Al Abdal : Definisi, Penunjukan, dan Jumlah Mereka



الأبدال.. تعريفهم.. تعيينهم وعددهم

Al Abdal : Definisi, Penunjukan, dan Jumlah Mereka

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Al Abdal : Definisi, Penunjukan, dan Jumlah Mereka ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab

السؤال

Pertanyaan

أرجو منكم الاستفسار عن الأبدال الذين أخبر عنهم الرسول صلى الله عليه وسلم وهل الأحاديث الواردة فيهم ضعيفة أم صحيحة.. ونص الحديث بالمعنى أنه سيكون هناك أربعون من الأبدال في كل زمان وهم أوتاد الأرض وعددهم ما بين الثلاثين والأربعين، أرجو توضيح ذلك؟

Saya ingin meminta penjelasan tentang al-Abdal yang diberitakan oleh Rasulullah ﷺ. Apakah hadits-hadits yang membicarakan mereka lemah atau shahih ? Hadis yang dimaksud secara makna menyebutkan bahwa di setiap zaman akan ada empat puluh orang dari kalangan al-Abdal yang menjadi penopang bumi, dan jumlah mereka antara tiga puluh hingga empat puluh orang. Mohon penjelasan tentang hal ini.

الإجابــة

Jawaban

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أما بعد:

فأحاديث الأبدال قد تباينت فيها أنظار العلماء بين مصحح ومضعف، قال ابن القيم في المنار المنيف:

Pandangan para ulama tentang hadits-hadits terkait al Abdal berbeda-beda, ada yang menyatakan shahih dan ada yang menyatakan lemah. Ibnul Qayyim dalam kitab al Manar al Munif berkata:

ومن ذلك أحاديث الأبدال والأقطاب والأغواث والنقباء والنجباء والأوتاد كلها باطلة على رسول الله صلى الله عليه وسلم، وأقرب ما فيها:

“Hadits-hadits tentang al Abdal, al Aqthab, al Aghwats, an Naqaba’, an Nujaba’, dan al Autad semuanya tidak shahih dari Rasulullah ﷺ. Yang paling mendekati shahih adalah hadits :

لا تسبوا أهل الشام فإن فيهم البدلاء، كلما مات رجل منهم أبدل الله مكانه رجلاً آخر. ذكره أحمد، ولا يصح أيضاً فإنه منقطع،

‘Janganlah kalian mencela penduduk Syam karena di antara mereka ada para pengganti (al Abdal). Setiap kali salah seorang dari mereka wafat, Allah akan menggantinya dengan orang lain.’ Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, tetapi sanadnya juga tidak sah karena terputus.”

وقد حكم عليها ابن الجوزي بالوضع، وكذلك ذكر الشيخ الألباني جملة من أحاديث الأبدال في السلسلة الضعيفة وضعفها كلها وحكم على بعضها بالوضع.

Ibnul Jauzi menganggap hadits-hadits tersebut palsu, begitu pula Syekh al Albani yang dalam kitabnya Silsilah adh Dha’ifah menyebutkan sejumlah hadits tentang al Abdal, melemahkannya, dan menilai sebagian dari hadits tersebut sebagai hadits palsu.

وهناك من ذهب إلى أن الحديث له أصل بناء على كثرة طرقه، قال العجلوني في كشف الخفاء: 

Namun, ada juga yang berpandangan bahwa hadis tersebut memiliki dasar karena banyaknya jalur periwayatan. Al ‘Ajluni dalam kitab Kasyf al-Khafa berkata :

وأقول: لكنه يتقوى بتعدد طرقه الكثيرة.

“Saya katakan bahwa hadis ini menjadi kuat dengan banyaknya jalur periwayatan.”

ونقل المناوي في فتح القدير عن ابن حجر:

Al Munawi dalam Fath al Qadir menukil dari Ibnu Hajar :

الأبدال وردت في عدة أخبار منها ما يصح وما لا يصح.

“Hadits tentang al Abdal diriwayatkan melalui banyak jalur, sebagian shahih dan sebagian tidak shahih.”

وممن ذهب إلى هذا أيضاً السيوطي والسخاوي وغيرهم.

Pandangan serupa juga dipegang oleh As Suyuthi, As Sakhawi, dan ulama lainnya.

وعلى كلا قولي العلماء في هذه الأحاديث، فالأبدال المذكورون في هذه الأحاديث -على القول بصحة بعضها- هم المتبعون للكتاب والسنة، علماً وعملاً وحالاً.

