Sisi Gelap Einstein: Promosikan Zionisme Lewat Ketenaran (8)



الجانب المظلم لأينشتاين.. كيف استغل شهرته الواسعة للترويج للصهيونية؟

Sisi Gelap Einstein: Bagaimana Ia Memanfaatkan Ketenarannya untuk Mempromosikan Zionisme (Bagian Kedelapan)

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Sisi Gelap Einstein ini masuk dalam Kategori Sejarah Kelam Yahudi

حديث كهذا، ومع زيارة أينشتاين ومجموعته إلى البيت الأبيض، وضع الرئيس وارن جي هاردينغ، رئيس الولايات المتحدة وقتها، في مواجهة حتمية أمام سؤال إن كان يفهم النظرية، وبينما كانت المجموعة تقف أمام الكاميرات، ابتسم الرئيس واعترف بعدم فهمه للنظرية، وتوثيقا لهذا الحدث،

Percakapan semacam itu, ditambah dengan kunjungan Einstein dan rombongannya ke Gedung Putih, menempatkan Presiden Warren G. Harding, Presiden Amerika Serikat saat itu, dalam situasi tak terelakkan di mana ia harus menjawab apakah ia memahami teori relativitas. Saat rombongan berpose di depan kamera, Presiden tersenyum dan mengakui bahwa ia tidak memahami teori tersebut.

نشرت صحيفة واشنطن بوست رسما كاريكاتوريا يُظهِر الرئيس في حيرة من أمره أمام ورقة بعنوان “نظرية النسبية”، في حين يقف أينشتاين حائرا أمام ورقة بعنوان “نظرية السواء”، الاسم الذي أطلقه هاردينغ على فلسفته الحاكمة، وتصدَّر الحدث الصفحات الأولى في صحيفة نيويورك تايمز بعنوان: “اعتراف هاردينغ بأن نظرية أينشتاين تُحيِّره”.

Untuk mengabadikan momen ini, surat kabar The Washington Post menerbitkan sebuah kartun yang menggambarkan Presiden tampak bingung di depan selembar kertas bertuliskan “Teori Relativitas,” sementara Einstein terlihat kebingungan di depan kertas bertuliskan “Teori Kesetaraan,” nama yang diberikan oleh Harding untuk filosofi pemerintahannya. Peristiwa ini menjadi berita utama di The New York Times dengan judul: “Harding Mengakui Kebingungannya atas Teori Einstein.”

Sisi Gelal Einstein : Potongan Berita New York Times
Sisi Gelal Einstein : Potongan Berita New York Times

خلال زيارة واشنطن، حاول الصحفي الأميركي الشهير ووسيط السلطة القوي والتر ليبمان عقد اجتماع سلام بين وايزمان وبرانديز، لكن سرعان ما فشلت المفاوضات بين معسكري الزعيمين الصهيونيين بسبب مجموعة من القضايا المختلفة، ولم تُعقَد القمة قط.

Selama kunjungan ke Washington, jurnalis Amerika yang terkenal dan tokoh berpengaruh, Walter Lippmann, mencoba mengatur pertemuan perdamaian antara Weizmann dan Brandeis. Namun, upaya negosiasi antara kedua kubu pemimpin Zionis itu segera gagal karena berbagai perbedaan pandangan, dan pertemuan puncak itu tidak pernah terlaksana.

مع ذلك، كان أينشتاين سعيدا بمهاتفة برانديز، على الرغم من تحذير وايزمان بألا يفعل ذلك، ومن المفارقات العجيبة أنهما انسجما جيدا خلال المكالمة، وأخبر أينشتاين صديقه الذي رتَّب الزيارة أنه خرج بوجهة نظر جديدة عن برانديز “مختلفة تماما” عن تلك الصورة التي أقنعه بها وايزمان.

Meski begitu, Einstein tetap memutuskan untuk berbicara melalui telepon dengan Brandeis, meskipun Weizmann memperingatkannya untuk tidak melakukannya. Anehnya, keduanya justru berinteraksi dengan baik selama panggilan itu, dan Einstein memberi tahu temannya yang mengatur kunjungan tersebut bahwa ia mendapatkan pandangan baru tentang Brandeis, “sama sekali berbeda” dari gambaran yang sebelumnya diyakinkan oleh Weizmann.

