Pembatal Puasa yang Paling Banyak Ditanyakan Hukumnya
1. Suppositoria (obat berbentuk peluru yg dimasukkan ke dalam anus atau yang semisalnya).
Tidak membatalkan puasa. [Menurut pendapat asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh.]
2. Tetes mata.
Tidak membatalkan puasa.
[Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, asy-Syaikh Ibnu Baz dan asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahumulloh].
3. Celak
Tidak membatalkan puasa
[Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, asy-Syaikh Ibnu Baz dan asy-Syaikh Ibnu Utsaimin].
4. Obat telinga
Tidak membatalkan puasa.
[Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, asy-Syaikh Ibnu Baz dan asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahumulloh]
5. Tetes hidung
Jika sampai masuk ke lambung maka membatalkan puasa.
[asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh]
Adapun asy-Syaikh Ibnu Baz berpendapat tetes hidung TIDAK BOLEH bagi orang yg berpuasa. Dan barangsiapa yg mendapati rasanya di tenggorokannya, maka wajib baginya untuk mengqodho’ (yakni batal puasanya).
6. Sprayer (semprot) asma.
Tidak membatalkan puasa.
[asy-Syaikh Ibnu Baz, aay-Syaikh Ibnu Utsaimin dan al-Lajnah ad-Daimah rahimahumulloh].
7. Suntikan Nutrisi
Membatalkan puasa.
Adapun suntikan otot, pembuluh darah atau kulit maka tidak membatalkan.
[asy-Syaikh Ibnu Utsaimin dan asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahumalloh].
8. Suntik Penicillin
Tidak membatalkan puasa.
[asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh].
9. Suntikan Insulin bagi penderita diabetes.
Tidak membatalkan puasa.
[al-Lajnah ad-Daimah].
10. Suntik bius (anastesi) pada gigi, menambal dan membersihkannya.
Tidak membatalkan puasa.
[asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahulloh].
11. Menghirup bukhur (asap gaharu) dgn sengaja dalam keadaan tahu.
Membatalkan puasa.
*)Adapun sekedar mencium aroma bukhur tanpa sengaja menghirupnya, maka TIDAK membatalkan.
[asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh].
12. Memakai minyak wangi dan menghirupnya.
Tidak membatalkan puasa.
[asy-Syaikh Ibnu Utsaimin dan asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahumalloh].
13. Pelembab bibir
Tidak membatalkan puasa, dengan syarat tidak ada yang tertelan sedikitpun darinya.
[asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh].
14. Make up
Tidak membatalkan puasa.
[asy-Syaikh Ibnu Baz dan asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh].
15. Muntah dengan sengaja
Membatalkan puasa.
Adapun jika tidak sengaja maka tidak membatalkan.
[asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh].
16. Epistaksis (mimisan), cabut geraham disertai keluarnya darah.
Tidak membatalkan puasa.
[asy-Syaikh Ibnu Utsaimin dan asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahumalloh].
17. Diambil darah untuk diperiksa
Tidak membatalkan puasa.
[asy-Syaikh Ibnu Baz dan asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh]
18. Ihtilam (mimpi basah)
Tidak membatalkan puasa.
[asy-Syaikh Ibnu Utsaimin dan asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahumalloh].
19. Berenang dan menyelam
Tidak membatalkan puasa.
[asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh].
20. Obat kumur (semisal Listerine)
Tidak membatalkan puasa, dengan syarat tidak ada yg tertelan sedikitpun darinya.
[asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh]
21. Siwak
Tidak membatalkan puasa.
[asy-Syaikh Ibnu Utsaimin dan asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahumalloh].
22. Pasta gigi (gosok gigi)
Tidak membatalkan puasa selama tidak sampai ke lambung. (Akan tetapi) yang lebih utama tidak menggunakannya, karena memiliki pengaruh (rasa) yg kuat.
23. Menelan dahak
Tidak membatalkan puasa.
[asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahulloh].
Adapun asy Syaikh ibnu Baz rahimahulloh berpendapat dahak/riak (النخامة) tidak boleh ditelan dan wajib dibuang (tambahan dari pent).
24. Mencicipi makanan
Tidak membatalkan puasa, akan tetapi tidak boleh menelannya, dan tidak melakukannya kecuali memang dibutuhkan.
25. Koyo nikotin
Membatalkan puasa.
[al-Lajnah ad-Daimah]
Dari: “Tanbiihaat Syahri Ramadhon” | Faidah dari Majmu’ah Manaabir al-Kitab was Sunnah dengan sedikit perubahan•
Leave a Reply