نشأة القراءات الشاذة
Asal Qiroat Syadzah (Bagian Pertama)
Oleh : Syaikh Yasri Husain Muhammad Sa’ad
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Asal Qiroat Syadzah masuk dalam Kategori Ilmu Qiroat
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه‘ وبعد:
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يجتهد في حفظ القرآن الكريم حال نزوله عليه‘ وكان يحرك به شفتيه؛ وكان يدرسه حتى غلب عليه ذلك وشق عليه‘ فأمره الله أن ينصت ويستمع‘ وضمن الله له أن يجمعه في صدره وأن يقرأه كما أُنزل‘ ونزلت هذه الآيات:
Rasulullah ﷺ berupaya keras untuk menghafal al Quran pada saat ia diturunkan kepadanya. Beliau sering menggerakkan kedua bibirnya untuk mengulanginya, sehingga hal itu menjadi berat baginya. Maka Allah memerintahkannya untuk mendengarkan dan memperhatikan, serta Allah menjamin bahwa Dia akan mengumpulkannya dalam dada Rasul dan menjadikannya mampu membacanya sebagaimana ia diturunkan. Hal ini disebutkan dalam ayat berikut:
﴿ لَا تُحَرِّكْ بِهِ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهِ * إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ * فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَهُ * ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهُ ﴾[القيامة: ١٦- ١٩].
“Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) al Quran karena hendak cepat-cepat (menguasainya). Sesungguhnya Kamilah yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan membacakannya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaan itu. Kemudian, sesungguhnya Kamilah yang akan menjelaskan (maknanya).” (ٍSurah Al Qiyamah ayat 16-19).
كما حفظ القرآن خلائق لا يُحصون من الصحابة رضوان الله عليهم. وقد دوِّن القرآن الكريم في ذلك العصر‘ وكتب الوحي مجموعة من الكتَّاب سماعًا من النبي صلى الله عليه وسلم، فكان ذلك حفظًا لكتاب الله من الضياع والتحريف؛ ومن كتبة الوحي أبو بكر وعمر وعثمان وعلي‘ وزيد بن ثابت الأنصاري‘ وأبيُّ بن كعب الأنصاري ‘ ومعاوية بن أبي سفيان‘ ‘ وعبد الله بن أرقم‘ وعبد الله بن سعد بن أبي سرح‘ وغيرهم.
Al Quran telah dihafal oleh banyak sekali sahabat yang jumlahnya tidak terhitung. Al Quran juga telah dicatat pada masa itu oleh para penulis wahyu yang mendengarnya langsung dari Nabi ﷺ. Hal ini menjadi salah satu bentuk penjagaan terhadap kitab Allah dari kehilangan dan perubahan. Di antara para penulis wahyu tersebut adalah Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Zaid bin Tsabit Al Anshari, Ubay bin Ka’ab Al Anshari, Muawiyah bin Abi Sufyan, Abdullah bin Arqam, Abdullah bin Saad bin Abi Sarh, dan lainnya.
ففي “صحيح مسلم” وغيره من حديث أُبيّ بْنِ كَعْبٍ؛ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ عِنْدَ أَضَاةِ بَنِي غِفَارٍ، فَأَتَاهُ جِبْرِيلُ عليه السلام فَقَالَ :
Dalam hadis riwayat Muslim dari Ubay bin Ka’ab disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ pernah berada di dekat kolam Bani Ghifar. Lalu Jibril datang kepadanya dan berkata,
إِنَّ اللهَ عزَّ وجلَّ يَأْمُرُكَ أَنْ تُقْرِئَ أُمَّتَكَ الْقُرْآنَ عَلَى حَرْفٍ. قَالَ: أَسْأَلُ اللهَ مُعَافَاتَهُ وَمَغْفِرَتَهُ، وَإِنَّ أُمَّتِي لا تُطِيقُ ذَلِكَ. ثُمَّ أَتَاهُ الثَّانِيَةَ، فَقَالَ: إِنَّ اللهَ عزَّ وجلَّ يَأْمُرُكَ أَنْ تُقْرِئَ أُمَّتَكَ الْقُرْآنَ عَلَى حَرْفَيْنِ. قَالَ: أَسْأَلُ اللهَ مُعَافَاتَهُ وَمَغْفِرَتَهُ، وَإِنَّ أُمَّتِي لا تُطِيقُ ذَلِكَ. ثُمَّ جَاءهُ الثَّالِثَةَ، فَقَالَ: إِنَّ اللهَ عزَّ وجلَّ يَأْمُرُكَ أَنْ تُقْرِئَ أُمَّتَكَ الْقُرْآنَ عَلَى ثَلاثَةِ أَحْرُفٍ. فَقَالَ: أَسْأَلُ اللهَ مُعَافَاتَهُ وَمَغْفِرَتَهُ، وَإِنَّ أُمَّتِي لا تُطِيقُ ذَلِكَ. ثُمَّ جَاءهُ الرَّابِعَةَ،
“Sesungguhnya Allah memerintahkanmu agar membacakan al Quran kepada umatmu dengan satu huruf.” Rasulullah ﷺ menjawab, “Aku memohon kepada Allah keringanan dan ampunan-Nya. Sesungguhnya umatku tidak akan mampu melakukannya.” Kemudian Jibril datang lagi untuk kedua kalinya dan berkata, “Sesungguhnya Allah memerintahkanmu agar membacakan al Quran kepada umatmu dengan dua huruf.” Rasulullah ﷺ menjawab hal yang sama. Hingga Jibril datang untuk ketiga kalinya dan menyampaikan bahwa al Quran diperintahkan untuk dibacakan dengan tiga huruf, kemudian empat,
فَقَالَ: إِنَّ اللهَ عزَّ وجلَّ يَأْمُرُكَ أَنْ تُقْرِئَ أُمَّتَكَ الْقُرْآنَ عَلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ، فَأَيُّمَا حَرْفٍ قَرَؤُوا عَلَيْهِ فَقَدْ أَصَابُوا.
