لا بديل عن الدين
Tidak Ada Pengganti Agama
د. يوسف القرضاوي
Oleh : DR. Yusuf al Qaradhawiy
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Tidak Ada Pengganti Agama ini bagian dari Koleksi Terjemahan Tulisan Yusuf al Qaradhawiy
من الناس من يتصور إمكان الاستغناء عن الدين بالعلم الحديث حينًا، أو المذاهب الفكرية (الأيديولوجيات) الحديثة حينًا آخر، وكلا التصورين خطأ؛ فقد بيَّن الواقع الناطق أنه لا شيء يُغني عن الدين، ويقوم بديلًا عنه في أداء رسالته الضخمة في حياة الإنسان.
Sebagian orang beranggapan bahwa agama dapat digantikan oleh ilmu pengetahuan modern di satu waktu, atau oleh ideologi-ideologi modern di waktu lainnya. Namun, kedua anggapan ini keliru. Kenyataan yang berbicara dengan tegas telah menunjukkan bahwa tidak ada sesuatu pun yang dapat menggantikan agama atau mengambil perannya dalam menjalankan tugas besar dalam kehidupan manusia.
العلم ليس بديلًا عن الدين:
Ilmu Pengetahuan Bukan Pengganti Agama
أما العلم فليس بديلًا عن الدين والإيمان بحال. فإن مجال العلم غير مجال الدين. وأريد بـ “العلم” هنا العلم بمفهومه الغربي المحدود، لا بمفهومه الإسلامي الشامل ـ الذي يشمل العلم بالظواهر الجزئية للكون، والعلم بحقائق الوجود الكبرى ـ أي ما يشمل علم الدنيا، وعلم الدين. فليس هو علم المادة وخواصها فحسب، بل العلم المتعلق بالكون والحياة والإنسان، وخالقها سبحانه.
Adapun ilmu pengetahuan, ia sama sekali tidak bisa menggantikan agama dan keimanan. Hal ini karena bidang ilmu pengetahuan berbeda dengan bidang agama. Yang dimaksud dengan “ilmu pengetahuan” di sini adalah ilmu dengan pengertian Barat yang terbatas, bukan dengan pengertian Islam yang menyeluruh—yang mencakup ilmu tentang fenomena partikular alam semesta, serta ilmu tentang hakikat-hakikat besar keberadaan. Dalam pengertian Islam, ilmu meliputi pengetahuan duniawi dan keagamaan. Jadi, ia bukan sekadar ilmu tentang materi dan sifat-sifatnya, tetapi juga ilmu yang berhubungan dengan alam semesta, kehidupan, manusia, dan Sang Pencipta, Mahasuci Dia.
العلم بالمفهوم الغربي لا يصلح بديلًا عن الدين؛ لأن مهمة هذا العلم أن ييسر للإنسان أسباب الحياة، لا أن يفسر له ألغازها. العلم يعين الإنسان على حل مشكلة العيش، ولكنه لا يعينه على حل مشكلة الوجود وقضاياه الكبرى.
Ilmu pengetahuan dalam pengertian Barat tidak bisa menjadi pengganti agama, karena tugas ilmu ini adalah memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup, bukan menjelaskan misteri-misterinya. Ilmu pengetahuan membantu manusia memecahkan masalah kehidupan, tetapi tidak membantunya menyelesaikan persoalan keberadaan dan isu-isu besar yang menyertainya.
ولهذا نرى أعظم البلاد في عصرنا تقدمًا في العلم، وأخذًا بأسبابه؛ يشكو أهلها من الفراغ الروحي، والقلق النفسي، والاضطراب الفكري، والشعور الدائم بالتفاهة والاكتئاب والضياع. ونرى شبابها ينقلبون بين شتى البدع الفكرية والسلوكية، ثائرين على آلية الحياة ومادية الحضارة، وإن لم يهتدوا إلى المنهج السليم والصراط المستقيم.
Oleh sebab itu, kita melihat bahwa negara-negara yang paling maju dalam ilmu pengetahuan dan pemanfaatannya di zaman ini, masyarakatnya justru mengeluhkan kekosongan spiritual, kegelisahan psikologis, gangguan pemikiran, serta perasaan hampa, depresi, dan kehilangan arah. Kita juga menyaksikan para pemuda mereka terombang-ambing di antara berbagai aliran pemikiran dan perilaku yang menyimpang, memberontak terhadap mekanisasi kehidupan dan materialisme peradaban, meskipun mereka tidak berhasil menemukan jalan yang benar dan lurus.
