[SERIAL 1000 Adab Islami]
Adab 3 : Adab Bersama Allah Ta’ala
Terjemah oleh : Reza Ervani
قال تعالى :
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّن بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (Surah An Nahl ayat 78)
وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ ۚ هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ۚ مِّلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ ۚ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِن قَبْلُ وَفِي هَٰذَا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ ۚ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلَاكُمْ ۖ فَنِعْمَ الْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ النَّصِيرُ
Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong. (Surah Al Hajj ayat 78)
و عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shalallahu ‘alahi wa salam bersabda
Tiga hal, barangsiapa memilikinya maka ia akan merasakan manisnya iman. (yaitu) menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selainnya, mencintai seseorang semata-mata karena Allah, dan benci kembali kepada kekufuran sebagaimana bencinya ia jika dilempar ke dalam api neraka (Hadits Riwayat Bukhari Nomor 2941 dan Riwayat Muslim No. 43)
و من الأدب مع الله أن يعلم علمًا يقينيًا أنه الخالق المالك العظيم المدبر لجميع الأمور, الملك الحي القيوم الرازق إلى غير ذلك من أسمائه الحسنى وصفاته العلى, تصفه بما وصف به نفسه سبحانه و تعالى من غير تحريف ولا تمثيل ولا تعطيل و لا تشبيه, و أن تعبده وحده لاشريك له في عبادته ولا ند ولا نظير ولا مشابه وأن تعلم أن جميع النعم التي عندك من الله. فتحمده وتشكره و أن تعلم أنه لا غنى لك عنه طرفة عين و لا أقل من ذلك
Dan dari adab bersama Allah adalah mengetahui dengan ilmu yang yakin bahwa Dia adalah Maha Pencipta, Maha Penguasa, Maha Agung, Maha Mengatur segala urusan. Maha Penguasa Yang Hidup Kekal, Yang Maha Memberikan rezeki, serta nama-nama lain yang disebutkan dalam Asmaul Husna dan Shifatul Ula. MensifatiNya dengan Sifat yang diberikanNya pada diriNya- Subhanahu wa Ta’ala – tanpa Tahrif, tanpa Tamtsil, tanpa Ta’thil, tanpa Tasybih (menyerupakanNya dengan sesuatu yang lain). Dan pula beribadah kepadaNya tanpa menyekutukanNya dalam ibadah, tidak menyainginya dengan yang lain, tidak membandingkanNya dengan yang lain, tidak menyerupakanNya dengan yang lain. Juga mengetahui bahwa seluruh nikmat yang kita dapatkan berasal dari Allah, sehingga memujiNya, bersyukur padaNya dan mengetahui bahwa kita sangat membutuhkanNya walau hanya sekedip mata atau yang lebih kecil dari itu.
ومن الأدب مع الله التذلل له والخضوع واجتناب ما نهى عنه وامتثال ما أمربه و أن لا تعصيه أبدًا وتخلص له العبادة و تستحيي أن يراك فيما يكره, و تخاف من ذنوبك ومعاصيك و تعترف بتقصيرك ونقصك و إسرافك على نفسك.
Dan termasuk adab bersama Allah Ta’ala adalah takut padanya, tunduk, berpantang dari apa yang dilarangNya, mematuhi apa yang diperintahkan, dan tidaklah engkau memaksiatiNya selamanya, mengikhlaskan ibadah kepadaNya, merasa malu jika Dia mendapatimu melakukan apa yang dia benci, takut terhadap dosa-dosa dan maksiat, memohon ampun atas kelalaian dan sikap berlebih-lebihan yang ada pada dirimu.
