Pembangunan Negara Yahudi, 1897–1948: Alat Militer (15)



بناء الدولة اليهودية، ١٨٩٧ـ١٩٤٨: الأداة العسكرية

Pembangunan Negara Yahudi, 1897–1948: Alat Militer (Bagian Kelima Belas)

Oleh : Walid Khalidi

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Pembangunan Negara Yahudi, 1897–1948: Alat Militer ini termasuk dalam Kategori Sejarah Palestina

تبلورت الأداة العسكرية، خلال هذه المرحلة، تبلوراً سريعاً في اتجاه تطورها كقوة نظامية قادرة على الحسم نتيجة تراكم ما سبق من إجراءات وتدابير وخبرات.

Pada tahap ini, instrumen militer berkembang dengan cepat menuju bentuknya sebagai kekuatan reguler yang mampu menentukan hasil, sebagai akibat dari akumulasi langkah-langkah, kebijakan, dan pengalaman sebelumnya.

(1) تشكيل الحرب (Battle Order)

(1) Formasi Perang (Battle Order)

ورد في تقرير اللجنة الإنكليزية – الأميركية (Anglo-American Committee)، الذي صدر في نيسان/أبريل 1946 في ذروة المجابهة بين تحالف الهاغاناه والمنشقين وبين الجيش البريطاني، أنه كان لدى الهاغاناه حينئذ قوات كاملة التنظيم (completely organized) بقيادة مركزية واحدة تخضع لها قيادات إقليمية مؤلفة من ثلاثة أقسام:

Laporan Komite Inggris–Amerika (Anglo-American Committee), yang diterbitkan pada April 1946 di puncak konfrontasi antara aliansi Haganah dan kelompok pemisah dengan tentara Inggris, menyebutkan bahwa pada saat itu Haganah telah memiliki pasukan yang sepenuhnya terorganisasi dengan satu komando pusat yang membawahi komando regional, terbagi menjadi tiga bagian:

أولاً: قوة ثابتة (static) من سكان المستعمرات والمدن عديدها 40.000.

Pertama: Kekuatan statis dari penduduk koloni dan kota dengan jumlah 40.000 orang.

ثانياً: قوة ميدان تدربت على الحركة (mobile operations) تعدادها 16.000.

Kedua: Pasukan lapangan yang terlatih untuk operasi bergerak dengan jumlah 16.000 orang.

ثالثاً: قوة دائمة التعبئة (permanently mobilized) يقدر عدد أفرادها عند التعبئة الكاملة بـ 6000.

Ketiga: Kekuatan yang selalu siap dimobilisasi dengan jumlah yang diperkirakan mencapai 6.000 orang pada saat mobilisasi penuh.

فيكون بذلك عديد الهاغاناه 62.000 في سنة 1946، يضاف إليها قوات الإرغون (3000 – 5000) وشتيرن (200 – 300)، فيصبح المجموع 65.200 – 67.300.[97]

Dengan demikian, jumlah keseluruhan anggota Haganah pada tahun 1946 mencapai 62.000 orang. Ditambah dengan pasukan Irgun (3.000–5.000) dan Stern (200–300), maka total keseluruhannya adalah antara 65.200 hingga 67.300 orang.1

وفي بداية تشرين الثاني/نوفمبر 1947، صدر أمر بتنظيم تشكيلين قطريين: 1) الجيش (هحايل) ويشمل البلماخ وقوة الميدان، ومهمته التصدي للأخطار الخارجية؛ 2) الحرس (همشمار) ويضم قوة الحراسة، ومهمته الدفاع تجاه الأخطار المحلية.[98]

Pada awal November 1947, dikeluarkan keputusan untuk mengorganisir dua formasi nasional: (1) Angkatan Darat (Hahail), yang mencakup Palmach dan pasukan lapangan, dengan tugas menghadapi ancaman eksternal; (2) Pasukan Garda (Hamishmar), yang mencakup pasukan penjaga, dengan tugas melindungi dari ancaman lokal.2

وتقرر أن تتألف قوة البلماخ من ثلاثة ألوية تشكل القوة الاستراتيجية الضاربة، وأن تتألف قوة الميدان من ستة ألوية، توزع ثلاثة منها على الريف (لواء غولاني في الشمال، ولواء ألكسندروني في الوسط، ولواء غفعاتي في الجنوب)، وثلاثة على المدن (لواء كرملي في حيفا، ولواء كرياتي في تل أبيب، ولواء عتسيوني في القدس).[99]

