Fathul Qarib Al Mujib : Ath Thahaarah (7) : Siwak
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Terjemah Fathul Qarib Al Mujib selengkapnya dapat dilihat di Kategori Terjemah Fathul Qarib
w
[السواك]
[Tentang Siwak]
{فصل} في استعمال آلة السواك. وهو من سُنَن الوضوء؛ ويطلق السواك أيضا على ما يستاك به من أراك ونحوه.
(Bagian) pembahasan tentang penggunaan alat siwak. Siwak adalah salah satu sunnah wudhu; istilah siwak juga digunakan untuk merujuk pada alat yang digunakan untuk bersiwak, seperti ranting pohon arak dan sejenisnya.
(والسواك مستحب في كل حال) ولا يكره تنزيها (إلا بعد الزوال للصائم) فرضا أو نفلا؛ وتزول الكراهة بغروب الشمس. واختار النووي عدم الكراهة مطلقا.
(Siwak disunnahkan dalam setiap keadaan) dan tidak dimakruhkan kecuali secara tanzih (kecuali setelah zawal bagi orang yang berpuasa), baik puasa wajib maupun sunnah; dan kemakruhan tersebut hilang setelah matahari terbenam. Imam Nawawi memilih pendapat bahwa tidak ada kemakruhan sama sekali.
(وهو) أي السواك (في ثلاثة مواضع أشدُّ استحبابا) من غيرها؛ أحدها: (عند تغيُّر الفم من أزم) قيل: هو سكوت طويل. وقيل: هو ترك الأكل. وإنما قال: (وغيره) ليشتمل تغيُّر الفم بغير أزم، كأكل ذي ريح كريه من ثَومٍ وبَصَل وغيرهما؛
(Siwak) pada tiga keadaan (lebih dianjurkan) daripada keadaan lainnya; yang pertama: (ketika mulut berubah karena azm), dikatakan bahwa azm adalah diam dalam waktu yang lama. Ada juga yang mengatakan bahwa azm adalah meninggalkan makan. Penulis mengatakan (dan selainnya) untuk mencakup perubahan mulut karena sebab lain, seperti makan sesuatu yang berbau tidak sedap, seperti bawang putih dan bawang merah, dan selainnya;
(و) الثاني (عند القيام) أي الاستيقاظ (من النوم)؛
(dan yang kedua) (ketika bangun) yaitu saat bangun (dari tidur);
(و) الثالث (عند القيام إلى الصلاة)، فرضا أو نفلا.
(dan yang ketiga) (ketika hendak melaksanakan salat), baik salat wajib maupun sunnah.
ويتأكد أيضا في غير الثلاثة المذكورة مما هو مذكور في المطولات، كقراءة القرآن، واصفرار الأسنان.
Siwak juga dianjurkan dalam keadaan selain tiga yang disebutkan ini, sebagaimana disebutkan dalam kitab-kitab yang lebih panjang, seperti saat membaca Al-Qur’an, dan ketika gigi mulai menguning.
ويسن أن ينوي بالسواك السنةَ؛ وأن يستاك بيمينه، ويبدأ بالجانب الأيمن من فمه، وأن يمره على سقف حلقه امرارا لطيفا، وعلى كراسي أضراسه.
Disunnahkan untuk berniat “melakukan sunnah” saat bersiwak; dan disunnahkan bersiwak dengan tangan kanan, memulai dari sisi kanan mulut, serta menggosoknya secara lembut di langit-langit mulut dan pada gigi geraham.
Allahu Ta’ala A’lam
Leave a Reply