Dua Jenis Hidayah di al Quranul Karim
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Dua Jenis Hidayah di al Quranul Karim ini masuk Kategori Tadabbur al Quran
w
في صدر سورة البقرة، يخبر سبحانه أن هذا القرآن:
Pada bagian awal Surah Al Baqarah, Allah menyatakan bahwa Al Quran ini :
هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (Surah Al Baqarah ayat 2)
أي: في القرآن إرشاد للمتقين، واهتداء لما فيه صلاحهم وفلاحهم في العاجل والآجل؛ ونقرأ في السورة نفسها، بعد تقرير فريضة الصيام، قوله تعالى في صفة هذا القرآن، أنه:
yang berarti bahwa di dalam Al Quran terdapat panduan bagi orang-orang yang bertakwa, dan petunjuk menuju hal yang akan membawa kebaikan dan kesuksesan bagi mereka, baik di dunia maupun di akhirat. Kemudian kita membaca dalam surah yang sama, setelah penetapan kewajiban puasa, Firman Allah yang menyifatkan Al Quran ini sebagai :
الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ
Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia (Surah Al Baqarah ayat 185).
وظاهر الآية الأولى، أن هداية القرآن الكريم خاصة بالمتقين فحسب؛ بينما جاءت الآية الثانية عامة، فوصفت هدى القرآن بأنه للناس، ولفظ (الناس) لفظ عام، يشمل المتقين وغيرهم، والمؤمنين ومَن سواهم.
Secara zhahir, ayat pertama tampak menyatakan bahwa petunjuk Al Quran hanya khusus bagi orang-orang yang bertakwa; sementara ayat kedua memberikan makna umum, menyebutkan bahwa petunjuk Al Quran adalah untuk seluruh manusia, dan kata “manusia” tentu mencakup orang-orang yang bertakwa dan yang lainnya, termasuk orang-orang yang beriman maupun yang tidak beriman.
ويبدو للناظر أن بين الآيتين تعارضًا، ووجه الجمع بينهما
Bagi orang yang memperhatikan, seakan-akan ada pertentangan antara kedua ayat tersebut.
كما قرر أهل العلم – أن يقال: إن الهداية في القرآن نوعان:
Menurut penjelasan para ulama, petunjuk (hidayah) dalam Al Quran terbagi menjadi dua jenis :
هداية دلالة وإرشاد، وهو الذي تقدر عليه الرسل وأتباعهم، وهو المعنيُّ في قوله تعالى:
Yang pertama : Hidayah berupa penjelasan dan arahan: Ini adalah jenis petunjuk yang bisa dilakukan oleh para rasul dan pengikut mereka. Makna ini terdapat dalam firman Allah :
إِنَّمَا أَنتَ مُنذِرٌ ۖ وَلِكُلِّ قَوْمٍ هَادٍ
Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk. (Surah Ar Ra’du ayat 7),
أي: لكل قوم هاد يدلهم ويُرشدهم إلى سُبُل الحق؛ ومن هذا الباب قوله جلا وعلا:
yang artinya setiap kaum memiliki seorang pemberi petunjuk yang menunjukkan dan mengarahkan mereka kepada jalan kebenaran. Juga termasuk dalam hal ini adalah Firman Allah Ta’ala :
وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِّنْ أَمْرِنَا ۚ مَا كُنتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَٰكِن جَعَلْنَاهُ نُورًا نَّهْدِي بِهِ مَن نَّشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا ۚ وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (Surah Asy Syuraa ayat 52).
فأثبت سبحانه للرسل ومن سلك سبيلهم الهدى، الذي معناه الدلالة، والدعوة، والتنبيه؛
Di sini, Allah menegaskan bahwa para rasul dan orang-orang yang mengikuti jalannya memiliki kemampuan untuk memberi petunjuk, yang berarti menunjukkan, mengajak, dan mengingatkan..
وتفرد سبحانه بالهدى -وهو النوع الثاني- الذي معناه التأييد والتوفيق والتسديد، فقال لنبيه صلى الله عليه وسلم:
Adapun jenis petunjuk yang kedua adalah petunjuk khusus dari Allah, yang berarti dukungan, pertolongan, dan kemudahan, seperti Firman Allah kepada Nabi-Nya shalallahu ‘alaihi wa salam :
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.(Surah Al Qashash ayat 56).
