
حكم دفع الحامل التي أفطرت في رمضان الفدية نقدا خارج بلدها
Hukum Wanita Hamil yang Tidak Berpuasa di Bulan Ramadhan dalam Membayar Fidyah dengan Uang di Luar Negaranya
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Fidyah Wanita Hamil di Luar Negeri ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab
السؤال
Pertanyaan:
أنا مقيمة بفرنسا، وحامل في الشهر الرابع، وتجنبا لحالات الإجهاض المتكررة لدي، نصحتني الطبيبة بعدم صيام شهر رمضان، ولا أجد فقراء أو مساكين أدفع لهم الفدية، فهل يجوز دفع الفدية نقدا وإرسالها لإخواننا في فلسطين أو لأهل غزة على وجه التحديد؟ وذلك بعد انقضاء الشهر. بارك الله فيكم وجزاكم عنا خير الجزاء.
Saya tinggal di Prancis, sedang hamil empat bulan. Untuk menghindari keguguran berulang yang sering saya alami, dokter menyarankan saya untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan. Saya tidak menemukan orang fakir atau miskin untuk membayar fidyah kepada mereka. Apakah boleh membayar fidyah dalam bentuk uang dan mengirimkannya kepada saudara-saudara kita di Palestina atau khususnya kepada penduduk Gaza? Itu dilakukan setelah selesai bulan Ramadhan. Semoga Allah memberkahi kalian dan membalas kalian dengan sebaik-baik balasan atas nama kami.
الإجابــة
Jawaban:
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه، أما بعد:
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabat beliau, amma ba’du:
فللحامل الفطر إذا خافت على نفسها أو ولدها أو نفسها وولدها،
Wanita hamil boleh tidak berpuasa jika ia khawatir terhadap dirinya, anaknya, atau dirinya dan anaknya sekaligus.
وقد اختلف العلماء فيما يترتب على ذلك، وبينا خلافهم بالفتوي الأخرى هنا،
Para ulama berbeda pendapat tentang kewajiban yang timbul dari hal tersebut. Perbedaan pendapat ini telah kami jelaskan dalam fatwa lain di sini.
والمفتى به عندنا وجوب القضاء، والإطعام على من أفطرت خوفا على ولدها فقط، وانظري الفتوى الأخرى هنا،
Adapun pendapat yang kami fatwakan adalah wajib mengganti puasa (qadha) dan juga membayar fidyah bagi wanita hamil yang tidak berpuasa karena hanya khawatir terhadap anaknya saja. Lihat penjelasannya dalam fatwa lain di sini.
ويجوز أن يكون الإطعام قبل القضاء ويجوز معه وبعده، وإن كان الأولى المبادرة به مسارعة للخير وإبراء للذمة، وانظري الفتوى الأخرى هنا.
Fidyah tersebut boleh dibayarkan sebelum qadha, bersamaan dengannya, atau setelahnya. Namun yang lebih utama adalah menyegerakannya dalam rangka berlomba dalam kebaikan dan untuk melepaskan tanggungan. Lihat penjelasan dalam fatwa lain di sini.
ولا يجزئ إخراج القيمة عند أكثر أهل العلم، والراجح جواز ذلك للحاجة أو للمصلحة، كما رجحه شيخ الإسلام ابن تيمية، وهو مبين في الفتوى الأخرى هنا،
Mayoritas ulama berpendapat bahwa tidak sah membayar fidyah dengan uang. Namun pendapat yang lebih kuat adalah boleh membayar fidyah dengan uang jika ada kebutuhan atau kemaslahatan, sebagaimana dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Penjelasan tentang hal ini terdapat dalam fatwa lain di sini.
ومن المصالح المعتبرة عدم وجود فقير ببلدك، وتعذر نقل الطعام في الغالب، لكن إن أمكنك توكيل من يخرج الطعام هناك فهو أحسن، وأبعد عن الخلاف.
Termasuk kemaslahatan yang diperhitungkan adalah tidak adanya orang fakir di tempat tinggalmu, atau sulitnya menyalurkan makanan di sana. Namun, jika memungkinkan, engkau bisa mewakilkan orang untuk menyalurkan makanan di sana (tempat fakir miskin berada), maka itu lebih baik dan lebih jauh dari perbedaan pendapat.
وننبهك أنه لا حرج في نقل الكفارة، وصرفها في غير بلدك، وانظري الفتوى الأخرى هنا.
Kami ingatkan juga bahwa tidak mengapa memindahkan penyaluran kafarat (fidyah) dan menggunakannya di luar negaramu. Lihat penjelasannya dalam fatwa lain di sini.
والله أعلم.
Sumber : IslamWeb
Leave a Reply