Sisi Gelap Einstein: Promosikan Zionisme Lewat Ketenaran (2)



الجانب المظلم لأينشتاين.. كيف استغل شهرته الواسعة للترويج للصهيونية؟

Sisi Gelap Einstein: Bagaimana Ia Memanfaatkan Ketenarannya untuk Mempromosikan Zionisme (Bagian Kedua)

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Sisi Gelap Einstein ini masuk dalam Kategori Sejarah Kelam Yahudi

عندما وصل أينشتاين إلى نيويورك في إبريل/نيسان، رحَّبت به الحشود بصفته أولَ شخصيةٍ علمية مشهورة في العالم، ورمزا لطيفا أيضا للقيم الإنسانية وقديسا لليهود،

Ketika Einstein tiba di New York pada bulan April, kerumunan menyambutnya sebagai tokoh ilmiah terkenal pertama di dunia, simbol nilai-nilai kemanusiaan, dan seorang “santo” bagi orang Yahudi.

ومع ذلك تُفصِح أوراق منشورة حديثا عن جانب أقل بهجة لزيارة أينشتاين الشهيرة في ذلك العام، إذ وجد نفسه عالقا في معركة بين الصهاينة الأوروبيين المتحمسين بقيادة حاييم وايزمان، أشهر الشخصيات الصهيونية بعد هرتزل، وصاحب الدور الأهم في استصدار وعد بلفور الشهير، ورافق أينشتاين خلال رحلته، وبين الحذرين من يهود أميركا، وعلى رأسهم لويس برانديز، من أبرز قادة الحركة الصهيونية، وفيليكس فرانكفورتر، القاضي النمساوي الأميركي، ورؤساء الشركات المصرفية في شوارع وول ستريت في نيويورك، وعلى ما يبدو، 

Namun, dokumen yang baru-baru ini diterbitkan mengungkap sisi yang kurang menyenangkan dari kunjungan terkenal Einstein pada tahun itu. Ia mendapati dirinya terjebak dalam pertempuran antara para Zionis Eropa yang bersemangat, dipimpin oleh Chaim Weizmann—tokoh Zionis paling terkenal setelah Herzl dan orang yang memainkan peran utama dalam penerbitan Deklarasi Balfour—yang menemani Einstein selama perjalanannya, dan kelompok Yahudi Amerika yang lebih berhati-hati. Di antara mereka yang berhati-hati adalah Louis Brandeis, salah satu pemimpin utama gerakan Zionis, Felix Frankfurter, seorang hakim Austria-Amerika, serta para pemimpin perusahaan perbankan di Wall Street, New York.

Sisi Gelap Einstein : Chaim Weizmann
Sisi Gelap Einstein : Chaim Weizmann

فإنّ هذه الخلافات تسبَّبت في عدم دعوة أينشتاين لإلقاء محاضرة في جامعة هارفارد، كما دفعت العديد من يهود مانهاتن البارزين إلى رفض دعوة منه لمناقشة مشروعه المفضل لإنشاء جامعة في القدس.

Tampaknya, perselisihan ini menyebabkan Einstein tidak diundang untuk memberikan kuliah di Universitas Harvard, dan mendorong banyak Yahudi terkemuka di Manhattan untuk menolak undangannya untuk mendiskusikan proyek favoritnya mendirikan universitas di Yerusalem.

تكشف كتب سابقة عن الأبعاد الكاملة لهذا الخلاف، من بينها سيرة ذاتية كُتبت عام ٢٠٠٧ في مجلد شملت مراسلات وأبحاث أينشتاين لعام ١٩٢١، نَشَرتها مؤخرا مطبعة جامعة برنستون في الولايات المتحدة، وعلى الرغم من أن هذه الرسائل قديمة (لم يُكشف عن أي جديد مؤخرا)، فإن معظمها لم يُنشر من قبل.

Buku-buku sebelumnya mengungkap dimensi lengkap dari konflik ini, termasuk sebuah biografi yang ditulis pada tahun 2007 dalam sebuah volume yang mencakup korespondensi dan penelitian Einstein pada tahun 1921. Volume ini baru-baru ini diterbitkan oleh Princeton University Press di Amerika Serikat. Meskipun surat-surat tersebut berasal dari masa lampau (tanpa penemuan baru yang diungkapkan baru-baru ini), sebagian besar di antaranya belum pernah diterbitkan sebelumnya.