ومن الأدب مع الله أن لا تعارض أمره و نهيه و أن تغظم شعائره وحرماته وتمتثل لأوامره امتثال استسلام وسمع وطاعة وانقياد وتذكره في كل أحوالك
Dan termasuk adab bersama Allah Ta’ala adalah tidak membantah apa yang diperintahkanNya dan apa yang dilarangNya dan mengagungkan syariatNya dan apa yang diharamkanNya, serta patuh pada apa yang diperintahkanNya, patuh, tunduk, mendengar dan taat, menyerah dan mengingatnya pada semua urusanmu
ومن الأدب مع الله تحكيمه في كل شيء والتسليم له في كل أمر
Dan termasuk adab bersama Allah Ta’ala adalah berhukum padaNya pada segala sesuatu dan menaatinya pada semua perintah
ومن الأدب مع الله الحياء منه وترك قبائح الذنوب وعدم التقصير في الأوامر والحقوق والإعتراف له بالفضل والنعم سبحانه وتعالى وحفظ ذلك بالسر والعلن, روى مسلم برقم : ٣٧ عن رسول الله صلى الله عليه وسلم : “الحياء خير كله”
Termasuk adab bersama Allah Ta’ala adalah rasa malu padaNya dan menjauhi keburukan dosa dan kehinaan kelalaian dari perintahNya, berhukum dan meminta ampun padaNya atas segala keutamaan dan kenikmatan dariNya Subhanahu wa Ta’ala, dan menjaga yang sedemikian itu baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Diriwayatkan oleh Imam Muslim pada shahihNya nomor 37, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alahi wa salam bersabda : “Rasa Malu itu seluruhnya Baik”
ومن الأدب مع الله حمده و شكره. قال رسول الله سلى الله عليه و سلم : ” إِنَّ اللَّهَ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الْأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا ، وَيَشْرَبُ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا [مسلم : ٢٧٣٤]
Dan termasuk adab bersama Allah Ta’ala adalah memujiNya dan bersyukur padaNya. Sabda Rasulullah shalallahu ‘alahi wa salam :
“Sesungguhnya Allah sungguh ridha kepada seorang hamba yang makan suatu makanan kemudian memuji Allah atasnya, atau meminum suatu minuman kemudian memuji Allah atasnya” (Hadits Riwayat Muslim nomor 2734)
ومن الأدب مع الله قراءة القرآن و تدبره و معرفة أحكامه والإمتثال لأوامره واجتناب نواهيه واحترامه فهو كلام الله تعالى :
Dan termasuk adab bersama Allah Ta’ala adalah membaca Al Quran dan mentadaburinya, mengenal hukum-hukumnya, mentaati segala perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya, menghormatinya karena dia adalah Kalam Allah Ta’ala :
كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَىٰ صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ
(Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (Surah Ibraahiim ayat 1)
وَمَن يُعَظِّمْ حُرُمَاتِ اللَّهِ فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ عِندَ رَبِّهِ
Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya (Surah Al Hajj ayat 30)
وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ
Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati. (Surah Al Hajj ayat 32)
المفردات
مُدَبِّر ( اسم ): مُدِير : Maha Mengatur
نَظِير ( اسم ): مِثْل : membandingkan
طرفة عين : kedipan mata
لا غنى عنه : sangat diperlukan
أَقَلَّ ( فعل ): قَلَّلَ : lebih rendah/lebih sedikit
تَذَلُّل ( اسم ): خُشُوع : takut/merendah
خُضُوع ( اسم ): إِذْعان : taat/tunduk
اِجْتِنَاب ( اسم ): تَحاشٍ : berpantang
اِمْتِثال ( اسم ): طاعَة : patuh
عَصَى ( اسم ): خَرَجَ عَنِ الطَّاعَة : maksiat/keluar dari ketaatan
اِسْتِحْياء ( اسم ): خَجَل : merasa malu
كَرّ ( فعل ): تَرَاجَعَ : berpaling
اِعْتَرَفَ ( فعل ): اِعْتَرَفَ : memohon ampun/mengakui kesalahan
تَقْصِير ( اسم ): إهْمَال : kelalaian
تَعَارُض ( اسم ): تَضَارُب : membantah
اِسْتِسْلاَم ( اسم ): خُضُوع : taat/tunduk
اِنْقِياد ( اسم ): اِنْصِياع : taat
حَيَاء ( اسم ): خَجَل : rasa malu
تَحْكِيم ( اسم ): مُهِمَّة الْحَكَم : berhukum
عُدُم ( اسم ): عَوَز : kehinaan
الحُقُوق ( اسم ): قانُون : hukum
اِحْتِرَام ( اسم ): اِعْتِبَار : menghormati
Leave a Reply