Hukum Kesalahan Muadzin Non Arab



حكم خطأ المؤذن غير العربي في ألفاظ الآذان

Hukum Kesalahan Muadzin Non-Arab dalam Lafazh Azan

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Hukum Kesalahan Muadzin Non Arab ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab

السؤال

Pertanyaan :

ما حكم خطأ المؤذن غير العربي في ألفاظ الآذان؟ فأنا أصلي في مسجد في سانت أولبنس إحدى ضواحي لندن، لدينا مؤذن باكستاني عند لفظة “حي على الصلاة” يقول: “خيال الا الصلاخ” وكذلك في لفظة “حي على الفلاح” فيقول: “خيال الفلاخ” تكلمت معه ولكنه لا يغير هذا. الرجاء أن تؤتونا بفتوى لعله أن يستمع. ولكم الثواب.

Apa hukum kesalahan muadzin non-Arab dalam lafazh adzan? Saya shalat di sebuah masjid di St. Albans, salah satu pinggiran kota London, di mana kami memiliki muadzin yang berasala dari Pakistan. Pada lafazh “حي على الصلاة” (Hayya ‘ala as-Salah), dia mengucapkan “خيال الا الصلاخ” (khayal al-Salah), dan juga pada lafaz “حي على الفلاح” (Hayya ‘ala al-Falah), dia mengucapkan “خيال الفلاخ” (khayal al-Falah). Saya sudah berbicara dengannya, tetapi dia tidak mengubah hal ini. Mohon diberikan fatwa, semoga dia mau mendengarkan. Semoga Allah memberikan pahala kepada Anda.

الجواب

Jawaban:

الأذان ألفاظ عربية شرعية، ويجب النطق بها نطقًا سليمًا، ولا يُتَسَامح في ذلك إلا عند الضرورة؛ مثل عجز الشخص عن النطق السليم لعلة أو حبسة في اللسان، ومثل أن يكون المسلم غير عربي وعاجزًا عن النطق بالحروف العربية.

Adzan adalah lafazh-lafazg Arab yang syar’i, dan harus dilafalkan dengan benar. Tidak ada toleransi terhadap kesalahan ini kecuali dalam kondisi darurat, seperti ketidakmampuan seseorang untuk melafalkan dengan benar karena suatu penyakit atau gangguan pada lidah, atau jika seorang Muslim non-Arab dan tidak mampu mengucapkan huruf-huruf Arab dengan benar.

وعليه: فيجب أن يتعلم المؤذن نطق حرف الحاء في “حي على الصلاة” و”حي على الفلاح”، فإذا لم يَسْتَجِبْ قُدِّمَ في الأذان غيرُه ممن يتقن نطق الحروف، فإذا لم يوجد غيره ولم يستطع النطق الصحيح جاز ذلك للضرورة. ومما ذكر يعلم الجواب عما جاء بالسؤال.

Oleh karena itu, muadzin harus belajar cara melafalkan huruf “ح” (hā’) dengan benar pada lafaz “حي على الصلاة” (Hayya ‘alash Shalah) dan “حي على الفلاح” (Hayya ‘alal Falah). Jika dia tidak dapat melakukannya, maka harus dipilih muadzin lain yang menguasai pelafalan huruf-huruf Arab. Jika tidak ada yang bisa melafalkan dengan benar dan dia tidak mampu melafalkan dengan tepat, maka itu dibolehkan dalam kondisi darurat. Berdasarkan hal ini, dapat disimpulkan jawaban untuk pertanyaan yang diajukan.

والله سبحانه وتعالى أعلم.

Sumber : Dar al Ifta



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.