Data Terjemah Kitab ini ada di Database Terjemah Kitab. Data ini adalah data yang belum
divalidasi ke database utama. Semua editing dan penyimpanan mengarah ke Database Terjemah Kitab
Adapun sifat jiwa yang tersembunyi, substansinya berasal dari tanah yang paling hina, rendah, dan najis. Hal ini dikarenakan asalnya dari tempat yang diinjak oleh Iblis, tempat ia menginjak, melangkah, dan berjalan. Di tempat tersebut, ada seorang raja dan pemimpin dalam wujud malaikat bersama dengan kelompok itu. Jiwa yang tersembunyi terkena dampak buruk dari kekufuran Iblis karena berinteraksi dengan tempat-tempat tersebut selama beberapa waktu dalam hidupnya, bersamaan dengan kesyirikan, kekufuran, dan kesombongan yang ada pada dirinya. Allah telah menggambarkan Iblis dengan kekufuran, meski ia tampil dalam pakaian tauhid. Maka Allah bersaksi atas kekufurannya dan membatalkan agamanya yang lahiriah karena kekufuran batin yang ada dalam dirinya sejak diciptakan, dan Allah berfirman: (Dan dia termasuk golongan orang-orang kafir).
Ketika Allah menciptakan Adam dari tanah yang diambil dari seluruh permukaan bumi, baik yang hitam maupun merah, yang buruk maupun yang baik, yang datar maupun yang bergunung, maka tanah itu bercampur dengan tempat yang diinjak dan dilangkahi Iblis. Ketika Adam diciptakan, maka wujudnya mirip dengan tempat yang diinjak dan dilangkahi Iblis, dan tanah itu menjadi lebih najis dan buruk dari langkah kakinya. "Hal ini akan kami jelaskan lebih lanjut di tempat yang sesuai jika Allah berkehendak." Maka tanah itu menjadi substansi dasar penciptaan jiwa Adam, yang tercipta sesuai dengan tempat yang diinjak dan dilangkahi Iblis, dan menjadi inti dan dasar jiwa.
Setelah proses penciptaan selesai, Allah meletakkan Adam di bawah Arasy. Ketika Iblis melewatinya dalam wujud malaikat, ia berkata kepada para malaikat: "Bagaimana jika Allah memerintahkan kalian untuk melakukan sesuatu, apakah kalian akan mematuhi-Nya?" Mereka menjawab: "Ya." Ia berkata: "Aku tidak akan mematuhi-Nya!" Ini karena ia melihat asal penciptaan Adam dan mengetahui bahwa ia diciptakan dari tanah itu, sehingga ia meremehkannya. Ia berkata: "Jika Dia memerintahkanku untuk mematuhinya, aku tidak akan melakukannya. Dan jika Dia tidak memerintahkanku, aku akan berupaya sekuat tenaga untuk melawannya dan berperang melawannya. Para malaikat bertanya kepadanya: "Mengapa?" Ia berkata: "Karena ia diciptakan dari tanah tempat kakiku menginjak dan langkah kakiku berjalan, sehingga ia seperti anak atau budakku karena diciptakan dari tanah yang diinjak dan dilangkahi olehku sejak ribuan tahun yang lalu."
Ada aspek lain dalam hal ini: Tempat yang diinjak dan dilangkahi adalah bagian dari tubuh seseorang, sehingga satu bagian tubuh harus mematuhi bagian tubuh yang lain. Bagian tubuh yang lebih rendah dan kecil harus mematuhi bagian tubuh yang lebih tinggi dan besar. Iblis membandingkan perintah dan ciptaan Allah dengan hal-hal ini. Maka, Iblis adalah makhluk pertama yang melakukan perbandingan ini. Allah menjauhkan dia.
Berikut adalah terjemahan teks ke Bahasa Indonesia:
"Argumen Iblis
Dalam apa argumen Iblis? Dikatakan kepadanya: "Apa bukti atas argumen Iblis dan penjelasannya, serta penjelasan argumennya? Apa yang ada di balik maksudnya?" Dia berkata: "Saya melihat argumennya itu berdasarkan firman Allah Ta'ala: (Maka aku mengambil segenggam dari bekas telapak kaki rasul) yang berarti segenggam itu berasal dari tempat yang diinjak kuda Jibril 'alaihis salam, dan itu adalah kuda kehidupan. Dia mengambil tempat bekas tapal kuda karena kehidupan ada di dalamnya. Di mana pun tanah itu diletakkan, ia menghidupkan segala sesuatu. Ini berkaitan dengan kisah Samiri. Jadi, jika tanah itu bukan dari kuda, maka tidak akan mungkin setiap yang mati dihidupkan dari tanah itu. Sebagaimana firman-Nya: (Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang mati dan menulis apa yang mereka telah kerjakan dan jejak mereka. Semua itu telah Kami kumpulkan dalam kitab yang jelas), yang berarti Allah menulis untuk orang beriman dan orang kafir apa yang telah mereka lakukan dari kebaikan atau kejahatan, serta jejak mereka. Jejak adalah apa yang ada di bawah kaki, dan jejak itu terkait dengan perbuatan. Jejak berasal dari tubuh, sebagaimana perbuatan juga berasal dari tubuh.
Dari firman-Nya: (Dan mereka tidak melangkah di tempat yang membuat orang-orang kafir marah, dan mereka tidak memperoleh sesuatu yang bermusuhan dengan musuh, kecuali dicatat bagi mereka sebagai amal saleh). Ini seperti firman Allah Ta'ala: Kami mencatat, artinya kami menganggap jejak sebagai perbuatan, jadi tempat bekas injakan kaki dan jejak dari tubuh adalah seperti sebagian darinya. Jadi, seolah-olah Iblis berkata: "Jika tempat bekas injakan bukan bagian dari tubuh, maka tidak akan dianggap sama antara keberhasilan dan bekas injakan dalam pahala." Seperti halnya jejak kaki adalah bagian dari orang yang melangkah, begitu pula tempat bekas injakan adalah bagian dari jejak. Inilah sifat jiwa yang tersembunyi dan jiwa yang tampak."
Terjemahan ini dilakukan oleh : ai_bot
Versi : 22 November 2024 - 00:24:27