وهذا هو سر العوج والشذوذ والانحرافات، التي لمسها العالم كله في سلوك أولئك الشباب الحائرين، الذين يسمونهم “الخنافس” أو “الهيبيين” وأشباههم ممن ضاق ذرعهم بتفاهة العيش، وتمردوا على حضارة الغرب وإن نشأوا بين أحضانها.
Inilah rahasia dari penyimpangan, kelainan, dan berbagai perilaku aneh yang telah disaksikan dunia pada generasi muda yang kebingungan tersebut—yang disebut sebagai “Beatles” atau “Hippies” dan yang semisal dengan mereka. Mereka merasa muak dengan kekosongan hidup yang sia-sia dan memberontak terhadap peradaban Barat, meskipun mereka tumbuh di pangkuannya.
إن العلم الحديث محدود الوسع، محدود القدرة، محدود المجال. في وسع العلم أن يمنح الإنسان الوسائل والآلات، ولكن ليس في وسعه ولا من اختصاصه أن يمنحه الأهداف والغايات، وما أتعس الإنسان إذا تكدست لديه الوسائل دون أن يعرف لنفسه هدفًا ولا لحياته قيمة، إلا أهداف السباع في العدوان، أو أهداف البهائم في الأكل والسفاد. أما هدف رفيع يليق بمواهب الإنسان، وخصائص الإنسان، وكرامة الإنسان، فلا.
Ilmu pengetahuan modern memiliki batas dalam luasnya, kemampuannya, dan cakupannya. Ilmu dapat menyediakan sarana dan alat bagi manusia, tetapi tidak mampu—dan memang bukan tugasnya—untuk memberikan tujuan dan makna hidup. Betapa malangnya manusia jika ia memiliki tumpukan sarana tanpa mengetahui tujuan hidupnya atau nilai kehidupannya, selain tujuan seperti hewan buas yang hanya tahu menyerang, atau seperti hewan ternak yang hanya mengejar makan dan kawin. Adapun tujuan yang luhur, yang sesuai dengan potensi manusia, karakteristik manusia, dan martabat manusia, itu tidak ditemukan di sana.
إن الدين وحده هو الذي يمنح الإنسان أهدافًا عليا للحياة وغايات كبرى للوجود، ويجعل له فيه مهمة ورسالة، ولحياته قيمة واعتبارًا، كما يمنحه القيم الخلقية والمثل العليا التي تحبسه عن الشر، وتحفزه على الخير، لغير منفعة مادية عاجلة.
Hanya agama yang mampu memberikan manusia tujuan hidup yang tinggi dan makna besar dalam keberadaan. Agama menjadikan manusia memiliki misi dan tugas dalam hidupnya, serta memberikan nilai dan penghormatan terhadap kehidupan. Agama juga membekali manusia dengan nilai-nilai moral dan cita-cita luhur yang mencegahnya dari kejahatan dan mendorongnya untuk berbuat kebaikan, tanpa mengharapkan manfaat materi yang langsung terlihat.
لقد قوى العلم الجانب المادي في الإنسان إلى أبعد حد، ولكنه أضعف الجانب الروحي فيه إلى أدنى مستوى. فقد أعطى العلم الإنسان جناحي طائر فحلق في الفضاء، وأعطاه خياشيم حوت فغاص في أعماق الماء، ولكنه لم يعطه قلب إنسان!
Ilmu pengetahuan telah memperkuat sisi materi dalam diri manusia hingga ke tingkat yang luar biasa, tetapi sekaligus telah melemahkan sisi spiritualnya hingga ke tingkat yang paling rendah. Ilmu pengetahuan memberikan manusia sayap seperti burung hingga ia bisa terbang di angkasa, dan memberinya insang seperti ikan paus hingga ia dapat menyelam ke dalam kedalaman lautan. Namun, ilmu tidak memberinya hati seorang manusia!
Bersambung ke Bagian Berikutnya in sya Allah
Sumber : Web Yusuf al Qaradhawi
Leave a Reply