Sejarah Munculnya Sekularisme (Bagian 2) :
“Gantung Raja Terakhir dengan Usus Pendeta Terakhir”
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Sejarah Munculnya Sekularisme : “Gantung Raja Terakhir dengan Usus Pendeta Terakhir” bagian dari Kategori Pemikiran
استقلال عن اللاهوت
فهي تَفترض أن هذه الحقائق لا تخضع للدين ولا لتأثيره، سواء كان المقصود بالدين إيمانا أو جمعية أو سلطة دينية. وهكذا، نرى أن الفلسفة في الغرب استقلت عن اللاهوت، وأن مختلف العلوم تكونت خارج إطار المسيحية، بل ضدها في بعض الأحيان، وأن كل الحقائق الإنسانية: السياسية، والاجتماعية، والثقافية وغير ذلك، قد استقلت عن الدين.
Tidak Terikat dengan Doktrin Agama
Sekularisme mengasumsikan bahwa kebenaran tidak tunduk pada agama atau pengaruh agama, baik yang dimaksud dengan agama itu adalah keyakinan, organisasi, atau otoritas keagamaan. Dengan demikian, kita bisa mengasumsikan bahwa filsafat di Barat telah merdeka atau terlepas dari teologi (Doktrin Agama). Berbagai ilmu pengetahuan kemudian berkembang di luar kerangka agama Kristen, bahkan kadang-kadang bertentangan dengan kerangka agama tersebut. Begitupun semua nilai-nilai kemanusiaan seperti politik, sosial, budaya, dan lainnya bersifat tidak terikat dengan agama.
ولهذا السبب يمكن أن نصف مجتمعا ما أو فكرا ما باللائكية، إذا تخلص تماما من أي أثر ديني، ولم يطع إلا المبادئ الصرفة ضمن النظام العقلاني أو الطبيعي. وعليه يمكن تعريف العلمانية بأنها حركة اجتماعية تشكل اتجاها في الحياة يقوم على مبدأ استبعاد الاعتبارات الدينية من السياسة وتنمية النزعة الإنسانية وتأسيس نظام قِيَمي وسلوكي بعيدا عن الدين.
Oleh karena itu, kita dapat menyebut suatu masyarakat atau pemikiran sebagai laïcité jika ia sepenuhnya bebas dari pengaruh agama dan hanya mengikuti prinsip-prinsip murni dalam sistem rasional atau alami. Sekularisme dapat didefinisikan sebagai gerakan sosial yang membentuk pandangan hidup berdasarkan prinsip mengesampingkan pertimbangan agama dari politik, mengembangkan kemanusiaan yang terpisah dari agama, dan membangun sistem nilai serta perilaku yang terpisah dari agama.
ويمكن أيضا القول إن اللائكية في الأصل لم تكن تعني اللادينية وإنما كانت تعني عدم الانتظام في سلك الكهنوت الكنسي. وإذا قلنا إن رجال الكنيسة -وقد كانوا أكثرية في القرون الوسطى- هم “الخاصة” فإن اللائكيين كانوا هم “العامة”ً.
Bisa juga dikatakan bahwa pada awalnya laïcité bukan berarti tidak beragama, melainkan ketidakterikatan pada hierarki gereja. Jika kita mengatakan bahwa para rohaniawan— yang mayoritas pada Abad Pertengahan — adalah ‘kaum elit,’ maka kaum laïcité adalah ‘kaum awam.
النشأة والتأسيس
هناك من يرجع البدايات الأولى لظهور أفكار سوف تؤدي فيما بعد إلى العلمانية التي استقر عليها الأمر في الأخير؛ إلى بدايات احتكاك المسيحيين بالمسلمين في الأندلس. وذلك عندما لاحظوا أن المسلمين ليس بينهم وبين ربهم واسطة؛ على عكس حالهم مع رهبانهم الذين يتوسطون بينهم وبين الله بمقابل؛ ويفرضون عليهم الإتاوات ويبيعونهم صكوك الغفران، ويتواطؤون عليهم مع ملوكهم الخاضعين بأنفسهم لسطوة الكنيسة.
Asal Usul dan Pendirian
Ada yang menyatakan bahwa awal mula munculnya gagasan-gagasan yang kemudian mengarah pada sekularisme, lalu kemudian akhirnya menjadi mapan, bermula dari kontak awal antara orang-orang Kristen dan Muslim di Andalusia. Saat itu, mereka memperhatikan bahwa di antara umat Muslim, tidak ada perantara antara mereka dan Tuhan; berbeda dengan keadaan mereka yang harus melalui para biarawan yang menjadi perantara antara mereka dan Tuhan dengan imbalan tertentu yang diberikan kepada pemuka agama; para biarawan ini memungut pajak, menjual surat pengampunan dosa, dan bersekongkol dengan raja-raja yang tunduk pada kekuasaan gereja.
فأخذ الكثير من المسيحيين يتحركون مطالبين بنفس ما يتميز به المسلمون من إمكانية التواصل مباشرة مع الله دون وسيط. وتطور الأمر على مدى السنين إلى أن وصل إلى شعار رفعته الثورة الفرنسية “اِشنقوا آخر ملك بأمعاء آخر قسّ”.
Banyak orang Kristen kemudian mulai menuntut hal yang sama seperti yang dimiliki oleh umat Muslim, yaitu kebolehan untuk berhubungan langsung dengan Tuhan tanpa perantara. Perkembangan ini berlangsung selama bertahun-tahun hingga mencapai puncaknya dengan slogan yang diusung oleh Revolusi Prancis: ‘Gantunglah raja terakhir dengan usus pendeta terakhir.
Bersambung in sya Allah
Sumber Utama : aljazeera
Leave a Reply