Hingga akhirnya tujuh huruf. Rasulullah ﷺ diberi tahu bahwa umatnya boleh membaca dengan huruf mana saja dari ketujuh huruf tersebut, dan semuanya benar.
فيتضح من ذلك أن القرآن الكريم نزل على سبعة أحرف‘ وأنه ليس بواجب القراءة بها جميعًا‘ بل من قرأ على أي حرف فقد أصاب وأجزأه.
Dengan demikian, jelaslah bahwa al Quran diturunkan dalam tujuh huruf. Namun, tidak diwajibkan membaca dengan semua huruf tersebut. Siapa saja yang membaca dengan salah satu huruf tersebut, maka ia telah benar dan cukup baginya.
وقد أقرأ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم أصحابه بتلك الأحرف المنـزلة عليه، فكانوا يقرؤون بِها، حتى أنكر بعضهم على بعض وجوهًا من القراءة، فأخبرهم النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بأن القرآن أنزل على سبعة أحرف.
Nabi ﷺ mengajarkan para sahabatnya membaca al Quran dengan huruf-huruf tersebut, sehingga mereka pun membaca sesuai dengan huruf-huruf yang diajarkan. Bahkan, ada di antara mereka yang saling mengingkari bacaan yang berbeda. Ketika itu, Nabi ﷺ menjelaskan bahwa al Quran memang diturunkan dengan tujuh huruf.
روى البخاري في “صحيحه” من حديث عمر بن الخطَّاب قَالَ:
Dalam hadis riwayat Bukhari dari Umar bin Khaththab, ia berkata:
سَمِعْتُ هِشَامَ بْنَ حَكِيمِ بْنِ حِزَامٍ يَقْرَأُ سُورَةَ الْفُرْقَانِ فِي حَيَاةِ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم، فَاسْتَمَعْتُ لِقِرَاءتِهِ، فَإِذَا هُوَ يَقْرَأُ عَلَى حُرُوفٍ كَثِيرَةٍ لَمْ يُقْرِئْنِيهَا رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم ، فَكِدْتُ أُسَاوِرُهُ فِي الصَّلاةِ، فَتَصَبَّرْتُ حَتَّى سَلَّمَ، فَلَبَّبْتُهُ بِرِدَائِهِ، فَقُلْتُ: مَنْ أَقْرَأَكَ هَذِهِ السُّورَةَ الَّتِي سَمِعْتُكَ تَقْرَأُ؟ قَالَ: أَقْرَأَنِيهَا رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم ، فَقُلْتُ: كَذَبْتَ، فَإِنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَدْ أَقْرَأَنِيهَا عَلَى غَيْرِ مَا قَرَأْتَ. فَانْطَلَقْتُ بِهِ أَقُودُهُ إِلَى رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم ، فَقُلْتُ: إِنِّي سَمِعْتُ هَذَا يَقْرَأُ بِسُورَةِ الْفُرْقَانِ عَلَى حُرُوفٍ لَمْ تُقْرِئْنِيهَا، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: أَرْسِلْهُ. اقْرَأْ يَا هِشَامُ. فَقَرَأَ عَلَيْهِ الْقِرَاءةَ الَّتِي سَمِعْتُهُ يَقْرَأُ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: كَذَلِكَ أُنْزِلَتْ، ثُمَّ قَالَ: اقْرَأْ يَا عُمَرُ، فَقَرَأْتُ الْقِرَاءةَ الَّتِي أَقْرَأَنِي، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: كَذَلِكَ أُنْزِلَتْ. إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ أُنْزِلَ عَلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ، فَاقْرؤُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ.
“Aku mendengar Hisyam bin Hakim membaca surat Al-Furqan di masa Rasulullah ﷺ. Aku memperhatikan bacaannya, dan ternyata ia membacanya dengan banyak huruf yang tidak diajarkan Rasulullah ﷺ kepadaku. Hampir saja aku meluruskannya saat ia shalat, tetapi aku menahan diri hingga ia selesai. Setelah itu, aku menangkapnya dan menggiringnya ke Rasulullah ﷺ. Aku berkata, ‘Aku mendengar dia membaca surat Al-Furqan dengan huruf-huruf yang tidak Anda ajarkan kepadaku.’ Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Lepaskan dia! Bacalah, wahai Hisyam!’ Hisyam pun membaca sebagaimana aku mendengarnya. Lalu Rasulullah ﷺ berkata, ‘Demikianlah ia diturunkan.’ Kemudian beliau bersabda kepadaku, ‘Bacalah, wahai Umar!’ Aku pun membaca sebagaimana yang diajarkan beliau kepadaku. Rasulullah ﷺ berkata, ‘Demikianlah ia diturunkan. Sesungguhnya al Quran ini diturunkan dalam tujuh huruf. Maka bacalah apa yang mudah bagimu dari al Quran.'”
Bersambung ke Bagian Berikutnya in sya Allah
Sumber : Alukah
Leave a Reply