Sejarah Munculnya Sekularisme (3) : Perkembangan



Sejarah Munculnya Sekularisme  (Bagian 3) :

“Gantung Raja Terakhir dengan Usus Pendeta Terakhir”

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Sejarah Munculnya Sekularisme : “Gantung Raja Terakhir dengan Usus Pendeta Terakhir” bagian dari Kategori Pemikiran

تطور مفهوم اللائكية الفرنسية

Pengembangan Konsep Laïcité Prancis

ظهر استعمال اللائكية في أوروبا وشاع في القرون الوسطى عندما أضفت الكنيسة على نفسها صبغة القداسة، فالأفراد الذين يطلق عليهم لفظ لائكي (laic) كانوا يعتبرون مسيحيين بالتمام والكمال، أي أنهم أعضاء كاملو العضوية في “شعب الله”، يؤمنون بالمسيح وهم أتباع خُلَّص له، إلا أنهم ليسوا أعضاء في التنظيم الكهنوتي الذي تتشكل منه الإمبراطورية البابوية.

Penggunaan istilah “laïcité” (sekularisme) muncul di Eropa dan menjadi umum pada Abad Pertengahan ketika Gereja menganggap dirinya sebagai institusi suci. Individu yang disebut “laïc” dianggap sebagai orang Kristen yang sejati, artinya mereka adalah anggota penuh dari “Umat Allah,” yang percaya kepada Kristus dan merupakan pengikut setia-Nya. Namun, mereka bukan bagian dari organisasi klerikal yang membentuk Kekaisaran Kepausan.

وأما اللائكية الفرنسية فليست مجرد آلية لمعالجة قضية الانقسام الديني أو الطائفي، بل هي أشبه ما تكون بالعقيدة الشمولية والصارمة التي تراهن على الحلول محل الأديان والعقائد بعد امتصاص الكثير من مظاهرها وتعبيراتها في قالب علماني. ودليل ذلك ما تحاط به اللائكية الفرنسية من تقديس ومحرمات، ما يجعل المرء عرضة للتجريح والإدانة بمجرد الاعتراض على بعض التصورات اللائكية.

Adapun laïcité Prancis (sekularisme Prancis), maka dia bukan hanya sekadar mekanisme untuk menangani masalah perpecahan agama dan sektarian, akan tetapi lebih mirip dengan ideologi atau doktrin yang integral dan ketat. Ideologi sekularisme ini bertekad untuk dapat menggantikan agama dan keyakinan. Hal itu dilakukan setelah ideologi tersebut mengadopsi banyak aspek dan ekspresi keagamaan kedalam bentuk sekuler. Hal tersebut terbukti dengan adanya konsep penghormatan dan larangan dalam ideologi sekularisme Prancis, Konsep penghormatan dan larangan tersebut membuat seseorang bisa dikecam dan dikritik keras jika menentang konsep sekularisme.

تعمل اللائكية الفرنسية عبر ذراعين متكاملين ومتعاضدين: أولا؛ عبر آلية الرقابة والضبط العقابي للدولة، أي الجمهورية اللائكية التي تقوم على حراسة قيم الدولة والمجتمع وضبط المباح والممنوع من منظورها. وثانيا؛ عبر أدوات التوجيه الثقافي والأيديولوجي التي تتم بمقتضاها صياغة الشخصية الفردية، وزرع القيم العلمانية في الفضاء العام، وعلى رأسه المؤسسات التعليمية والمناهج التربوية والدراسية.

Sekularisme Prancis beroperasi melalui dua tangan yang saling melengkapi dan bekerja sama:

Pertama, melalui mekanisme pengawasan dan penegakan hukuman oleh negara, yaitu republik sekular yang bertugas menjaga nilai-nilai negara dan masyarakat, serta mengatur apa yang diperbolehkan dan dilarang menurut sudut pandang ideologi sekuler.

Kedua, melalui alat-alat pengarahan budaya dan ideologi yang dengan perangkat tersebut kepribadian individu dibentuk dan nilai-nilai sekuler ditanamkan di ruang publik. Hal ini dilakukan terutama di institusi pendidikan dan kurikulum pengajaran.

فاللائكية الفرنسية لا تكتفي بتحرير السياسي من سيطرة الكنيسة، وإنما تراهن على مقارعة الدين عامة وطرده من الفضاء العام لتحل محله القيم اللائكية، ولتحل المدرسة بدورها محل الكنيسة في إعادة صياغة الوعي الفردي والجماعي.

Jadi, laïcité (sekularisme) Prancis tidak hanya berupaya membebaskan politik dari kontrol gereja, tetapi juga bertekad untuk melawan agama secara umum dan mengusirnya dari ruang publik agar nilai-nilai sekularisme dapat menggantikannya. Sekolah kemudian menggantikan peran gereja dalam membentuk kembali kesadaran individu dan kolektif.