كما عبَّر برانديز أيضا عن سعادته باللقاء، وقال في رسالة لزوجته في اليوم التالي: “إن البروفيسور أينشتاين والسيدة زوجته شخصان لطيفان، لكن تبيَّن خلال اللقاء استحالة تجنُّب بعض المناقشات حول الخلاف والهدنة بين المؤسستين رغم أن هذه القضية لا شأن لهما بها،

Brandeis juga mengungkapkan kegembiraannya atas pertemuan itu. Dalam surat kepada istrinya pada hari berikutnya, ia menulis, “Profesor Einstein dan istrinya adalah orang-orang yang menyenangkan. Namun, selama pertemuan, tidak mungkin menghindari beberapa diskusi tentang perselisihan dan upaya gencatan senjata antara dua organisasi, meskipun sebenarnya masalah ini bukanlah urusan mereka.

وإنما قضيتهما الأكبر هي إنشاء الجامعة”. في النهاية، انتهى الأمر دون حل الخلافات بين الفريقين، واستمرت الأمور في التدهور خلال الزيارة.

Fokus utama mereka adalah mendirikan universitas.” Pada akhirnya, pertemuan itu tidak menyelesaikan perbedaan di antara kedua pihak, dan ketegangan terus meningkat selama kunjungan tersebut.

ذهب أينشتاين بعد ذلك إلى برنستون، جامعة متعددة التخصصات في الولايات المتحدة لإلقاء سلسلة من المحاضرات العلمية استمرت أسبوعا، وبالفعل لم يحصل أينشتاين على ١٥٠٠٠ دولار مقابل محاضراته، لكنه تلقَّى مبلغا أكثر تواضعا، بالإضافة إلى عقد صفقة مع جامعة برينستون لنشر محاضراته على هيئة كتاب، وإعطائه ١٥% من الأرباح.

Setelah itu, Einstein melanjutkan perjalanan ke Princeton, sebuah universitas ternama di Amerika Serikat, untuk memberikan serangkaian kuliah ilmiah selama seminggu. Meski tidak menerima $15.000 untuk kuliahnya, Einstein mendapatkan bayaran yang lebih sederhana serta menjalin kesepakatan dengan Universitas Princeton untuk menerbitkan kuliah-kuliahnya dalam bentuk buku, dengan persentase royalti sebesar 15% dari penjualan.

كانت محاضراته تقنية للغاية، تضمَّنت أكثر من ١٢٥ معادلة معقدة كتبها على السبورة أثناء حديثه باللغة الألمانية، وكان هذا بمنزلة تحدٍّ لجمهوره على حد تعبير أحد الطلاب: “حضرت بالفعل، لكن ما شرحه كان صعبا لدرجة تفوق قدرتي على فهمه”.

Kuliah-kuliah yang diberikan Einstein sangat teknis, mencakup lebih dari 125 persamaan kompleks yang ia tulis di papan tulis sambil berbicara dalam bahasa Jerman. Tingkat kerumitan materinya menjadi tantangan besar bagi para peserta. Seorang mahasiswa bahkan berkomentar, “Saya hadir, tetapi apa yang dijelaskannya terlalu sulit untuk saya pahami.”

بدا أن أينشتاين يحب الجامعة حين وصفها باليافعة والجديدة، وبأنها غليون لم يُدخن بعد، واعتُبرت هذه مجاملة من رجل ظل دائما يداعب غليونا جديدا، لذا لم يكن انتقاله إلى هناك دائما بعد عشر سنوات قرارا مفاجئا.

Meski begitu, Einstein tampaknya menyukai universitas tersebut. Ia menggambarkannya sebagai institusi muda dan baru, “seperti pipa tembakau yang belum pernah digunakan,” sebuah pujian yang cukup unik dari seseorang yang dikenal gemar mencoba pipa tembakau baru. Oleh karena itu, kepindahannya ke Princeton satu dekade kemudian tidaklah mengejutkan.

Bersambung ke Bagian Berikutnya in sya Allah

Sumber : Al Jazeera



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.