Baik menurut pandangan yang menyatakan sebagian hadisnya shahih maupun lemah, al Abdal yang disebutkan dalam hadits-hadits ini—jika mengacu pada keshahihan sebagian hadisnya—adalah mereka yang mengikuti Al Quran dan Sunnah, baik dalam ilmu, amal, maupun keadaan.

أما تعيينهم فلا سبيل إليه، والخوض في ذلك من التخرص والقول على الله بلا علم، وكذلك حصرهم في عدد معين باطل، قال شيخ الإسلام :

Adapun penunjukan siapa saja yang termasuk al Abdal, hal ini tidak dapat diketahui. Membahasnya adalah bentuk dugaan tanpa ilmu dan berbicara tentang Allah tanpa dasar. Demikian pula, membatasi jumlah mereka pada angka tertentu adalah keliru. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata:

والحديث المروي في أن الأبدال أربعون رجلاً حديث ضعيف، فإن أولياء الله المتقين يزيدون وينقصون بحسب كثرة الإيمان والتقوى وبحسب قلة ذلك، كانوا في أول الإسلام أقل من أربعين فلما انتشر الإسلام كانوا أكثر من ذلك.

Hadits yang menyebutkan bahwa jumlah al Abdal adalah empat puluh orang adalah hadits lemah. Sesungguhnya para wali Allah yang bertakwa jumlahnya bertambah dan berkurang sesuai dengan tingkat keimanan dan ketakwaan mereka. Pada awal Islam, jumlah mereka lebih sedikit dari empat puluh orang. Ketika Islam menyebar, jumlah mereka menjadi lebih banyak dari itu.”

ولا يجوز لأحد أن يدعي أن فلاناً من الأبدال، أو يظن فيه قدرة على شفاء المرض وقضاء الحاجات أو يصرف إليه استغاثة أو دعاءً نحو ذلك مما هو شرك أكبر،

Tidak boleh bagi siapa pun mengklaim bahwa seseorang adalah bagian dari al Abdal, atau meyakini bahwa mereka memiliki kekuatan untuk menyembuhkan penyakit, memenuhi kebutuhan, atau mempersembahkan doa dan permohonan kepada mereka—hal ini merupakan bentuk syirik besar.

أو يتبعه في خلاف الكتاب والسنة بحجة أنه من الأبدال، فقد حجب الله على الخلق الوصول إليه إلا من جهة رسوله صلى الله عليه وسلم، قال الله تعالى :

Tidak boleh pula mengikuti mereka dalam sesuatu yang bertentangan dengan Al Quran dan Sunnah hanya karena mereka dianggap bagian dari al Abdal. Allah telah menetapkan bahwa jalan menuju-Nya hanya melalui Rasul-Nya ﷺ. Allah berfirman:

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ [آل عمران:٣١].

“Katakanlah (Muhammad): ‘Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (ٍSurah Ali Imran ayat 31)

وأوجب على الخلق جميعاً طاعة رسوله صلى الله عليه وسلم، فقال الله تعالى :

Allah juga mewajibkan kepada seluruh makhluk untuk menaati Rasulullah ﷺ. Allah berfirman:

فَلا وَرَبِّكَ لا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجاً مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيماً [النساء:٦٥].

“Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sampai mereka menjadikan engkau (Muhammad) hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (ٍSurah An Nisa ayat 65)

وهؤلاء السابقون الأولون من المهاجرين والأنصار هم أفضل هذه الأمة كانوا أحرص ما يكون على اتباع كتاب ربهم وسنة نبيهم،فمن تنكب سبيلهم فقد ضل سواء السبيل،

Generasi pertama dari kalangan muhajirin dan anshar adalah yang terbaik di antara umat ini. Mereka sangat bersemangat untuk mengikuti Kitab Allah dan Sunnah Nabi mereka. Barang siapa yang menyimpang dari jalan mereka, maka ia telah tersesat jauh dari jalan yang benar.

 والله المسؤول أن يمنَّ علينا باقتفاء سبيلهم، علماً وعملاً وحالاً، ونعوذ بالله أن يكون حظنا من ذلك، مجرد حكايته.

Kita memohon kepada Allah agar Dia menganugerahkan kepada kita taufik untuk mengikuti jalan mereka, baik dalam ilmu, amal, maupun keadaan. Kita juga memohon perlindungan kepada Allah agar bagian kita dari hal ini tidak hanya sekadar menyebutkannya tanpa melaksanakannya.

والله أعلم.

Sumber : IslamWeb



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.