Ijaz secara leksikal bermakna meringkas. Sedangkan dalam terminologi ilmu balaghah, ijaz adalah :
الإيجاز هو جميع المعاني المتكاثرة تحت اللفظ القليل الوافي بالغرض مع الإبانة والإفصاح
Artinya:
“Ijaz adalah mengumpulkan makna yang banyak dengan menggunakan lafaz yang sedikit, akan tetapi tetap jelas dan sesuai dengan maksud pengungkapannya”.
Maksud definisi diatas, ijaz bermakna menghadirkan makna dengan lafaz yang lebih sedikit, dari pada yang dikenal oleh orang-orang yang pemahamannya pada tingkat sedang. Walaupun lafaznya lebih sedikit dari maknanya, akan tetapi pesan yang akan disampaikan oleh mutakallim dapat terpenuhi. Suatu ungkapan yang singkat, dan tidak memerlukan banyak kata-kata tidak dikatakan ijaz, jika pesan yang disampaikannya belum terpenuhi. Efisiensi kata-kata dilakukan dengan tetap memenuhi makna sebagai tujuan utama dari suatu tindak tutur.
Contoh ijaz:
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
Artinya :
Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang maaruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh”. (Surah Al A’raaf ayat 199)
Ayat diatas cukup pendek dan kata-katanya sedikit, akan tetapi mengandung makna yang luas. Serta menghimpun akhlak-akhlak mulia secara keseluruhan.
Contoh lain :
وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa (Surah Al Baqarah ayat 179)
Pada ayat Al-Quran tersebut Allah menyatakan qishash itu menjadi kehidupan, padahal qishash itu menghukum setimpal, membunuh dengan membunuh, melukai dengan melukai. Kalau ditinjau dari sepintas kilas, qishash itu akan cepat mengurangi banyaknya orang. Akan tetapi hikmahnya adalah bila orang-orang mengetahui bahwa setiap orang yang membunuh akan dibunuh lagi, dengan demikian tentu semua akan takut membunuh orang lain sebab takut qishash. Akhirnya menimbulkan kehidupan yang aman, tenang, dan tentram, tidak terjadi kejahatan dan pembunuhan.
Contoh lainnya adalah firman Allah Ta’ala
الا له الخلق و الامر
Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah
Nabi Shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
انما الأعمل بالنيات
Sesungguhnya suatu amal itu tergantung pada niatnya
Tapi tidak setiap perkataan yang singkat itu dinamakan ijaz. Suatu perkataan yang lafaznya lebih sedikit dari makna yang dikandungnya, akan tetapi tidak dapat menampung makna yang dimaksud, maka dinamakan ikhlal (cacat). Ikhlal adalah membuang satu atau beberapa kata pada suatu kalimat, akan tetapi makna yang terkandung pada kalimat tersebut tidak sempurna. Sehingga tidak tertutup kemungkinan timbulnya kesalahpahaman. Contoh ucapan al-Yaskuri berikut ini:
والعيش خير في ظلال # ل النوك ممن عاش كذا
Kehidupan lebih baik dibawah bayangan kebodohan, dari pada orang yang hidup dalam keadaan kesulitan
Maksud yang dikehendaki penyair adalah bahwa nikmatnya kehidupan dalam keadaan bodoh, adalah lebih baik dari pada mempunyai pengetahuan yang cukup, akan tetapi hidup dalam kesulitan. Perkataan penyair tidak dapat memberikan makna yang memadai untuk menjelaskan maksud tersebut. Oleh karena itu, perkataan tersebut tidak bisa dinilai ijaz.
Allahu ‘A’lam
Assalaamu’alaykum. Sangat menarik web antum. sekarang sedang tinggal di madinah kah akhy?
Assalamualaikum wbt admin boleh beritahu ambil daripada rujukan kitab apa ni?
Kerana saya mahu buat rujukan
Wa ‘alaikumus salam, kompilasi berbagai kitab, semisal al Balaghah al Wadhihah, Jauhar al Maknun dll