وهكذا فاللائكية الفرنسية تقوم على دعامة نظرية مفادها اعتبار الدولة اللائكية ضامنة للوحدة الاجتماعية والسياسية، وحارسة للهوية العامة، ومنحها القدرة على تجاوز الانقسامات الاجتماعية والقيمية التي تنخر الجسم السياسي. وهذا كله يجعل من اللائكية عمليا “دينا رسميا للدولة”؛ وإن ادعت أنها تفصل الدين عن السياسة.

Dengan demikian, sekularisme Prancis didasarkan pada pilar teori yang menganggap bahwa negara sekular adalah penjamin kesatuan sosial dan politik, serta penjaga identitas umum. Negara memiliki kemampuan untuk mengatasi perpecahan sosial dan nilai yang menggerogoti tubuh politik. Semua ini menjadikan sekularisme secara praktis sebagai “agama resmi negara,” meskipun mengklaim memisahkan agama dari politik.

مواجهة تغول الكنيسة

Menghadapi Kekuasaan Berlebihan Gereja

وأما العلمانية بمفهومها الحالي المنتشر على أنه معاكس للدين فقد نشأت في عصر التنوير والنهضة الأوروبية لمواجهة الكنيسة ومعارضة وقوفها في وجه التطور العلمي وسيطرتها على المجتمع ومؤسساته، وذلك بسبب مبالغة رجال الكنيسة في طغيانهم الذي تجاوز كل الحدود.

Adapun sekularisme dalam pengertiannya yang sekarang dikenal sebagai lawan dari agama, muncul pada era Pencerahan dan Renaisans Eropa sebagai reaksi terhadap Gereja dan untuk menentang sikapnya yang menghambat perkembangan ilmiah serta kontrol gereja atas masyarakat dan beragam institusi masyarakat. Hal ini terjadi karena para pemuka gereja bersikap berlebihan dalam kekuasaan mereka hingga melampaui batas.

إذ تحول رجال الدين إلى طواغيت ومحترفين سياسيين ومستبدين تحت ستار “الإكليروس” و”الرهبانية” و”العشاء الرباني” وبيع “صكوك الغفران”، وكذلك بسبب وقوف الكنيسة ضد العلم وهيمنتها على الفكر وتشكيلها لمحاكم التفتيش واتهامها العلماء بالهرطقة.

Para pemuka agama ini berubah menjadi tiran, profesional politik, dan penguasa diktator di bawah kedok “klerus,” “kehidupan monastik,” “Perjamuan Kudus,” dan penjualan “indulgensi,” (penghapusan dosa). Juga karena adanya penentangan Gereja terhadap ilmu pengetahuan, dominasi pemikiran, pembentukan Inkuisisi, dan tuduhan sesat kepada para ilmuwan.

ومن بين الأمثلة على ذلك ما تعرض له العالم والفيلسوف والفلكي البولندي نيكولاس كوبرنيكوس، الذي نشر سنة ١٥٤٣م كتابا عن حركات الأجرام السماوية فمنعته الكنيسة، وتبنى أفكارا مماثلة بعده الفلكي والعالم الإيطالي غاليليو غاليلي وطوّرها إلى أن قال بأن الأرض كروية الشكل، فهاجمته الكنيسة وحاكمته ومنعت كتاباته.

Salah satu contohnya adalah apa yang dialami oleh ilmuwan, filsuf, dan ahli astronomi Polandia, Nicolaus Copernicus, yang pada tahun 1543 menerbitkan sebuah buku tentang pergerakan benda-benda langit yang kemudian dilarang oleh Gereja. Ide serupa kemudian diadopsi oleh astronom dan ilmuwan Italia, Galileo Galilei, yang mengembangkannya hingga berpendapat bahwa bumi berbentuk bulat. Gereja menyerangnya, mengadilinya, dan melarang tulisan-tulisannya.

وقد كان الانتشار الفعلي للدعوة العلمانية في أوروبا مع الثورة الفرنسية، ثم عمت أقطار العالم بحكم النفوذ الغربي والتغلغل الشيوعي. وقد أدت ظروف كثيرة قبل الثورة الفرنسية سنة ١٧٨٩ وبعدها إلى الانتشار الواسع لمفهوم العلمانية وتبلور منهجها وأفكارها. ونتيجة لهذا الصراع بين الكنيسة من جهة وبين الحركة الجديدة من جهة أخرى، كانت ولادة الحكومة الفرنسية سنة ١٧٨٩م.

Penyebaran sekularisme yang nyata di Eropa terjadi seiring dengan terjadinya Revolusi Prancis, dan kemudian menyebar ke seluruh dunia karena pengaruh Barat dan infiltrasi komunis. Berbagai kondisi sebelum dan sesudah Revolusi Prancis tahun 1789 berkontribusi pada penyebaran luas konsep sekularisme serta pembentukan metodologi dan gagasannya. Akibat dari konflik antara Gereja di satu sisi dan gerakan baru di sisi lain, lahirlah pemerintahan Prancis pada tahun 1789.

Bersambung in sya Allah

Sumber Utama : aljazeera



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.