فالهداية هنا بمعنى التوفيق لالتزام سبيل المؤمنين، ونهج سلوك المتقين، وهو المعنيُّ في قوله تعالى:
Petunjuk dalam ayat ini bermakna kemampuan untuk menetapi jalan orang-orang beriman dan menempuh jalan orang-orang yang bertakwa, seperti yang dimaksud dalam firman Allah Ta’ala :
وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَىٰ دَارِ السَّلَامِ وَيَهْدِي مَن يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam). (Surah Yunus ayat 25).
ونزيد الأمر وضوحًا، فنقول: إن الهداية في القرآن تأتي على نوعين: أحدهما عام، والثاني خاص؛
Untuk memperjelas lagi, kita dapat mengatakan bahwa petunjuk dalam Al Quran datang dalam dua jenis yakni : Petunjuk Umum dan Petunjuk Khusus.
فأما الهداية العامة، فمعناها إبانة طريق الحق والرشاد، وإيضاح المحجة والسداد، وعلى هذا المعنى جاء قوله تعالى:
Petunjuk umum berarti penjelasan tentang jalan kebenaran dan petunjuk, serta penegasan tentang jalan yang lurus, seperti dalam Firman Allah Ta’ala :
وَأَمَّا ثَمُودُ فَهَدَيْنَاهُمْ فَاسْتَحَبُّوا الْعَمَىٰ عَلَى الْهُدَىٰ فَأَخَذَتْهُمْ صَاعِقَةُ الْعَذَابِ الْهُونِ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) daripada petunjuk, maka mereka disambar petir azab yang menghinakan disebabkan apa yang telah mereka kerjakan. (Surah Fushshilat ayat 17)
والمعنى: بيَّنا لهم طريق الحق من الضلال، ووضَّحنا لهم طريق الرشاد من الفساد، بَيْدَ أنهم آثروا الثاني على الأول؛ فالأمر هنا أمر اختيار واختبار، يوضع أمام العبد ليختار منهما ما يشاء، والدليل على هذا الاختيار، قوله سبحانه :
yang artinya adalah bahwa Kami telah menunjukkan kepada mereka jalan kebenaran dari kesesatan, serta menjelaskan kepada mereka jalan petunjuk dari kerusakan. Namun mereka lebih memilih yang kedua daripada yang pertama. Di sini, urusannya adalah soal pilihan dan ujian, yang diberikan kepada manusia untuk memilih apa yang diinginkannya. Bukti bahwa ini adalah soal pilihan terlihat dalam Firman Allah:
فَاسْتَحَبُّوا الْعَمَىٰ عَلَى الْهُدَىٰ
tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) daripada petunjuk, (Surah Fushshilat ayat 17)
أي: استحبوا طريق الضلال على طريق الرشاد؛ ومثله أيضًا قوله تعالى:
yang berarti mereka lebih menyukai jalan kesesatan daripada jalan petunjuk; hal serupa juga dinyatakan dalam firman Allah :
وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ
Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan, (Surah Al Balad ayat 10)
أي: بيَّنا له طريق الخير وطريق الشر.
yang berarti bahwa Kami telah menjelaskan kepadanya jalan kebaikan dan jalan kejahatan.
وأما الهداية الخاصة، فهي تفضُّل من الله سبحانه على العبد بتوفيقه إلى طاعته، وتيسيره سلوك طريق النجاة والفلاح؛ وعلى هذا المعنى جاء قوله عز وجل:
Adapun petunjuk khusus adalah anugerah dari Allah kepada seorang hamba, dengan memberikan kemudahan untuk menaati-Nya dan menempuh jalan keselamatan dan kebahagiaan. Ini seperti disiratkan dalam Firman Allah Ta’ala :
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ ۖ
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah (Surah Al An’am ayat 90)
وقوله سبحانه:
dan juga firman Allah Ta’ala :
فَمَن يُرِدِ اللَّهُ أَن يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. (Surah Al An’am ayat 125)
إذا علمت هذا، فلا يُشكل عليك فهمُ ما جاء من آيات تخصُّ الهداية بالمتقين، وما جاء من آيات عامة، تعمُّ الهداية للناس أجمعين؛
Dengan memahami ini, tidak akan menjadi sulit bagimu untuk memahami ayat-ayat yang mengkhususkan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, dan ayat-ayat yang bersifat umum, yang menunjukkan bahwa petunjuk tersebut mencakup seluruh manusia.
