Perang Arab – Israel 1948 (8)



Perang Arab – Israel 1948 (Bagian 8)

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Perang Arab – Israel 1948 ini adalah salah satu artikel di Kategori Tarikh

Serial Lengkap dapat dilihat di Kategori Sejarah Palestina

وقف القتال

Penghentian Perang

بعدما فرض مجلس الأمن التابع للأمم المتحدة على لبنان قرار وقف إطلاق النار يوم ١٠ يونيو/حزيران ١٩٤٨ وحظر تزويد أي من أطراف الصراع بالأسلحة، توقف القتال بين الجيش الإسرائيلي والجيوش العربية النظامية، فيما واصل جيش الإنقاذ عملياته العسكرية في منطقة الجليل.

Setelah Dewan Keamanan PBB memberlakukan resolusi penghentian tembak-menembak terhadap Lebanon pada 10 Juni 1948 dan melarang penyediaan senjata kepada salah satu pihak yang bertikai, pertempuran antara tentara Israel dan tentara reguler Arab pun terhenti, sementara Tentara Pembebasan Arab melanjutkan operasi militernya di wilayah Galilea.

Perang Arab - Israel 1948 : Juni 1948. Kapal Altalena terbakar setelah ditembaki di dekat Tel-Aviv. Altalena adalah kapal milik organisasi Zionis sayap kanan "Irgun," yang berusaha memberikan senjata kepada para pejuang Irgun di Israel. Pemerintah Israel menolak adanya pasokan senjata tanpa pengawasan dari IDF (Pasukan Pertahanan Israel) dan melawan kapal tersebut.
Perang Arab – Israel 1948 : Juni 1948. Kapal Altalena terbakar setelah ditembaki di dekat Tel-Aviv. Altalena adalah kapal milik organisasi Zionis sayap kanan “Irgun,” yang berusaha memberikan senjata kepada para pejuang Irgun di Israel. Pemerintah Israel menolak adanya pasokan senjata tanpa pengawasan dari IDF (Pasukan Pertahanan Israel) dan melawan kapal tersebut.

تم تحديد هدنة لمدة أربعة أسابيع، وعلى الرغم من حظر التسليح أو إرسال أي قوات جديدة لجبهات القتال فإن إسرائيل لم تلتزم بهذا الشرط، وسعت لتعويض خسائرها، وانهالت عليها الأسلحة بصورة ضخمة، وخصوصا الطائرات، كما تطوع كثيرون من يهود أوروبا للقتال.

Gencatan senjata selama empat minggu ditetapkan. Meskipun ada larangan pengiriman senjata atau pasukan baru ke medan perang, Israel tidak mematuhi ketentuan ini. Israel berusaha menebus kerugian mereka, menerima pasokan senjata besar-besaran, terutama pesawat, dan banyak sukarelawan dari Yahudi Eropa bergabung untuk bertempur.

خرقت إسرائيل الهدنة، تحت مسمع ومرأى من الأمم المتحدة، وزحفت جنوبا نحو الفالوجة (التي كانت بها القوات المصرية) لتوسيع رقعة الأراضي التي احتلتها وتطويق الجيش المصري المتمركز بها، وإضعاف الجبهة الجنوبية التي كانت تقترب من تل أبيب.

Israel melanggar gencatan senjata di bawah pengawasan PBB, bergerak ke selatan menuju Falujah (tempat pasukan Mesir berada) untuk memperluas wilayah yang mereka kuasai dan mengepung tentara Mesir yang ditempatkan di sana, serta melemahkan front selatan yang mendekati Tel Aviv.

وفي ٨ يوليو/تموز ١٩٤٨ استأنف الجيش الإسرائيلي القتال في جميع الجبهات رغم محاولات الأمم المتحدة تمديد الهدنة.

Pada 8 Juli 1948, tentara Israel melanjutkan pertempuran di semua front meskipun ada upaya PBB untuk memperpanjang gencatan senjata.

ومع انتهاء الهدنة اتخذت المعارك مسارا مختلفا، وتعرضت القوات العربية لسلسلة من الهزائم مكنت إسرائيل من بسط سيطرتها على مساحات واسعة من أراضي فلسطين التاريخية.

Setelah gencatan senjata berakhir, arah pertempuran menjadi berbeda. Pasukan Arab mengalami serangkaian kekalahan yang memungkinkan Israel untuk memperluas kontrolnya atas wilayah yang lebih luas di Palestina

وفي ٢١ يوليو/تموز توقفت المعارك بعد تهديدات من مجلس الأمن الدولي بفرض عقوبات قاسية على طرفي المعركة. وقد قبل العرب هدنة ثانية، وكان هذا القبول بمثابة اعتراف بالهزيمة.

Pada 21 Juli, pertempuran berhenti setelah Dewan Keamanan PBB mengancam akan menjatuhkan sanksi berat kepada kedua belah pihak. Orang-orang Arab menerima gencatan senjata kedua, yang dianggap sebagai pengakuan atas kekalahan.

وفي ٧ يناير/كانون الثاني ١٩٤٩ انتهى القتال بعد أن استولى الجيش الإسرائيلي على معظم منطقة النقب وطوق القوات المصرية التي كانت موجودة حول الفالوجة في النقب الشمالي. ثم بدأت المفاوضات في جزيرة رودس اليونانية حيث توسطت الأمم المتحدة بين إسرائيل من جانب، وكل من مصر والأردن وسوريا ولبنان من جانب آخر.

Pada 7 Januari 1949, pertempuran berakhir setelah tentara Israel merebut sebagian besar wilayah Negev dan mengepung pasukan Mesir yang berada di sekitar Falujah di utara Negev. Kemudian dimulailah negosiasi di Pulau Rhodes, Yunani, di mana PBB menjadi penengah antara Israel di satu sisi, dan Mesir, Yordania, Suriah, serta Lebanon di sisi lain.

في الفترة ما بين ٢٤ فبراير/شباط و٢٠ يوليو/تموز ١٩٤٩ تم التوقيع على اتفاقيات الهدنة الأربع، وفيها تم تحديد الخط الأخضر، وكان مجلس الأمن قد أوصى في ٧ مارس/آذار ١٩٤٩ بقبول إسرائيل عضوا كاملا في الأمم المتحدة. وفي ١١ مايو/أيار ١٩٤٩ أقرت الجمعية العامة للأمم المتحدة هذه التوصية.

Antara 24 Februari dan 20 Juli 1949, empat perjanjian gencatan senjata ditandatangani, di mana garis hijau ditetapkan. Dewan Keamanan PBB merekomendasikan pada 7 Maret 1949 agar Israel diterima sebagai anggota penuh PBB. Pada 11 Mei 1949, Majelis Umum PBB menyetujui rekomendasi ini.

Bersambung in sya Allah

Sumber Utama : aljazeera.net



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.