tampak adalah yang mengikuti siapa pun yang memimpinnya, menguasainya, dan mendominasi dirinya, hal ini sejalan dengan firman Allah Yang Mahaagung dan Maha Bijaksana, tentang kesaksian Yusuf terhadap kejahatan jiwa, dia berkata: "Dan aku tidak membebaskan diriku, karena sesungguhnya jiwa itu selalu mendorong pada kejahatan."
Juga firman-Nya: (Pada hari ketika setiap jiwa datang untuk berdebat atas dirinya sendiri, dan setiap jiwa diberi ganjaran sesuai dengan amal perbuatannya, dan mereka tidak akan dirugikan), maka jiwa yang tampak berdebat dengan jiwa yang tersembunyi, sebagaimana firman-Nya: (Aku ambil segenggam dari bekas telapak Rasul, kemudian aku melemparkannya, dan demikianlah jiwa yang menyuruhku melakukannya). Juga firman-Nya: (Engkau tahu apa yang ada di dalam diriku), ini adalah sifat jiwa yang tersembunyi."
Berikut adalah terjemahan teks ke Bahasa Indonesia:
"Adapun sifat jiwa yang tampak
Adalah jiwa yang mengikuti siapa pun yang menguasainya. Jika yang menguasainya adalah malaikat, yakni cahaya dan akal, maka jiwa akan mengikuti keduanya. Namun, jika jiwa yang tersembunyi yang menguasainya, maka jiwa akan tunduk kepadanya. Dari firman-Nya: (Pada hari ketika setiap jiwa menemukan kebaikan yang telah dilakukannya hadir) karena kekuasaan malaikat atas jiwa tersebut (dan keburukan yang telah dilakukan, ia ingin sekiranya ada jarak yang jauh antara dirinya dan keburukan itu. Allah memperingatkan kamu terhadap diri-Nya), artinya jiwa setan, karena jiwa yang tersembunyi ini adalah jiwa setan, dan masalah ini akan dibahas di tempatnya jika Allah berkehendak. Dan firman-Nya: (Dan jiwa serta penyempurnaannya. Maka Dia mengilhamkan kepadanya keburukan dan kebaikan. Sungguh beruntung orang yang menyucikannya), artinya menyucikan jiwa yang tersembunyi agar jiwa yang tampak menjadi baik dengan kebaikannya, seperti firman-Nya: (Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dalam keadaan ridha dan diridhai), Dia menyebutnya jiwa yang tenang karena jiwa yang tersembunyi telah ditekan dan dipenjarakan, dan kerakusannya dicegah, maka ia melemah dan padam api nafsunya, sehingga jiwa yang tampak tenang dan merasa damai dari keburukan jiwa yang tersembunyi dan berada dalam keadaan nyaman. Tidakkah engkau melihat firman-Nya: (Dan siapa yang terhindar dari sifat kikir jiwanya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung), maka ada dua jenis jiwa, jiwa yang tampak dan jiwa yang tersembunyi, sebagaimana yang telah kita jelaskan tentang keadaan mereka, dan keduanya adalah dua kota besar, "dengan perbedaan dan keunggulan di antara keduanya" dan keduanya keluar dari reruntuhan dinding dan parit yang telah kita jelaskan, dan di dalamnya ada beberapa hal yang tidak dapat kita jelaskan karena takut membuat buku terlalu panjang.
Sifat jiwa yang tersembunyi
Terjemahan ini dilakukan oleh : ai_bot
Versi : 24 November 2024 - 09:21:16