Loading...

Maktabah Reza Ervani




Judul Kitab : Sejarah Umat Islam- Detail Buku
Halaman Ke : 9
Jumlah yang dimuat : 20

dahsyat bagi Islam, kaya dengan sejarah-sejarah yang patut diperingati dengan timbulnya orang-orang besar sebagai Mahmud Ghaznawi, Muhammad Al-Ghori, Timurlane, Nadir Shah, Shah Ismail Safawi, dJalaluddin Akbar dan lain-lain dalam lapangan kepahlawanan. Dan Ar-Razi, Al-Farabi, bin Sina, Omar Khayyam, Al-Firdausi, Abul Fadhl Allamy dalam lapangan filsafat dan kepujanggaan. Pada pengetahuan saya baru inilah pertama yang ditulis dalam bahasa Indonesia berkenaan dengan perkembangan Islam di Iran, Aighanistan, India dan tempat-tempat lain yang bertalian dengan itu. Mudah-mudahan saja pekerjaan saya ini dapat lebih disempumakan oleh peminat sejarah Islam yang lain. Jilid 1V: Setelah mengumpul-ngumpul bahan dan mempertautkan tinjauan di sana-sini — tidak kurang dari 15 tahun — barulah sekarang buku “Sejarah Umat Islam' jilid IV dapat diterbitkan. Pengarang merasa bahwa jilid inilah yang terlebih berat daripada jilid-jilid yang sebelum- nya, sebab belum ada yang memulai menyusun “Sejarah Umat Islam' Indonesia yang lebih lengkap, untuk dijadikan bahan telaah bagi menyusun yang baru. Sudah ada beberapa buku sejarah yang dikarang oleh orang Islam sendiri, seumpamanya 'Sejarah Melayu' dari Tun Seri Lanang, “Hikayat Raja-Raja' dari Sheikh Nuruddin Raniri, “Tuhfatun Nafis" dari Raja Ali Haji, tetapi sangat banyaklah kekurangan pada buku- buku itu. Sebab “Sejarah Melayu' dan “Hikayat Raja-Raja Pasai" dikarang dalam abad ketujuh belas, semasa Aceh dalam puncak kemegahannya dan Johor sudah jatuh. 'Tuhfatun Nafis' dikarang pada abad kesembilan belas di Riau Pulau Penyengat. Terdapat juga “Sejarah Ceribon' “Babad Gianti" yang mengisah- kan perpecahan Kerajaan Mataram. Ada pula buku-buku lain yang menerangkan sejarah Kerajaan Islam yang lain di Indonesia. Tetapi isinya hanya terbatas dalam kerajaan-kerajaan itu saja. Dan lagi, baik “Sejarah Raja-raja Pasai', ataupun “Sejarah Melayu', ataupun “Hikayat Marung Maha Wangsa', sebagai sumber bahan dalam menyelidik kerajaan Melayu tertua di Semenanjung iaitu Kerajaan Kedah: semuanya itu tidak ada yang dapat melepaskan susunan sejarah daripada dongeng-dongeng. Bahkan Sheikh Nuruddin Raniri sendiri, yang di dalam faham agama termasuk seorang Ahli Sunnah yang tajam ingatannya dan banyak jasanya dalam hal perkembangan


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?