يتكوَّن هذا المجلد من ٦٠٠ صفحة، وترتيبه الثاني عشر ضمن المجلدات التي جمعها محرِّرو مشروع أوراق أينشتاين، وهم مجموعة تعاونية دولية من العلماء والمحررين والباحثين في كاليفورنيا الذين يعملون على ترجمة ونشر كتابات ومراسلات ألبرت أينشتاين وجمعها معا بطريقة تُتيح لنا الاطلاع على الصراع السياسي والعاطفي الذي تعثَّر فيه بوضوح في ذلك الوقت.

Volume ini terdiri dari 600 halaman dan merupakan volume kedua belas dari koleksi yang dikumpulkan oleh editor Proyek Dokumen Einstein. Proyek ini adalah kolaborasi internasional yang melibatkan ilmuwan, editor, dan peneliti di California. Mereka bekerja untuk menerjemahkan dan menerbitkan tulisan serta korespondensi Albert Einstein, mengumpulkannya dalam bentuk yang memungkinkan kita untuk memahami dengan jelas konflik politik dan emosional yang dihadapinya pada masa itu.

نشأة أينشتاين.. وخلافه العميق مع المعتقدات الدينية

Masa Kecil Einstein dan Pandangannya yang Kritis terhadap Keyakinan Agama

نشأ أينشتاين في أسرة يهودية ذات أصول ألمانية وميول علمانية، لكنه رغم ذلك لم يُخفِ أبدا احتقاره للمعتقدات والشعائر الدينية، (باستثناء فترة قصيرة عاشها بحماسة دينية عندما كان طفلا)، والمفارقة العجيبة أنه ظل يفتخر بكونه يهودي الأصل، وشعر بعلاقة قوية تربطه بمَن سمَّاهم “رجال القبائل والعشائر”.

Albert Einstein lahir dalam keluarga Yahudi berdarah Jerman dengan kecenderungan sekuler. Meskipun demikian, ia tidak pernah menyembunyikan penghinaannya terhadap keyakinan dan ritual agama (kecuali selama masa pendek saat ia masih anak-anak, di mana ia sempat menjalani fase keagamaan dengan penuh semangat). Ironisnya, ia tetap bangga dengan asal-usul Yahudinya dan merasa memiliki hubungan yang erat dengan orang-orang yang ia sebut sebagai “pria-pria suku dan kabilah.”

اتضحت نظرته للدين بعد الإجابة الفظة التي أرسلها في وقت مبكر من عام ١٩٢١ إلى حاخامات برلين (الحاخام هو الرائد والمعلم الروحي لليهود) الذين حثوه على أن ينضم للطائفة اليهودية هناك ويدفع مستحقات لدعمهم، فكانت إجابته :

Pandangan Einstein terhadap agama menjadi jelas dalam jawaban tajam yang ia kirimkan pada awal tahun 1921 kepada para rabi di Berlin (rabi adalah pemimpin dan guru spiritual bagi komunitas Yahudi) yang memintanya untuk bergabung dengan komunitas Yahudi di sana dan memberikan kontribusi finansial untuk mendukung mereka. Dalam jawabannya, ia menulis:

“لاحظت في رسالتكم أن كلمة يهودي يكتنفها بعض الغموض، فإن كانت تُشير إلى الجنسية والأصل فأنا أنتمي إليها، وإن كانت تُشير إلى الإيمان، فأنا يهودي بالمعنى الأول لا الثاني”.

“Saya perhatikan dalam surat Anda bahwa istilah ‘Yahudi’ mengandung ambiguitas. Jika istilah itu mengacu pada kebangsaan dan asal-usul, maka saya termasuk di dalamnya. Namun, jika istilah itu merujuk pada iman, maka saya adalah seorang Yahudi dalam pengertian pertama, bukan yang kedua.”

Bersambung ke Bagian Berikutnya in sya Allah

Sumber : Al Jazeera



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.