[SERIAL 1000 Adab Islami]
Adab 1 : Adab Niat
Terjemah oleh : Reza Ervani
قال تعالى
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
Allah Ta’ala berfirman :
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (Al Quran Surah Al Bayyinah ayat 5)
و قال :
قُلْ إِن تُخْفُوا مَا فِي صُدُورِكُمْ أَوْ تُبْدُوهُ يَعْلَمْهُ اللَّهُ
Katakanlah: “Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahui”. (Al Quran Surah Ali Imran ayat 29)
و عن أمير المؤمنين عمر بن الخطاب رضي الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال :
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
Dari Amirul Mu’minin Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam, beliau bersabda :
“Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan” (Hadits Riwayat Bukhari No. 1 dan Hadits Riwayat Muslim No. 1907)
و سئل صلى الله عليه و سلم عن الرجل يقاتل شجاعة, و يقاتل حمية, و يقاتل رياءً فأي ذلك في سبيل الله ؟ قال :
من قاتل لتكون كلمة الله هي العليا فهو في سبيل الله
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam ditanya tentang laki-laki yang berperang dengan gagah berani, dan yang berperang didorong rasa fanatisme, dan yang berperang karena riya, mana yang dikatakan berperang di jalan Allah. Maka beliau shalallahu ‘alahi wa salam bersabda :
“Siapa yang berperang agar Kalimat Allah menjadi tinggi, maka itulah perang di jalan Allah” (Hadits Riwayat Bukhari No. 7458 dan Muslim No. 1904)
فاستحضار النية الصالحة عند جميع الأعمال و الأقوال سبب لقبولها عند الله تعالى, و سبب من اسباب النجاح و عموم نفع العمل و بركته
Karenanya hadirnya niat yang shalih pada semua amal dan perkataan merupakan sebab diterimanya oleh Allah Ta’ala, dan merupakan sebab diantara sebab-sebab keberhasilan, kemanfaatan dan keberkahan amal tersebut
فمن آداب النية الإخلاص لله بعالى و أن يكون هدفه من كل قول أو عمل مرضته تعالى. و أن يبتعد عن الرياء و السمعة و الفخر و التباهي, فإن ذلك سبب لفقدان بركة القول والعمل و إحباط الأجر والثواب
Maka adab niat adalah ikhlas karena Allah Ta’ala, karena tujuan dari seluruh perkataan dan amal adalah keridhoaanNya Ta’ala, serta terjauh dari riya’, sum’ah, kebanggaan berlebih dan pamer. Yang demikian adalah penyebab hilangnya keberkahan perkataan dan amal serta batalnya ganjaran dan pahala
وإذا اعتاد الإنسان منذ نعومة أظفاره على محاسبة نفسه و إخلاص عمله, و تزكية قلبه والصدق في جميع أحواله والنصيحة في جميع شؤونه لله ولكتابه و لرسوله ولأئمة المسلمين وعامتهم, بارك الله له في أعماله و أقواله ووفقه سبحانه لكل خير لأنه سبحانه مطلع على القلب عالم بالنيات
Dan jika seorang insan terlatih semenjak dini dalam hal muhasabah dirinya, keikhlasan amalnya, kebersihan hatinya, kejujuran dalam seluruh pekerjaannya, nasehat dalam setiap persoalannya karena Allah, kitabNya, RasulNya, pemimpin kaum muslimin dan umatnya, maka Allah akan melimpahkan keberkahan pada pekerjaannya, perkataanya, serta menyertai semuanya dengan kebaikan, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala mengenali hati manusia berdasarkan niatnya
أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ
Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui? (Surah Al Mulk ayat 14)
Dan pula firmanNya :
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (Surah Qaaf ayat 16)
والإحسان : هو أن تعبد الله كأنك تراه فإن لم تراه فإنه يراك, وقد ابتلانا سبحانه ليتبين من هو المحسن لعمله والمسيء قال تعالى :
Dan Ihsan adalah engkau beribada kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya, maka jika engkau tidak dapat melihatNya, sungguh Dia melihatmu. Dan Allah Subhanahu menguji kita untuk ‘mengetahui’ siapa yang muhsin dalam amalnya dan siapa yang rusak amalnya.
لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, (Surah Al Mulk ayat 2)
ومن احسان العمل صلاح النية والإخلاص لله تعالى بالسر والعلن, و من أشرك في عمله غير الله تعالى حبط عمله و ضاع جهده و تعبه, وزالت بركة فعله و قوله و أصبح من الخاسرين
Dan amal yang ihsan adalah yang benar niatnya serta ikhlas lillahi Ta’ala baik saat tersembunyi maupun saat dinampakkan. Dan barangsiapa menyekutukan Allah dalam amalnya, maka tertolak amalnya, sia-sia jihadnya dan lelahnya, hilang keberkahannya pekerjaan, perkataannya dan menjadilah ia golongan yang kalah/merugi
وإذا نوى المسلم الخير في أعماله المباحة حصل على الأجر الجزيل وقد كان كثير من السلف يتوقف قبل العمل لإصلاح نيته. من الرياس والسمعة و من أي غرض دون مرضاة الله تعالى
Dan jika niat seorang muslim baik/benar dalam perkara-perkara yang dibolehkan, dia memperoleh ganjaran yang berlimpah. Sebab itulah banyak dari generasi salafush shalih yang mengambil jeda setelah beramal untuk memperbaiki niat, dari riya’ dan sum’ah serta keinginan lain selain mendapatkan keridhoan Allah Ta’ala
نسأل الله تعالى العافية والنية الصادقة والإخلاص لله تعالى في جميع أعمالنا و أقوالنا و حركاتنا وسكناتنا إنه سميع مجيب الدعوات
Kita meminta kepada Allah Ta’ala kesehatan, niat yang benar, keikhlasan lillahi Ta’ala pada semua amal-amal kita, perkataan-perkataan kita, gerak-gerik dan diamnya kita. Sungguh Dia Maha Mendengar dan Mengabulkan doa-doa.
المفردات :
نَجَاح ( اسم ): تَوْفِيقٌ وسَداد : keberhasilan
عموم : كُلّ : keseluruhan
نَفْع ( اسم ): فائِدَة : kemanfaatan
هَدَف ( اسم ): إصَابَة : tujuan/target
اِبْتَعَد عن : menjauh/terjauh dari
تبَاهِي ( اسم ): تَفَاخُر : sombong/pamer
فَخِر ( فعل ): تَكَبّرَ : takabbur/kebanggan berlebih
فِقْدان ( اسم ): فَقْد : kerugian
أَحْبَطَ ( فعل ): ثَبَّطَ : batal
ثَوَاب ( اسم ): مُكَافَأَة : pahala
اِعْتادَ ( فعل ): تَعَوَّدَ : berlatih/membiasakan diri
نُعُومَة ( اسم ): لِيْن : kelembutan
منذ نعومة أظفاره : Dari semenjak dini
شؤون : Urusan
مُطَّلِعٌ ( اسم ): مُطَّلِعٌ عَلَى : memperhatikan/menilai
عالم : terkait informasi tentang
مُسيء : فاعل من أَسَاءَ : rusak
ابتلاء : menguji
عَلَن ( اسم ): جَهْر : terang-terangan
حَبَط ( فعل ): حَبط : tertolak
ضاع ( فعل ): فُقِدَ : merugi/sia-sia
تَعِبَ ( فعل ): كَلَّ : lelah/kerja keras
زال ( فعل ): اِخْتَفَى : hilang
أَصْبَحَ: (فعل) : jadilah / menjadilah
أعمال مباحة: perkara-perkara yang dibolehkan
حَصَل على ( فعل ): نالَ : mendapatkan
جَزيل : فاعل من جَزُلَ : berlimpah
Leave a Reply