وبه أيضًا يرتفع ما يبدو من إشكال بين قوله تعالى:
Hal ini juga menghilangkan kesan adanya pertentangan antara Firman Allah Ta’ala :
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.(Surah Al Qashash ayat 56).
وبين قوله سبحانه:
Dan Firman Allah Ta’ala :
وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (Surah Asy Syuraa ayat 52).
لأن الهداية المنفيَّة عنه صلى الله عليه وسلم في الآية الأولى هي الهداية الخاصة، إذ التوفيق بيد الله سبحانه؛ أما الهداية المثبتة له عليه الصلاة والسلام في الآية الثانية، فهي الهداية بمعناها العام، وهي إبانة الطريق، وهو ما فعله صلى الله عليه وسلم، وقام به أحسن القيام، وأتمَّه خير التمام، حتى ترك أمته على المحجَّة البيضاء، ليلها كنهارها، لا يزيغ عنها إلا هالك.
Karena petunjuk yang dinafikan bagi Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam dalam ayat pertama adalah petunjuk khusus, di mana keberhasilan dalam mematuhi petunjuk ada di tangan Allah semata. Sedangkan petunjuk yang ditegaskan bagi Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam dalam ayat kedua adalah petunjuk umum, yaitu penjelasan tentang jalan yang benar, yang telah beliau lakukan dengan sangat baik, hingga beliau meninggalkan umatnya di atas jalan yang terang, malamnya bagaikan siang, tidak ada yang menyimpang darinya kecuali orang yang binasa.
على أن للمفسرين توجيهات أُخرى لآية البقرة
Para mufasir juga memberikan penjelasan lain mengenai ayat Al Baqarah
ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (Surah Al Baqarah ayat 2)
وما شابهها من آيات، لا ينبغي أن يُغفل عنها في مقام كهذا؛ فقد قالوا:
dan ayat-ayat yang serupa, yang tidak boleh diabaikan dalam konteks ini. Mereka mengatakan:
– خصَّ سبحانه المتقين بالهداية، وإنْ كان القرآن هدى للخلق أجمعين؛ تشريفًا لهم، وإجلالاً لهم، وكرامة لهم، وبيانًا لفضلهم؛ لأنهم آمنوا به، وصدقوا بما فيه.
Pertama, Allah secara khusus menyebutkan orang-orang yang bertakwa sebagai penerima petunjuk, meskipun Al Quran adalah petunjuk bagi seluruh umat manusia, adalah sebagai penghormatan, kemuliaan, dan penjelasan tentang keutamaan mereka, karena mereka beriman kepada Al Quran dan mempercayai isinya.
– إنَّ تخصيص الهدى بالمتقين باعتبار الغاية، أي: إن من استمسك بهدي القرآن فإن عاقبته أن يكون من المتقين.
Kedua, Penekanan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa mengacu pada tujuannya, yaitu bahwa siapa pun yang berpegang teguh pada petunjuk Al Quran, pada akhirnya akan menjadi orang yang bertakwa.
– إن اختصاصه بالمتقين؛ لأنهم المهتدون به فعلاً، والمنتفعون بما فيه حقيقة، وإن كانت دلالته عامة لكل ناظر من مسلم أو كافر؛ وبهذا الاعتبار قال تعالى:
Ketiga, Penekanan khusus pada orang-orang yang bertakwa karena mereka adalah orang-orang yang benar-benar mendapatkan petunjuk darinya dan mengambil manfaat yang sebenarnya, meskipun petunjuk Al Quran berlaku secara umum bagi siapa pun yang memperhatikannya, baik Muslim maupun non-Muslim; dengan pengertian ini, Allah berfirman:
هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (Surah Al Baqarah ayat 2)
والله اعلم
Sumber : IslamWeb
Leave a Reply