Siapa itu Wali Allah Menurut Imam Abul Hasan al Asy’ari dan para Ulama lainnya – rahimahumuLlahu Ta’ala ?
Catatan Belajar oleh : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Siapa itu Wali Allah ini masuk dalam Kategori Tafsir al Quran
بسم الله الرحمن الرحيم
Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita kutipkan apa yang dituliskan oleh Imam al Qurthubi rahimahullahu Ta’ala dalam Tafsir Beliau untuk Surah al Baqarah ayat 34 : :
قال علماؤنا – رحمة الله عليهم – : ومن أظهر الله تعالى على يديه – ممن ليس بنبي – كرامات وخوارق للعادات فليس ذلك دالا على ولايته ،
Para ulama kami – semoga Allah merahmati mereka – berkata: Barang siapa yang Allah tampakkan di tangannya karamah (keajaiban) dan hal-hal luar biasa yang menyalahi kebiasaan – meskipun ia bukan seorang nabi – hal itu tidak serta merta menunjukkan bahwa dia adalah seorang wali Allah
خلافا لبعض الصوفية والرافضة حيث قالوا : إن ذلك يدل على أنه ولي ، إذ لو لم يكن وليا ما أظهر الله على يديه ما أظهر .
Ini berbeda dengan pendapat sebagian kaum sufi dan Rafidhah (Syi’ah), yang berpendapat bahwa hal tersebut menjadi bukti bahwa dia adalah wali Allah. Mereka beralasan bahwa jika dia bukan wali, Allah tidak akan menampakkan hal-hal luar biasa tersebut melalui dirinya.
ودليلنا أن العلم بأن الواحد منا ولي لله تعالى لا يصح إلا بعد العلم بأنه يموت مؤمنا ، وإذا لم يعلم أنه يموت مؤمنا لم يمكنا أن نقطع على أنه ولي لله تعالى ، لأن الولي لله تعالى من علم الله تعالى أنه لا يوافي إلا بالإيمان .
Dalil kami adalah bahwa kepastian seseorang sebagai wali Allah hanya dapat diketahui setelah ada kepastian bahwa dia wafat dalam keadaan beriman. Jika tidak diketahui apakah dia wafat dalam keadaan beriman, maka kita tidak bisa memastikan bahwa dia adalah wali Allah. Sebab, wali Allah adalah seseorang yang Allah ketahui akhir hayatnya dalam keadaan beriman.
ولما اتفقنا على أننا لا يمكننا أن نقطع على أن ذلك الرجل يوافي بالإيمان ، ولا الرجل نفسه يقطع على أنه يوافي بالإيمان ، علم أن ذلك ليس يدل على ولايته لله .
Karena kita sepakat bahwa kita tidak bisa memastikan apakah seseorang akan wafat dalam keadaan beriman, dan bahkan orang itu sendiri tidak bisa memastikan apakah dia akan wafat dalam keadaan beriman, maka kita memahami bahwa hal-hal luar biasa yang terjadi melalui dirinya tidak menjadi bukti atas kewaliannya.
قالوا : ولا نمنع أن يطلع الله بعض أوليائه على حسن عاقبته وخاتمة عمله ، وغيره معه ،
Mereka (para ulama) juga berkata: Kami tidak menafikan kemungkinan bahwa Allah dapat memberikan kepada sebagian wali-Nya pengetahuan tentang akhir hayatnya yang baik dan penutupan amalnya yang diridhai, serta memberikan pengetahuan serupa kepada orang lain yang membersamainya.
قاله الشيخ أبو الحسن الأشعري وغيره .
Pendapat ini disampaikan oleh Syaikh Abu al Hasan al Asy’ari dan lainnya.
—
Saya rasa apa yang dipaparkan oleh Imam al Qurthubi ini sudah sangat mencukupi sebagai penjelasan.
Wallahu A’lam
Allahummarhamnaa bil Quraan. Allahumma faqihnaa fiddiin.
(Keterangan Gambar : Kitab al Jami’ li Ahkamil Quran (Tafsir al Qurthubi) cetakan Daarul Hadits koleksi Maktabah Reza Ervani halaman 278)
Leave a Reply