مخططات “التنظيم” الإسرائيلية: الأداة الكامنة لدمج الأراضي الفلسطينية المحتلة في إسرائيل
Rencana “Tanzhim” Israel: Alat Tersembunyi untuk Mengintegrasikan Tanah Palestina yang Diduduki ke dalam Israel (Bagian Kedua Puluh Dua)
Penulis: Ali al-Jarbawi dan Rami Abdul Hadi
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Rencana “Tanzhim” Israel ini masuk dalam Kategori Sejarah Palestina
الخلاصة
Kesimpulan
هدف هذا البحث إلى إبراز ملامح سياسة “التنظيم” الإسرائيلية الاستعمارية (الكولونيالية) في الضفة المحتلة، وطرائق تنفيذها، وآثارها السلبية في حاضر الشعب الفلسطيني ومستقبله، وفي إمكانات التوصل إلى تسوية سياسية مقبولة للقضية الفلسطينية والصراع العربي – الإسرائيلي. ولهذا الغرض تم إبراز الهدف الاستراتيجي الصهيوني لعملية استيعاب إسرائيل للضفة المحتلة عملياً، وعرض “نشاطات” جهاز التنظيم الإسرائيلي المكملة لممارسات السلطة العسكرية المحتلة، والموجهة لتحقيق هدف استيعاب الضفة إسرائيلياً. كما تم، في هذا السياق، التعرض للكيفية التي تستغل إسرائيل بها أوضاع الانتفاضة الفلسطينية وآثارها، للتسريع في تنفيذ مخططاتها التهويدية للأراضي الفلسطينية المحتلة.
Penelitian ini bertujuan untuk menyoroti ciri-ciri kebijakan “penataan” kolonial Israel di Tepi Barat yang diduduki, metode pelaksanaannya, serta dampak negatifnya terhadap kehidupan rakyat Palestina kini dan masa depan, serta peluang tercapainya solusi politik yang adil bagi masalah Palestina dan konflik Arab–Israel. Untuk tujuan ini, penelitian ini menegaskan tujuan strategis Zionis dalam menyerap Tepi Barat secara de facto ke dalam Israel, sekaligus menampilkan “aktivitas” aparat perencanaan Israel yang melengkapi praktik otoritas militer pendudukan, dengan tujuan menyerap Tepi Barat ke dalam Israel. Dalam konteks ini, juga ditunjukkan bagaimana Israel memanfaatkan kondisi Intifada dan dampaknya untuk mempercepat pelaksanaan rencana Judaization atas tanah Palestina yang diduduki.
يمكن، مع نهاية هذا البحث، استخلاص أن جهاز التنظيم الإسرائيلي عمل منذ بداية الاحتلال، وبشكل مبرمج ومتدرج، على إسناد مهمة السلطات العسكرية المحتلة الموجهة نحو خلق واقع “جديد” في الأراضي الفلسطينية المحتلة، يهوّدها ويدمجها فعلياً في إسرائيل، ويصعب إمكانات استعادتها فلسطينية في المستقبل. وطبعاً، يؤدي استمرار الاحتفاظ بالأراضي الفلسطينية المحتلة إلى تحقيق الهدف الإسرائيلي الأكبر، والمتمثل في عدم الاعتراف بجريمة استلاب الشعب الفلسطيني حقوقه الشرعية، والاستمرار في حرمانه من استعادة استقلاليته وحريته. فالاعتراف الإسرائيلي باستلاب حقوق الشعب الفلسطيني، بالنسبة إلى معظم الصهاينة المتشددين، يمثل رخصة ذاتية بنكران أحقية إسرائيل في الوجود.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sejak awal pendudukan, aparat perencanaan Israel telah bekerja secara sistematis dan bertahap untuk mendukung misi otoritas militer pendudukan dalam menciptakan sebuah “realitas baru” di wilayah Palestina yang diduduki, yaitu menjadikannya Yahudi dan mengintegrasikannya secara nyata ke dalam Israel, sehingga semakin sulit untuk dikembalikan kepada Palestina di masa depan. Tentunya, keberlanjutan pendudukan atas wilayah Palestina menghasilkan tujuan terbesar Israel, yaitu menolak pengakuan atas kejahatan perampasan hak-hak sah rakyat Palestina, sekaligus terus menghalangi mereka meraih kembali kemerdekaan dan kebebasannya. Bagi mayoritas Zionis garis keras, pengakuan Israel atas perampasan hak rakyat Palestina berarti pengakuan implisit atas tidak sahnya keberadaan Israel.
لقد وجدت إسرائيل نفسها، منذ اندلاع الانتفاضة، تتعرض لحملة مركزة ومتنامية من النقد والضغط الدوليين بسبب ممارساتها القمعية في الأراضي المحتلة، وتعنت موقفها من التسوية السياسية. ولمواجهة هذه الحملة، كان أمام إسرائيل خياران: إما أن ترضخ للموقف الدولي وللرأي العام العالمي، وإما أن تستمر في تصلفها وتتجاهل النقد والضغوطات بغض النظر عن النتائج.
Sejak pecahnya Intifada, Israel mendapati dirinya menjadi sasaran kampanye kritik dan tekanan internasional yang semakin gencar akibat praktik represifnya di wilayah pendudukan serta sikap keras kepalanya terhadap penyelesaian politik. Untuk menghadapi kampanye ini, Israel memiliki dua pilihan: tunduk pada sikap internasional dan opini publik dunia, atau tetap bersikeras dan mengabaikan kritik serta tekanan, apa pun konsekuensinya.
لقد اختارت إسرائيل طبعاً، وكما تلزمها طبيعتها، الخيار الثاني. لكنها لم تكن لتقبل بأن تستمر الانتفاضة الفلسطينية داخلياً، وحملة النقد والضغوطات الممارسة عليها خارجياً، من دون أن تحصل لنفسها على ثمن في المقابل. لقد وضعت إسرائيل ثمناً، وتقوم الآن باستحصاله، وهو كما بيّنا ثمن باهظ على المستقبل الفلسطيني. ولذلك، فقد آن الأوان ليعي العالم خطورة الوضع وإلحاحيته، كي يحول حملة النقد والضغوطات على إسرائيل إلى موقف فعال قبل فوات الأوان.
Israel, sesuai dengan wataknya, tentu memilih opsi kedua. Namun, Israel tidak mungkin menerima kenyataan bahwa Intifada terus berlangsung di dalam negeri, sementara di luar negeri kampanye kritik dan tekanan terus diarahkan padanya, tanpa mendapatkan kompensasi apa pun. Israel telah menetapkan “harga” dan kini tengah memungutnya, yakni sebuah harga yang sangat mahal bagi masa depan Palestina. Oleh karena itu, sudah tiba saatnya dunia menyadari betapa serius dan mendesaknya situasi ini, agar kampanye kritik dan tekanan terhadap Israel dapat berubah menjadi sikap nyata dan tindakan efektif sebelum terlambat.
Alhamdulillah selesai rangkaian jurnal 22 (Dua Puluh Dua) Seri
Sumber: Majalah ad Dirasaat Al Filisthiniyyah Edisi Musim Semi Tahun 1990
Leave a Reply