Para Wali : Definisi dan Ciri-cirinya



الأولياء.. تعريفهم وسماتهم

Para Wali: Definisi dan Ciri-cirinya

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Para Wali: Definisi dan Ciri-cirinya ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab

السؤال

Pertanyaan

من هو الولي ؟ وهل أولياء الله هم أهل الكرامات فقط ؟ ومن هم الأبدال؟ وهل تكلم عنهم رسول الله صلى الله عليه وسلم؟.

Siapakah wali? Apakah para wali Allah hanyalah orang-orang yang memiliki karamah (keistimewaan supranatural)? Siapakah al-Abdal? Apakah Rasulullah ﷺ berbicara tentang mereka?

الإجابــة

Jawaban

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه، أما بعد:

فان الولي هو المؤمن التقي، ويدل لذلك قوله تعالى :

Seorang wali adalah orang mukmin yang bertakwa. Hal ini ditunjukkan dalam firman Allah:

أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ * الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ {يونس:٦٢/٦٣}،

Ketahuilah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati, (yaitu) orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa.” (ٍSurah Yunus ayat 62-63)

فكل من كان مؤمناً تقيًا فهو من أولياء الله تعالى، وليست الولاية محصورة في أشخاص معينين، ولا يشترط لحصولها وقوع الكرامة، قال القرطبي :

Maka, siapa saja yang beriman dan bertakwa adalah termasuk wali Allah. Kewalian tidak terbatas pada individu-individu tertentu, dan karamah tidak menjadi syarat mutlak untuk menjadi seorang wali. Imam al Qurthubi berkata:

قال علماؤنا رحمهم الله: ومن أظهر الله على يديه ممن ليس بنبي كرامات، وخوارق للعادات فليس ذلك دالاً على ولايته، خلافاً لبعض الصوفية والرافضة، حيث قالوا: إن ذلك يدل على أنه ولي، إذ لو لم يكن ولياً ما أظهر الله على يديه ما أظهر، ودليلنا: أن العلم بأن الواحد منا ولي لله تعالى لا يصح إلا بعد العلم بأنه يموت مؤمناً، وإذا لم نعلم أنه يموت مؤمناً لم يمكنا أن نقطع على أنه ولي لله تعالى. اهـ

Para ulama kami – semoga Allah merahmati mereka – berkata: Barang siapa yang Allah tampakkan di tangannya karamah (keajaiban) dan hal-hal luar biasa yang menyalahi kebiasaan – meskipun ia bukan seorang nabi – hal itu tidak serta merta menunjukkan bahwa dia adalah seorang wali Allah. Ini berbeda dengan pendapat sebagian kaum sufi dan Rafidhah (Syi’ah), yang berpendapat bahwa hal tersebut menjadi bukti bahwa dia adalah wali Allah. Mereka beralasan bahwa jika dia bukan wali, Allah tidak akan menampakkan hal-hal luar biasa tersebut melalui dirinya. ADalil kami adalah bahwa kepastian seseorang sebagai wali Allah hanya dapat diketahui setelah ada kepastian bahwa dia wafat dalam keadaan beriman. Jika tidak diketahui apakah dia wafat dalam keadaan beriman, maka kita tidak bisa memastikan bahwa dia adalah wali Allah.” (selesai kutipan)

وأما الأبدال فراجع فيهم الفتوى هنا.

Sementara maksud dari Al Abdal dapat dilihat dalam artikel fatwa lainnya disini :

Sumber : IslamWeb



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.