Loading...

Maktabah Reza Ervani




Judul Kitab : Tafsir al Mishbah Jilid 1- Detail Buku
Halaman Ke : 49
Jumlah yang dimuat : 623

Kelompok I ayat 1 Surah al-Fatihah (1) memperoleh kekuatan dan rasa percaya diri, karena ketika itu ia telah menyadarkan diri kepada Allah swt. sambil memohon bantuan-Nya. Semoga Anda dapat melihat dan menghayati bahwa di celah maknamakna yang diutarakan ini tersimpul undangan Ilahi untuk terus menerus merasakan pengawasan-Nya. Bukankah seperti yang disimpulkan di atas bahwa tujuan utama dan tema pokok surah ini adalah pengawasan Ilahi? Tapi jangan duga bahwa pengawasan Ilahi bertujuan mencati kesalahan. Allah sebagai Ragib/ Pengawas tampil memperhatikan makhluk-Nya untuk memberi pemeliharaan, bukan bertujuan mencari kesalahan atau menjerumuskannya. Demikian kesimpulan yang penulis peroleh dari ayatayat al-Qur'an dan Sunnah Nabi dan yang penulis kemukakan dalam buku Menyingkap Tabir Ilahi, ketika menjelaskan makna ragib/ pengawas sebagai salah satu Asma” al-Husna. Bahkan bukankah Allah yang mengawasi itu, disifati oleh al-Fatihah dengan ar-Rahman ar-Rahim, yang kasih sayangNya mengalahkan amarah-Nya? Bagaimana mungkin yang sifat-Nya demikian, bermaksud buruk terhadap makhluk-Nya? Tidak berbeda pendapat ulama dalam hal Basmalah, bahwa ia adalah firman Allah swt. yang tercantum dalam al-Qur'an, paling tidak pada QS. an-Naml [27]: 30. Tidak seorang ulama pun mengingkari pentingnya mengucapkan Basmalah pada awal setiap kegiatan penting, walaupun mereka mengakui bahwa hadits ini tidak ditemukan dalam keenam buku hadits standar. Tetapi mereka berbeda pendapat menyangkut Basmalah yang tercantum dalam surah al-Fatihah. Apakah ia merupakan bagian dari surah al-Fatihah atau bukan. Imam Malik berpendapat bahwa Basmalah bukan bagian dari alFatihah, dan karena itu ia tidak dibaca ketika membaca al-Fatihah dalam shalat. Alasannya antara lain adalah perbedaan pendapat itu. Ini karena alGuran bersifat mutawitir, dalam arti periwayatannya disampaikan oleh orang banyak yang jumlahnya meyakinkan, sedang riwayat tentang Basmalah dalam al-Fatihah tidak demikian. Buktinya adalah kenyataan tentang terjadinya perbedaan pendapat. Di samping itu, menurut penganut mazhab Malik, tidak ada satu riwayatpun yang bernilai shahih yang dapat dijadikan dalil bahwa Basmalah pada al-Fatihah adalah bagian dari al-Qur'an. Bahkan Justru sebaliknya, sekian banyak riwayat yang membuktikan bahwa Basmalah bukan bagian darinya. Salah satu di antaranya adalah hadits yang yang membagi al-Fatihah menjadi dua bagian, satu bagian bagi Allah dimulai dengan al-bamdu lillahi rabb al-'Glamin (tanpa menyebut Bismillahir-rahmanirrahim) dan satu bagiannya untuk manusia yang dimulai dari wa 1yyaka nasta'in


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?