Rencana “Tanzhim” Israel (21)



مخططات “التنظيم” الإسرائيلية: الأداة الكامنة لدمج الأراضي الفلسطينية المحتلة في إسرائيل

Rencana “Tanzhim” Israel: Alat Tersembunyi untuk Mengintegrasikan Tanah Palestina yang Diduduki ke dalam Israel (Bagian Kedua Puluh Satu)

Penulis: Ali al-Jarbawi dan Rami Abdul Hadi

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Rencana “Tanzhim” Israel ini masuk dalam Kategori Sejarah Palestina

بناء على المعلومات المسحية التي تم جمعها من خلال دراسات ميدانية لما يزيد على خمسين قرية عربية في الضفة المحتلة، بقصد إعداد مخططات هيكلية لها،(46) وأخذاً في الحسبان مجموعة الاعتبارات المذكورة آنفاً، تبين أن المساحة اللازم تخصيصها لمنطقة التخطيط والتنظيم المستقبلي (لنحو العشرين عاماً المقبلة) للقرى الفلسطينية تتراوح بين دونم ودونمين لكل أسرة. فهذه المساحة ضرورية لتغطية حاجات السكن والزراعة المنزلية والحرف والخدمات العامة، مثل المدارس والعيادات وأماكن العبادة والمقابر والساحات والطرق… إلخ.

Berdasarkan data survei yang dikumpulkan melalui studi lapangan terhadap lebih dari 50 desa Arab di Tepi Barat yang diduduki, dengan tujuan menyiapkan rencana tata ruang untuk desa-desa tersebut1, dan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya, diketahui bahwa luas lahan yang perlu dialokasikan untuk perencanaan dan penataan ruang desa Palestina dalam ±20 tahun mendatang berkisar antara 1–2 dunam per keluarga. Lahan ini diperlukan untuk mencakup kebutuhan hunian, pertanian rumah tangga, kerajinan, serta fasilitas umum seperti sekolah, klinik, tempat ibadah, pemakaman, lapangan, dan jalan.

وبما أن عدد الأسر المتوقع في قرية طلوزة سنة 2010 يصل إلى نحو 1200 أسرة، على أساس أن عدد السكان سيكون نحو 8000 نسمة، وأن حجم الأسرة سيكون بين 6 و8 أشخاص، فإن المساحة الإجمالية التي يجب أن يوفرها المخطط الهيكلي لأغراض النمو والتطور المستقبلي للقرية تتراوح بين 1000 و1200 دونم، وذلك بتخصيص دونم واحد فقط لكل أسرة (وهو تقدير متحفظ). ولو فرضنا أن جزءاً من التوسع العمراني المستقبلي في قرية طلوزة سيكون عمودياً (أي بناء طبقة ثانية فوق البيت الرئيسي)، فإن المساحة الضرورية قد تنخفض (جدلاً) إلى نحو 800 دونم، تشكل أقل مساحة يمكن أن تفي بحاجات ومتطلبات حياة هذه القرية وسكانها (أنظر اللوحة رقم (8/ أ).

Karena jumlah keluarga di Desa Taluzah diperkirakan mencapai sekitar 1.200 keluarga pada tahun 2010—dengan jumlah penduduk sekitar 8.000 jiwa dan ukuran keluarga rata-rata 6–8 orang—maka luas lahan total yang seharusnya disediakan oleh rencana tata ruang untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan masa depan desa ini berkisar antara 1.000–1.200 dunam, dengan asumsi alokasi 1 dunam per keluarga (perkiraan konservatif). Jika diasumsikan sebagian dari pertumbuhan permukiman masa depan Taluzah berbentuk vertikal (misalnya penambahan lantai kedua di atas rumah utama), maka kebutuhan lahan bisa saja menurun menjadi sekitar 800 dunam. Angka ini merupakan luas minimum yang masih mampu memenuhi kebutuhan hidup dan perkembangan desa serta penduduknya (lihat peta no. 8/A).

عندما أعد شمشوني المخطط الهيكلي لقرية طلوزة سنة 1985، خصص له مساحة 368 دونماً فقط (أنظر اللوحة رقم 8/ب). ومن دون عناء يذكر، يمكن حتى للنظرة غير المتخصصة إلى هذا المخطط اكتشاف أن شمشوني هدف إلى الحد من نمو القرية أفقياً، وتقييدها ضمن أضيق الحدود الممكنة. فقد اعتمد في رسمه لحدود مخطط القرية على ضمان استيعاب أقسامها الكثيفة السكان، تاركاً العديد من الأبنية المتناثرة خارج المخطط. فاستيعاب هذه الأبينة المتناثرة ضمن حدود التنظيم الهيكلي كان من شأنه أن يوفر الكثير من الأراضي للعمران العربي، لكن هذا طبعاً مخالف للمصلحة الإسرائيلية وللأهداف الصهيونية الاستراتيجية.