Diputuskan bahwa kekuatan Palmach akan terdiri dari tiga brigade yang menjadi kekuatan strategis utama, sementara kekuatan lapangan akan terdiri dari enam brigade: tiga di pedesaan (Brigade Golani di utara, Brigade Alexandroni di tengah, dan Brigade Givati di selatan), serta tiga di perkotaan (Brigade Carmeli di Haifa, Brigade Kiryati di Tel Aviv, dan Brigade Etzioni di Yerusalem).3

(2) الصناعة العسكرية

(2) Industri Militer

بفضل الآلات التي جلبت من بولندا قبل الحرب العالمية، ومن الولايات المتحدة سنة 1945، أخذت هذه الصناعة تعمل بنشاط متزايد. ففي هذه المرحلة، أنتجت 2 مليون رصاصة للرشيش ستن (Sten)، و4750 رشيشاً، وأكثر من 100 مدفع هاون (Mortar) عيار بوصتين، و53.000 قنبلة يدوية (Mills).[100] وفي 23 تشرين الأول/أكتوبر 1947، صدر أمر إلى الصناعة العسكرية بإنتاج 4000 مدفع هاون، و4 ملايين رصاصة، و130.000 قنبلة يدوية.[101]

Berkat mesin-mesin yang dibawa dari Polandia sebelum Perang Dunia, serta dari Amerika Serikat pada tahun 1945, industri militer ini mulai bekerja dengan aktivitas yang semakin meningkat. Pada tahap ini, diproduksi 2 juta peluru untuk senapan otomatis Sten, 4750 pucuk senapan otomatis, lebih dari 100 mortir kaliber 2 inci, dan 53.000 granat tangan Mills.4 Pada 23 Oktober 1947, dikeluarkan perintah kepada industri militer untuk memproduksi 4000 mortir, 4 juta peluru, dan 130.000 granat tangan.5

(3) تطوير هيئة الأركان

(3) Pengembangan Staf Umum

في ربيع سنة 1947، أصبح لدى هيئة الأركان جهاز دائم يضم 200 موظف، وتم توزيع المهمات بين هيئة الأركان والقيادة القطرية بحيث تولت الأولى المهمات الفنية: العمليات، والتخطيط، والتدريبات، والاتصال، ورسم الخرائط، والتجنيد، وتأليف الوحدات، والتحصينات، وشؤون البلماخ؛ بينما تولت الثانية: الشؤون المالية، والصناعة العسكرية، وشراء الأسلحة، والتخزين، والإعلام، والاستخبارات. وعُيّن رئيس فني للأركان إضافة إلى رئيس القيادة العليا.[102]

Pada musim semi 1947, Staf Umum memiliki perangkat permanen yang beranggotakan 200 pegawai. Tugas-tugas didistribusikan antara Staf Umum dan Komando Nasional, dengan pembagian sebagai berikut: Staf Umum menangani urusan teknis seperti operasi, perencanaan, pelatihan, komunikasi, pemetaan, rekrutmen, pembentukan unit, pembangunan benteng, serta urusan Palmach; sedangkan Komando Nasional menangani urusan keuangan, industri militer, pembelian senjata, penyimpanan, informasi, dan intelijen. Seorang kepala teknis staf ditunjuk di samping kepala komando tertinggi.6

(4) الخبرة العملانية والقتالية

(4) Pengalaman Operasional dan Tempur

خلال فترة المجابهة العسكرية مع بريطانيا (تشرين الثاني/نوفمبر 1945 – تموز/يوليو 1946) تطلبت عمليات البلماخ دقة متناهية في تحديد الأهداف وتوقيت الحركات تفادياً للصدام مع قوات متفوقة، الأمر الذي اقتضى إحكام التنسيق القطري بين وحدات بحجم الفصيلة والسريّة والكتيبة ضمن إطار لوائي. فاكتسبت القيادة والوحدات العدة بذلك خبرة غنية أضافتها إلى خبرتها السابقة. وكان أبرز هذه العمليات الهجوم الناجح في آن واحد ليلة 17 – 18 حزيران/يونيو 1946 على 11 جسراً رئيسياً برياً، وعلى سكة الحديد التي تربط فلسطين بالأقطار المجاورة شمالاً وشرقاً وجنوباً. وكانت هذه الجسور جميعاً بحراسة القوات البريطانية، وأدى الهجوم إلى عزل فلسطين فترة عن محيطها العربي، كما أدى إلى احتلال الجيش البريطاني مقر الوكالة اليهودية في القدس!!

