al Jumlah al I’tiradhiyah di Al Quran (3)



الجملة الاعتراضية في القرآن

al Jumlah al I’tiradhiyah di Al Quran (Bagian Ketiga)

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel al Jumlah al I’tiradhiyah di Al Quran ini masuk dalam Kategori Serial Bahasa al Quran

وقوله سبحانه:

Firman Allah:

وَقَالُوا لَن يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَن كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَىٰ ۗ تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ ۗ قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ (البقرة:١١١)

“Dan mereka berkata, ‘Tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang beragama Yahudi atau Nasrani.’ Itu hanya angan-angan mereka. Katakanlah, ‘Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang-orang yang benar.’” (Surah Al Baqarah ayat 111)

تضمن جملة معترضة، هي قوله تعالى:

Ayat ini mengandung kalimat interposisi, yaitu firman-Nya:

تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ ۗ

tu hanya angan-angan mereka.

الغرض منها تبين أن ما يدعونه إنما هو مجرد أمانٍ، لا يصدقها الواقع، ولا يقوم عليها برهان.

Tujuannya adalah untuk menjelaskan bahwa apa yang mereka klaim hanyalah sekadar angan-angan belaka, yang tidak sesuai dengan realitas dan tidak memiliki bukti yang mendukungnya.

وإذ تبين المراد من الجملة المعترضة، تعريفاً وموقفاً وتمثيلاً، ننتقل بعدُ لبيان أغراض هذه الجملة؛ إذ كما ألمحنا بداية، لا بد أن تكون الجملة المعترضة قد سيقت لغرض ما، ولا يمكن أن تكون قد سيقت عبثاً. ونحن نبين تالياً أهم الأغراض التي تُقصد من وراء الإتيان بالجملة المعترضة، معتمدين بشكل أساس على ما ذكره الزركشي بهذا الخصوص، فنقول:

Setelah memahami maksud dari kalimat interposisi melalui definisi, posisi, dan contoh-contohnya, kita dapat melanjutkan untuk menjelaskan tujuan-tujuan dari penggunaan kalimat ini. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, kalimat interposisi pasti memiliki tujuan tertentu dan tidak mungkin disisipkan tanpa alasan. Berikut adalah beberapa tujuan utama penggunaan kalimat interposisi, sebagaimana dijelaskan oleh az Zarkasyi, yang kami paparkan berikut ini:

يُؤتى بالجملة الاعتراضية بقصد تقرير الكلام، ومثال ذلك قوله سبحانه:

Kalimat interposisi sering digunakan untuk menguatkan isi perkataan. Contohnya adalah firman Allah:

قَالُوا تَاللَّهِ لَقَدْ عَلِمْتُم مَّا جِئْنَا لِنُفْسِدَ فِي الْأَرْضِ وَمَا كُنَّا سَارِقِينَ(يوسف : ٧٣)،

“Mereka berkata, ‘Demi Allah, sungguh kalian telah mengetahui bahwa kami tidak datang untuk membuat kerusakan di bumi, dan kami bukanlah pencuri.’” (Surah Yusuf ayat 73)

فجملة

Kalimat

لَقَدْ عَلِمْتُم

Sungguh kalian telah mengetahui

اعتراضية؛ القصد منها إثبات البراءة من تهمة السرقة؛ إذ إن إخوة يوسف بعد أن أصبحوا في موضع التهمة والدفاع عن أنفسهم، كان من المناسب الإتيان بهذه الجملة، لتقرير براءتهم، والدفاع عن أنفسهم، فكأنهم قالوا: أنتم تعلمون أن القصد من مجيئنا ليس السرقة، وإنما التزود بالطعام، وبالتالي فلا معنى لاتهامنا بالسرقة.

adalah kalimat interposisi. Tujuannya adalah untuk menegaskan bahwa mereka (saudara-saudara Yusuf) tidak bersalah atas tuduhan pencurian. Dalam konteks ini, setelah mereka berada dalam posisi tertuduh dan perlu membela diri, penyisipan kalimat ini dimaksudkan untuk mempertegas bahwa niat mereka datang hanya untuk mendapatkan bahan makanan, bukan mencuri. Dengan kata lain, mereka mengatakan: “Kalian tahu bahwa tujuan kami bukan mencuri, melainkan mencari kebutuhan pangan. Oleh karena itu, tuduhan ini tidak berdasar.”

ونحو هذا قوله سبحانه :

Contoh lainnya adalah Firman Allah :

وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا (البقرة : ٢٥)

“Dan mereka diberi rezeki yang serupa (dengan sebelumnya).” (Surah Al Baqarah ayat 25)

قال الزمخشري: “فإن قلت: كيف موقع قوله: {وأتوا به متشابها} من نظم الكلام؟ قلت: هو كقولك: فلان -أحسن بفلان- ونعم ما فعل”، فالجملة المعترضة في الآية غرضها تقرير حسن حال المؤمنين في الجنة، وأنهم ينعمون بأطيب الرزق وأرغده.

Az Zamakhsyari menjelaskan: “Bagaimana posisi kalimat ‘dan mereka diberi rezeki yang serupa’ dalam struktur kalimat ini?” Ia menjawab, “Ini seperti perkataanmu: ‘Si Fulan – betapa baiknya dia-  dan betapa indah perbuatannya.’” Dalam ayat ini, kalimat interposisi bertujuan untuk menegaskan keadaan orang-orang beriman di surga yang menikmati rezeki terbaik dan paling nikmat.

ويُؤتى بالجملة الاعتراضية بقصد التنـزيه، كقوله تعالى :

Kalimat interposisi juga digunakan untuk menegaskan penyucian Allah. Contohnya adalah firman Allah:

وَيَجْعَلُونَ لِلَّهِ الْبَنَاتِ سُبْحَانَهُ ۙ وَلَهُم مَّا يَشْتَهُونَ (النحل : ٥٧) ،

“Dan mereka menjadikan anak-anak perempuan bagi Allah. Mahasuci Dia, dan bagi mereka apa yang mereka sukai.” (Surah An Nahl ayat 57)

فجملة

Maka Kalimat

سُبْحَانَهُ

“Mahasuci Dia”

اعتراضيه؛ الغرض منها تنزيه الله سبحانه وتقديسه عن مضمون قولهم ذلك؛ وفيها أيضاً معنى الشناعة على من جعل لله ولداً.

adalah kalimat interposisi yang bertujuan untuk menegaskan kesucian Allah dan mensucikan-Nya dari klaim batil tersebut. Selain itu, kalimat ini juga mencela mereka yang berani menisbatkan keturunan kepada Allah.

Bersambung ke Bagian Berikutnya in sya Allah

Sumber : IslamWeb



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.