وَكُـلُّ مَضْمُـومٍ فَلَـنْ يَتِـمَّا * إِلَّا بِـضَـمِّ الشَّفَتَـيْنِ ضَـمَّـا
Dan setiap dhommah tidak akan sempurna kecuali dengan mengumpulkan (memonyongkan) dua bibir
وَذُو انْخِفَاضٍ بِانْخِفَاضٍ لِلْفَـمِ * يَتِـمُّ وَالْمَفْتُوحُ بِالْفَتْـحِ افْهَـمِ
Dan khafadh (kasrah) dengan merendahkan bibir maka akan sempurna, dan fathah dengan membuka. Fahamilah
إِذِ الْحُرُوفُ إِنْ تَكُنْ مُحَرَّكَـهْ * يَشْرَكُهَا مَخْرَجُ أَصْلِ الْحَـرَكَهْ
Jika hurufnya berharokat, bergabung makhrojnya dengan ushul harokat
أَيْ مَخْرَجُ الْوَاوِ وَمَخْرَجُ الْأَلِفْ * وَالْيَاءُ فِي مَخْرَجِهَا الَّذِي عُـرِفْ
Yakni makhroj Wawu, makhroj Alif dan ya pada makharojnya yang telah diketahui
فَـإِنْ تَـرَ الْقَارِئَ لَـنْ تَنْطَبِقَا * شِفَاهُـهُ بِالضَّمِّ كُـنْ مُحَقِّـقَا
Maka jika engkau melihat seorang qaari tidak sesuai bibirnya dengan dhommah, maka perbaikilah
بِأَنَّـهُ مُنْتَـقِـصٌ مَـا ضَـمَّ * وَالْـوَاجِبُ النُّـطْقُ بِـهِ مُتَمَّـا
Dikarenakan kurang mengumpulkan (monyong), dan wajib membunyikannya dengan sempurna
كَذَاكَ ذُو فَتْحٍ وَذُو كَسْرٍ يَجِبْ * إِتْـمَامُ كُـلٍّ مِنْهُمَا افْهَمْهُ تُصِبْ
Demikian pula fathah dan kasrah, wajib di-itmam-kan (sempurnakan) keduanya, pahamilah
فَالنَّقْصُ فِي هَـذَا لَـدَى التَّأَمُّلِ * أَقْبَحُ فِي الْمَعْنَى مِنَ اللَّحْنِ الْجَلِي
Maka kurang hati-hati dalam hal ini dapat menyelewengkan makna hingga jatuh ke dalam lahn jaliy
إِذْ هُـوَ تَغْيِيرٌ لِـذَاتِ الْحَرْفِ * وَاللَّحْنُ تَغْيِيرٌ لَـهُ بِالْـوَصْـفِ
Karena merubah dzat huruf dan merupakan lahn yang dapat merubah definisi kata
المفردات
مُنتقِص: (اسم)
- مُنتقِص : فاعل من إِنتَقَصَ
Leave a Reply