Ketika Shimsoni menyusun rencana tata ruang untuk Desa Taluzah pada tahun 1985, ia hanya mengalokasikan lahan seluas 368 dunam saja (lihat peta no. 8/B). Tanpa kesulitan berarti, bahkan bagi pengamat awam sekalipun, dapat terlihat bahwa tujuan Shimsoni adalah membatasi pertumbuhan desa secara horizontal dan mengekangnya dalam batasan yang sesempit mungkin. Dalam menggambar batas-batas rencana desa, ia memastikan hanya bagian-bagian dengan kepadatan tinggi yang masuk ke dalamnya, sementara banyak bangunan yang tersebar dibiarkan berada di luar rencana. Seandainya bangunan-bangunan yang tersebar itu dimasukkan ke dalam batas tata ruang, maka akan tersedia lebih banyak lahan bagi pembangunan Arab. Namun, hal tersebut tentu saja bertentangan dengan kepentingan Israel dan tujuan strategis Zionis.

يبدو أن مخطط شمشوني لم يرق لدائرة التنظيم المركزية، التي وجدت أن شمشوني لم يكن “حريصاً” على المصلحة الصهيونية بما فيه الكفاية، و”منح” طلوزة مساحة تشتمل على “زيادات” يمكن قصها. ولذلك قامت دائرة التنظيم المركزية، استناداً إلى مخطط شمشوني، بإعداد مخطط هيكلي جديد لقرية طلوزة لا تتجاوز مساحته 210 دونمات (أنظر اللوحة رقم 8/ج). وفعلاً، تمت المصادقة على هذا المخطط الهيكلي الجديد من قبل مجلس التنظيم الأعلى، أواخر سنة 1989. وبهذا حُكم نمو وتطور قرية طلوزة حتى سنة 2010 (في حالة استمرار الاحتلال) بمخطط إسرائيلي خانق لا يكفل، في الواقع، حاجات تنميتها الآنية.

Tampaknya rencana Shimsoni tidak memuaskan Departemen Perencanaan Pusat, yang menilai bahwa Shimsoni tidak cukup “setia” pada kepentingan Zionis, dan dianggap masih “memberikan” Taluzah kelebihan lahan yang bisa dipangkas. Oleh karena itu, Departemen Perencanaan Pusat, dengan merujuk pada rencana Shimsoni, menyusun rencana tata ruang baru untuk Desa Taluzah dengan luas hanya 210 dunam (lihat peta no. 8/C). Rencana baru ini kemudian disahkan oleh Dewan Perencanaan Tertinggi pada akhir tahun 1989. Dengan demikian, pertumbuhan dan perkembangan Desa Taluzah hingga tahun 2010 (dalam kondisi pendudukan yang berlanjut) ditetapkan melalui sebuah rencana Israel yang mencekik, dan pada kenyataannya tidak mampu memenuhi kebutuhan perkembangan aktualnya.

هذا، واستناداً إلى حالة قرية طلوزة، يمكن التعميم على حالات القرى الأخرى التي تم التصديق النهائي على مخططاتها الهيكلية من قبل مجلس التنظيم الأعلى مؤخراً. لكن وضع “الخطر الأقصى” يبدو بصورة أكثر جلاء عند مجرد التفكير في أن مصير جميع قرى الضفة الفلسطينية المحتلة، في ظل استمرار الاحتلال الإسرائيلي، مماثل لعملية “خنق” طلوزة.

Berdasarkan kasus Desa Taluzah ini, dapat digeneralisasi bahwa kondisi serupa berlaku juga bagi desa-desa lain yang rencana tata ruangnya telah disahkan final oleh Dewan Perencanaan Tertinggi baru-baru ini. Namun, tingkat “bahaya maksimum” terlihat lebih jelas ketika kita menyadari bahwa nasib seluruh desa di Tepi Barat yang diduduki Israel, selama pendudukan terus berlangsung, akan serupa dengan proses “pencekikan” yang dialami Taluzah.

Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah

Sumber: Majalah ad Dirasaat Al Filisthiniyyah Edisi Musim Semi Tahun 1990

Catatan Kaki

  1. Catatan kaki (46): Sejak 1985, Pusat Teknik dan Perencanaan menyiapkan rencana tata ruang bagi ±50 desa/kota Palestina, lengkap dengan foto udara, peta detail, studi lapangan, analisis demografi, serta proyeksi kebutuhan pembangunan untuk sektor pertanian, industri, perdagangan, pendidikan, dan kesehatan.


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.