عدد ومعدود
Aturan ‘Adad Ma’dud dalam Bahasa Arab (Bagian 1)
Aturan ‘Adad Ma’dud dalam Bahasa Arab cukup panjang dalam Bahasa Arab, kami bagi tulisan ini menjadi beberapa bagian :
Ditinjau dari segi kata, lafadz العدد secara etimologi berarti hitungan bilangan.
Sedang المعدود memiliki arti sesuatu yang dihitung.
Secara garis besar, العدد terbagi menjadi dua, yaitu :
- ‘Adad Asli (العدد الاصلي) ialah bilangan yang menunjukkan banyaknya sesuatu
- ‘Adad Tartib (العدد الترتيبى) Ialah bilangan yang menunjukkan urutan.
‘Adad asli di bagi menjadi empat :
- ‘Adad Mufrod : 1-10
- ‘Adad murokab : 11-19
- ‘Adad Uqud : 20-90
- ‘Adad Ma’tuf : 21-29 sampai dengan 91-99
Ada 2 rumus yang berlaku dalam penyusunan ‘adad ma’dud:
Jenis ‘adad sama dengan jenis ma’dud
Jika ma’dud mudzakkar maka ‘adad mudzakkar, jika ma’dud mu’annats maka ‘adad mu’annats.
Rumus ini berlaku pada bilangan 1 & 2
Catatan : Jika anda membaca menggunakan HP, putar dalam mode landscape agar tabel dapat terlihat secara keseluruhan
معدود |
عدد |
|
+ |
+ |
المذكر مع المذكر |
– |
– |
المؤنث مع المؤنث |
Jenis ‘adad merupakan kebalikan dari jenis ma’dud
Ma’dud mudzakkar maka ‘adad mu’annats, ma’dud mu’annats maka ‘adad mudzakkar(
Rumus ini berlaku pada bilangan selain 1 & 2
Catatan : Jika anda membaca menggunakan HP, putar dalam mode landscape agar tabel dapat terlihat secara keseluruhan
معدود |
عدد |
|
+ |
– |
المذكر مع المؤنث |
– |
+ |
المؤنث مع المذكر |
Catatan:
Untuk menentukan jenis ma’dud, maka dilihat dari bentuk mufrodnya. Apakah ia mudzakkar atau mu’annats.
BILANGAN 1 & 2
Pada bilangan ini berlaku rumus yang pertama, yakni jenis ‘adad sama dengan jenis ma’dudnya.
Bilangan 1 dan 2 terdapat pada beberapa ‘adad :
‘Adad Mufrod (العدد المفرد)
Kemudian Bilangan 1 pada adad mufrod berkedudukan sebagai na’atdan ma’dud sebagai man’ut, maka ‘adad selalu mengikuti ma’dudnya seperti ketentuan na’at man’ut.
Contoh :
Catatan : Jika anda membaca menggunakan HP, putar dalam mode landscape agar tabel dapat terlihat secara keseluruhan
المعدود المذكر |
المعدود المؤنث |
جَاءَ رَجُلٌ وَاحِدٌ |
جَاءَتْ امْرَأَةٌ وَاحِدَةٌ |
رَأَيْتُ رَجُلاً وَاحِدًا |
رَأَيْتُ امْرَأَةً وَاحِدَةً |
مَرَرْتُ بِرَجُلٍ وَاحِدٍ |
مَرَرْتُ بِامْرَأَةٍ وَاحِدَةٍ |
Lalu Bilangan 2 pada adad mufrod seperti na’at man’ut (isim yang ikut pada isim lain dengan menjelaskan salah satu sifat pada isim yang diikuti).
Contoh :
Catatan : Jika anda membaca menggunakan HP, putar dalam mode landscape agar tabel dapat terlihat secara keseluruhan
المعدود المذكر |
المعدود المؤنث |
جَاءَ رَجُلاَنِ اثْنَانِ |
جَاءَتْ امْرَأَتاَنِ اثْنَتَانِ |
رَأَيْتُ رَجُلَيْنِ اثْنَيْنِ |
رَأَيْتُ امْرَأَتَيْنِ اثْـنَـتَيْنِ |
مَرَرْتُ بِرَجُلَيْنِ اثْنَيْنِ |
مَرَرْتُ بِامْرَأَتَيْنِ اثْـنَـتَيْنِ |
‘Adad Murokkab (العدد المركب)
Selanjutnya Bilangan 1 dan 2 di ‘adad murokkab berubah menjadi 11 dan 12
Ketentuan:
-
Untuk bilangan 11, bagian yang pertama menggunakan lafadz احـد untuk ma’dud mudzakar dan menggunakan lafadz احـدي untuk ma’dud muannats,
-
Untuk bilangan 12 disamakan dengan isim tasniyah (berhukum mu’rob)
Aturan yang berlaku pada ma’dud bilangan ini adalah:
- Berbentuk mufrod
- Dibaca nashob
- Sebagai Tamyiz
Contoh :
Catatan : Jika anda membaca menggunakan HP, putar dalam mode landscape agar tabel dapat terlihat secara keseluruhan
Bilangan |
المعدود المذكر |
المعدود المؤنث |
11 |
حَاءَ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا مَرَرْتُ بِأَحَدَ عَشَرَ كَوْكَباً |
جَاءَتْ اِحْدَي عَشْرَةَ مُسْلِمَةً رَأَيْتُ اِحْدَي عَشْرَةَ مُسْلِمَةً مَرَرْتُ بِإِحْدَى عَشْرَةَ مُسْلِمَةً |
12 |
جَاءَ اثْنَا عَشَرَ كَوْكَبًا رَأَيْتُ اثْنَىْ عَشَرَ كَوْكَبًا مَرَرْتُ بِاثْـنَى عَشَرَ كَوْكَبًا |
جَاءَتْ اثْنَتَا عَشْرَةَ مُسْلِمَةً رَأَيْتُ اثْنَتَىْ عَشْرَةَ مُسْلِمَةً مَرَرْتُ بِاثْـنَتَىْ عَشْرَةَ مُسْلِمَةً |
Ini bener bener membantu ana dan semuanya keluar di ujian