Selama periode konfrontasi militer dengan Inggris (November 1945 – Juli 1946), operasi-operasi Palmach menuntut ketepatan yang sangat tinggi dalam penentuan target serta waktu pergerakan untuk menghindari bentrokan dengan pasukan yang lebih unggul. Hal ini mengharuskan koordinasi nasional yang ketat antara unit-unit seukuran peleton, kompi, dan batalion dalam kerangka brigade. Dengan itu, komando dan unit-unit memperoleh pengalaman kaya yang menambah keahlian mereka sebelumnya. Operasi paling menonjol adalah serangan serentak pada malam 17–18 Juni 1946 terhadap 11 jembatan darat utama serta jalur kereta api yang menghubungkan Palestina dengan negeri-negeri tetangga di utara, timur, dan selatan. Semua jembatan tersebut dijaga oleh pasukan Inggris. Serangan itu menyebabkan Palestina terisolasi sementara dari lingkungan Arabnya, serta mendorong tentara Inggris menduduki markas Badan Yahudi di Yerusalem!!7

واكتسبت قيادة الهاغاناه خبرة عملانية واسعة من خلال إشرافها على الهجرة غير الشرعية طوال السنوات 1945 – 1948، والتي جلبت إلى البلد 100.000 مهاجر غير شرعي على متن 63 سفينة. ومع أن الأسطول البريطاني اعترض 58 سفينة من هذه السفن وساق ركابها إلى الاعتقال في قبرص، إلاّ إن الخبرة المكتسبة صقلت مهارات قيادة الهاغاناه الإدارية والسوقية صقلاً متيناً. إذ إن عمليات الهجرة اقتضت: الاتصال والتنسيق الدائمين بين فلسطين وأوروبا والولايات المتحدة من أجل شراء السفن وتجهيزها؛ تنظيم الجماعات المهاجرة ونقلها إلى موانئ الإقلاع؛ اختيار المسالك البحرية؛ محاولات تفادي دوريات سلاحي الطيران والبحرية البريطانيين؛ اختيار مواقع الإنزال… إلخ.

Komando Haganah juga memperoleh pengalaman operasional luas melalui pengawasan atas imigrasi ilegal sepanjang tahun 1945–1948, yang berhasil membawa 100.000 imigran ilegal ke negeri itu dengan 63 kapal. Walaupun armada Inggris berhasil mencegat 58 kapal dan menggiring para penumpangnya ke kamp penahanan di Siprus, pengalaman yang terkumpul memperkokoh keterampilan administratif dan logistik komando Haganah. Operasi imigrasi ini menuntut: komunikasi dan koordinasi terus-menerus antara Palestina, Eropa, dan Amerika Serikat untuk pembelian serta persiapan kapal; pengorganisasian kelompok imigran dan pengangkutannya ke pelabuhan keberangkatan; pemilihan jalur laut; upaya menghindari patroli angkatan laut dan udara Inggris; pemilihan lokasi pendaratan, dan lain-lain.8

وإضافة إلى ذلك، كان من النتائج العسكرية للهجرة غير الشرعية نشوء نواة البحرية العبرية حول ربابنتها وبحارتها.

Selain itu, salah satu hasil militer dari imigrasi ilegal tersebut adalah lahirnya cikal bakal angkatan laut Ibrani melalui para nakhoda dan pelautnya.9

Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah

Sumber : Palestine Studies

Catatan Kaki

  1. Ibid., hlm. 405/986.
  2. Ibid., hlm. 406/987.
  3. Ibid., hlm. 407/988.
  4. Ibid., hlm. 408/989.
  5. Ibid., hlm. 409/990.
  6. Ibid., hlm. 410/991.
  7. Ibid., hlm. 412/994.
  8. Ibid., hlm. 413/995.
  9. Ibid., hlm. 414/996.


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.