Membaca Al Fatihah di Akhir Majelis
Oleh : Syaikh Abdul Aziz bin Marzuq ath Thariifiy
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Membaca Al Fatihah di Akhir Majelis ini Masuk dalam Kategori Tafsir al Quran
واستحب بعض الفقهاء قراءة الفاتحة عند ختم المجلس ، وليس له أصل ، لا في مرفوع ولا موقوف ، وإنما الوارد في ذلك ختمها بقراءة سورة العصر ، كما رواه أبو داود في الزهد والطبراني والبيهقي ، من حديث حماد بن سلمة ، عن ثابت عن أبي مدينة الدارمي ، قال:
Sebagian fuqaha menganjurkan membaca surah al-Fatihah ketika menutup majelis. Namun, amalan ini tidak memiliki dasar, baik dalam hadits marfu’ (yang sampai kepada Nabi SAW) maupun mauquf (yang hanya sampai kepada sahabat). Yang diriwayatkan dalam hal ini adalah menutupnya dengan membaca surah al-‘Ashr, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam az Zuhd, ath Thabrani, dan al Baihaqi, dari hadits Hammad bin Salamah, dari Tsabit, dari Abu Madinah ad-Darimi. Ia berkata :
( كان الرجلان من أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم إذا التقيا ، ثم أرادا أن يفترقا ، قرأ أحدهما 🙁 والعصر إن الإنسان لفي خسر ) حتى يختمها ، ثم يسلم كل واحد منهما على صاحبه .
“Adalah dua orang dari sahabat Muhammad SAW, apabila bertemu lalu ingin berpisah, salah seorang dari mereka membaca: (Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian) sampai selesai, kemudian mereka saling memberi salam.”
ولا يُعرف إلا من حديث حماد عن ثابت ، ولا يظهر أنه عمل عامتهم ، ولا داوم كبارهم عليه ، فمثله يشتهر ، ولعله يقع منهم تواصياً بالحق وتذكيراً بحق الله بينهما ، لا دعاءً يختص بالافتراق وختم المجالس ، ومثل هذا لو كان سنةً لاستفاض بها العمل ، وتعددت بها الطرق ، لكثرة الصحابة .
Hadits ini hanya dikenal melalui riwayat Hammad dari Tsabit. Tidak tampak bahwa amalan ini dilakukan oleh mayoritas sahabat, juga tidak dirutinkan oleh para sahabat senior. Jika demikian, maka amalan ini seharusnya menjadi terkenal. Kemungkinan besar, hal ini terjadi sebagai bentuk saling wasiat dalam kebenaran dan mengingatkan akan hak Allah di antara mereka, bukan sebagai doa khusus yang berkaitan dengan perpisahan atau penutupan majelis. Amalan semacam ini, jika benar-benar sunnah, tentu akan tersebar luas dalam pengamalan dan memiliki banyak jalur periwayatan, mengingat jumlah sahabat yang banyak.
التفسير والبيان (٣/١٥٩١/١٥٩٠)
(Kitab at Tafsir wal Bayan Juz 3 Halaman 1590-1591)
Leave a Reply