Syarh Alfiyyah Ibnu Maalik lil Hazaamy : Hunaa dan Hunaaka (Bagian Kedua)
Alih Bahasa: Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Syarh Alfiyyah Ibnu Maalik lil Hazaamy ini termasuk dalam Kategori Nahwu
وَبِهِ الْكَافَ صِلاَ: يعني تلحقه لواحق (ذا)، تقول: (هُنَاكَ)، و(هَاهُنَاكَ)، فيه ثقل.
Dengan menambahkan huruf kaaf, kamu menyambungkannya sebagaimana tambahan pada kata Dzaa dalam isim isyarah. Maka kamu bisa mengatakan: Hunaaka dan Haahunaaka. Namun bentuk ini terasa berat dalam pengucapan.
(هَن) في الأول و(هِن) في الثاني، قُدِّمَت أو أُخِّرَت لا بأس.
Kata Han digunakan untuk tempat dekat, dan Hin untuk tempat jauh. Kedua kata ini boleh didahulukan atau diakhirkan, tidak mengapa.
وبـ (هُنَا) أو للتخيير (هَاهُنَا)، أشرْ إلى…
Gunakan Hunaa atau Haahunaa secara pilihan untuk menunjuk ke tempat dekat.
هنا قال: أشرْ إلى بـ (ذا) لمفرد مذكر أشرْ، قلنا: اللام هناك بمعنى (إلى)، لأن (أشر) يتعدى إلى مدخوله بـ (إلى) لا باللام.
Dalam konteks ini, dikatakan: tunjuklah dengan Dzaa kepada laki-laki tunggal. Kami katakan bahwa huruf lām di sana bermakna ilā, karena fi’il Asyir (tunjuklah) secara kaidah menuntut huruf ilā bukan lām.
وهنا عَدّاه بـ (إلى) دليل على أن ذاك التأويل في محله.
Dan di sini, ketika Asyir disambungkan dengan huruf ilā, itu menjadi dalil bahwa takwilan penggunaan ilā adalah benar.
حينئذٍ هذا إشارة إلى مكان قريب، وَبِـ (هُنَا) أَوْ (هَاهُنَا): هنا قدم الجار والمجرور بقوله (بِهُنَا) على قوله (أشرْ) لا للحصر.
Maka ini menunjukkan kepada tempat dekat. Ungkapan Bi-Hunaa atau Bi-Haahunaa menempatkan jar wa majrūr (kata depan dan isim) sebelum fi’il Asyir, bukan untuk membatasi bahwa hanya kata ini saja yang boleh dipakai.
يعني حصر الإشارة إلى المكان في هذه الألفاظ، وإنما هو من حيث كونه ظرفاً للفعل.
Maksudnya bukan membatasi isyarah tempat hanya pada kata-kata ini, tetapi karena posisinya sebagai zharf bagi fi’il (keterangan tempat dari kata kerja).
فإنه من هذه الحيثية لا يُشار إليه إلا بها، فلا ينافي صلاحية أسماء الإشارة المتقدمة لكل مشارٍ إليه ولو كان مكاناً وقع غير ظرفٍ.
Karena dari sisi ini (zharfiyyah), tidak bisa menunjuk kecuali dengan kata-kata ini. Namun hal ini tidak bertentangan dengan bolehnya memakai isim isyarah yang telah disebut sebelumnya, meskipun tempat yang ditunjuk bukan sebagai zharf.
يعني: لا يشترط في الإشارة إلى المكان أن يكون بهذه الألفاظ بحسب، بل قد يُشار إليه بما سبق.
Artinya: tidak wajib menunjuk tempat dengan kata-kata ini saja. Tempat bisa saja ditunjuk dengan bentuk isim isyarah lain yang telah disebut sebelumnya.
وإنما كانت هذه مخصصة في هذا الموضع لأنها أليق، لأنها هي الأصل، وما عداها لا مانع من أن تستعمل في مثل هذه المعاني.
Kata-kata ini hanya dikhususkan dalam konteks ini karena memang lebih cocok dan merupakan bentuk asal (pokok). Namun bentuk lain pun boleh digunakan untuk makna semacam ini.
فِي البُعْدِ أوْ بِثَمَّ فُهْ، يعني: إذا لم تأتِ بـ: هَاهُنَا أو هُنَا موصولة بالكاف، تأتي بـ (ثَمَّ).
Untuk menunjuk tempat jauh, bisa juga dengan menggunakan Tsam-ma. Maksudnya: jika kamu tidak menggunakan Haahunaa atau Hunaa yang disambung dengan huruf kaaf, maka kamu boleh menggunakan Tsam-ma.
ثَمَّ هذه للمكان البعيد، ليست للمكان القريب، بفتح الثاء، والميم مشددة، وليست هي ثُم.
Kata Tsam-ma digunakan untuk menunjuk tempat yang jauh, bukan tempat yang dekat. Kata ini ditulis dengan tsa berharakat fathah, dan mim yang ditasydid (diperkuat). Ia berbeda dari Tsumma yang merupakan huruf ‘athaf (sambung) dan menunjukkan urutan waktu atau jeda.
ثُم هذه حرف عطف، تُفيد التراخي، وأما ثَمَّ بالفتح وتشديد الميم، فهي ظرف.
Tsumma adalah huruf ‘athaf yang berfungsi menyambung makna dan menunjukkan jeda atau kelambatan waktu. Sementara Tsam-ma dengan fathah dan mim tasydid adalah zharf makan (keterangan tempat).
أو بـ (ثمه)، بـ (ثم) في الوقف يُقال: (ثمه)، هاء السكت.
Ketika berhenti (waqaf) pada kata Tsam-ma, maka disebut Tsammah, dengan tambahan haa’ as-sakt (huruf penutup). Jadi, bentuk waqaf dari Tsam-ma adalah Tsammah.
(ثم فُهْ): أي انطق، أو قل (هَن) أو بزيادة اللام مع الكاف بـ (هنالك) انطقاً، هذا على لغة أهل الحجاز.
Ungkapan Tsam-ma fuh berarti: ucapkanlah, atau katakan: Han, atau gunakan Hunaalika — yaitu bentuk yang ditambahkan huruf lām dan kaaf. Ini merupakan dialek penduduk Hijaz.
أو (هِنَّ)، (هَنَّ)، تأتي بهذه الألفاظ كلها مشاراً بها إلى المكان البعيد.
Kamu juga bisa menggunakan kata Hin atau Han. Semua bentuk ini digunakan untuk menunjuk tempat yang jauh.
أما المكان القريب فليس له إلا لفظان عند المصنف في هذا التركيب في البيت.
Adapun untuk tempat dekat, menurut penulis (Ibnu Malik), dalam bait ini hanya ada dua kata yang digunakan, yaitu Hunaa dan Haahunaa.
Bersambung ke bagian Berikutnya in sya Allah
Sumber Teks Arab : Shamela
Leave a Reply