Perkembangan Studi Mukjizat Al Quran Sepanjang Zaman (14)



تطور دراسة الإعجاز القرآني على مر العصور

Perkembangan Studi Mukjizat Al Quran Sepanjang Zaman (Bagian Keempat Belas)

أ.د / عبد الغني محمد بركة

Prof. Dr. Abdul Ghani Muhammad Barakah

(Profesor di Fakultas Bahasa Arab dan Mantan Dekan Fakultas tersebut di Universitas Al-Azhar)

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Perkembangan Studi Mukjizat Al Quran Sepanjang Zaman ini kami masukkan ke Kategori Ilmu al Quran

ننتقل الآن إلى ما أنجزه علماء هذه المرحلة، من بحوث علمية دقيقة، تبرز السمات الموضوعية التي اتسم بها الأسلوب القرآني، وتصل ببلاغته إلى حد الإعجاز.

Sekarang kita beralih kepada apa yang dicapai oleh para ulama pada tahap ini, berupa penelitian ilmiah yang cermat yang mengungkap ciri-ciri objektif dari gaya bahasa Al Quran. Penelitian ini membawa kefasihan Al Quran mencapai tingkat mukjizat yang tidak dapat ditandingi.

نبدأ أولاً:بما أبرزه علماء هذه المرحلة، من تعدد وجه الإعجاز القرآني، وأنهم قسموا وجوه الإعجاز قسمين،

Kita mulai pertama-tama dengan apa yang dikemukakan oleh para ulama pada tahap ini, yaitu tentang keberagaman aspek mukjizat Al Quran. Mereka membagi aspek-aspek mukjizat ini menjadi dua bagian:

الأول الوجه المعجز الذي وقع به التحدي، وهو الإعجاز البلاغي وحده، لأنه الوجه المطرد في كل سورة من سور القرآن الكريم، وقد كان التحدي بأن يأتوا بسورة من سوره، والوجه الذي يعتبر القاسم المشترك في كل السور إنما هو الإعجاز البلاغي.

Bagian pertama: Aspek mukjizat yang terkait dengan tantangan, yaitu mukjizat kefasihan bahasa (balaghah) semata, karena ini adalah elemen yang konsisten dalam setiap surah dari surah-surah Al Quran. Tantangan itu adalah untuk mendatangkan satu surah yang serupa dengannya, dan elemen yang menjadi kesamaan dalam setiap surah hanyalah mukjizat kefasihan bahasa.

القسم الثاني:وجود معجزة في ذاتها لكن لم يقع بها التحدي، كالإخبار بالغيب، وما تضمنه القرآن من علوم ومعارف لا يتهيأ لبشر الإحاطة بها… إلى غير ذلك من الوجوه المعجزة للبشر التي سنتعرض لبعضها.

Bagian kedua: Adanya mukjizat dalam dirinya sendiri, tetapi tidak terkait dengan tantangan tersebut, seperti pemberitaan tentang hal-hal ghaib, dan apa yang terkandung dalam Al Quran berupa ilmu pengetahuan dan wawasan yang tidak mungkin manusia dapat mencapainya. Dan berbagai aspek mukjizat lainnya yang akan kita bahas sebagian darinya.

وبهذا كان القرآن الكريم معجزاً للعالم كله، فطبيعة الرسالة الإسلامية هي التي تستوجب هذا التعدد في الجوانب المعجزة بالقرآن الكريم، فهي ـ كما سبق أن أوضحنا ـ خاتمة الرسالات، كما أنها موجهة إلى الجنس البشري كله، وهذه الخصائص التي انفردت بها دون سائر الرسالات اقتضت أن تكون معجزتها أمراً معجزاً في هذا الإطار الممتد عبر الزمن إلى يوم الدين، وعبر العالم كله بما يضم من أجناس وشعوب وثقافات ومذاهب.

Dengan demikian, Al Quran adalah mukjizat bagi seluruh umat manusia. Sifat risalah Islam itu sendiri menuntut adanya keberagaman dalam aspek-aspek mukjizat dalam Al Quran, karena — sebagaimana yang telah kita jelaskan — risalah ini adalah penutup dari segala risalah, dan ia ditujukan kepada seluruh umat manusia. Karakteristik yang dimiliki risalah ini menuntut agar mukjizatnya adalah sesuatu yang melampaui batas waktu hingga hari kiamat, dan berlaku di seluruh dunia dengan segala bangsa, suku, budaya, dan madzhab yang ada.

ومن هنا قسم العلماء البشر في إدراك الإعجاز القرآني في ثلاثة أقسام:

Dari sini, para ulama membagi manusia dalam memahami mukjizat Al Quran menjadi tiga kelompok:

أول الأقسام:من تناهى في معرفة اللسان العربي، ووقف على طرقه ومذاهبه ـ كالعرب الذين نزل فيهم القرآن، ومن أتى بعدهم ممن راض نفسه بالعلم واكتملت لديه آلة التمييز بين الأساليب وخصائصها، وهذا القسم يدرك الإعجاز القرآني إدراكاً ضرورياً لا يحتاج معه إلى بحث أو تدقيق. ويكفيه في ذلك التأمل والتصور.

Kelompok pertama: Mereka yang mencapai puncak pemahaman bahasa Arab dan mengetahui seluk-beluk serta gaya-gayanya, seperti bangsa Arab yang kepadanya Al Quran diturunkan, dan orang-orang setelah mereka yang melatih diri dengan ilmu serta memiliki kemampuan sempurna untuk membedakan antara gaya bahasa dan ciri-cirinya. Kelompok ini memahami mukjizat Al Quran secara langsung tanpa memerlukan penelitian atau penelaahan mendalam. Cukup bagi mereka untuk merenung dan membayangkannya.

Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah

Sumber : Quran-M



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.