Tanah Suci antara Yudaisme, Kekristenan, dan Islam (12)



الأرض المقدسة بين اليهودية والنصرانية والإسلام

Tanah Suci antara Yudaisme, Kekristenan, dan Islam (12)

Oleh : Hudzaifah Samir al Kahlut

Dibawah Bimbingan : DR. Ahmad Jaber al-‘Amshi

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Rangkaian terjemahan tesis ini dapat anda ikuti pada Kategori : Tanah Suci antara Yudaisme, Kekristenan, dan Islam

خلاصة المطلب:

Ringkasan Pokok Bahasan:

أولًا: إنَّ البركةَ تقترِبُ في معناها من القُدْسِيَّةِ والقَداسَةِ؛ إذ إنَّ كُلًّا منهما متعلِّقٌ كصِفَةٍ لذاتِ اللهِ جلَّ وعلا، كما أنَّهما يتعلَّقانِ بالموجوداتِ من الكائناتِ.

Pertama: Makna barakah dekat dengan makna kesucian (qudsiyyah) dan kekudusan (qudāsah); keduanya sama-sama terkait sebagai sifat bagi Dzat Allah Jalla wa ‘Alā, dan juga berkaitan dengan makhluk-makhluk yang ada.

ثانيًا: إنَّ القُدْسِيَّةَ والبركةَ لا تُوهَبُ من إنسانٍ لإنسانٍ آخرَ أو من إنسانٍ لمكانٍ؛ بل إنَّ منحَها وهيبتَها تكونُ من اللهِ جلَّ وعلا بتقديرِه وحكمتِه، وما عُلِّقَ عليه حدوثُها من أقوالٍ وأفعالٍ، وما اختصَّه سبحانه بها من أمكنةٍ وأشخاصٍ وغيرِها.

Kedua: Kesucian dan barakah tidak dapat dihadiahkan oleh seorang manusia kepada manusia lain atau oleh manusia kepada suatu tempat; melainkan penganugerahan dan keagungan keduanya berasal dari Allah Jalla wa ‘Alā menurut ketetapan dan hikmah-Nya, terkait dengan sebab-sebab terjadinya pada ucapan dan perbuatan, serta pada tempat dan orang yang Dia khususkan dengannya.

ثالثًا: إنَّ القُدْسِيَّةَ والبركةَ في زيادةِ تفضيلٍ وتخصيصٍ ورفعةٍ؛ فالقَداسَةُ هي الطهارةُ الدائمةُ التي لا يَلحَقُها نَجَسٌ أو فَسادٌ، والبركةُ في ثبوتِ الخيرِ الإلهيِّ واختصاصِه بالشيءِ.

Ketiga: Kesucian dan barakah mengandung makna tambahan keutamaan, pengkhususan, dan ketinggian derajat. Kekudusan adalah kesucian yang terus-menerus yang tidak tersentuh najis atau kerusakan, sedangkan barakah adalah tetapnya kebaikan ilahi dan pengkhususan-Nya pada sesuatu.

رابعًا: إنَّ أرضَ فلسطينَ خاصَّةً، وأرضَ الشامِ عامَّةً، هي من الأرضِ التي اختصَّها اللهُ جلَّ وعلا بالقُدْسِيَّةِ والبركةِ، وذلك بنصِّ ومفهومِ القرآنِ والسنَّةِ النبويَّةِ، وأقوالِ العلماءِ، كما سيأتي في الفصلِ الثالثِ كاملًا (١).

Keempat: Bumi Palestina secara khusus, dan negeri Syam secara umum, termasuk bumi yang Allah Jalla wa ‘Alā khususkan dengan kesucian dan keberkahan—berdasarkan nash dan pemahaman Al Quran serta sunnah Nabi, juga pendapat para ulama—sebagaimana akan dijelaskan lengkap pada bab ketiga nanti. 1

Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah

Sumber : Universitas Islam Gaza

Catatan penelitian | Taurat | Injil | Alkitab | Yahudi | Nasrani | Islam | Abdul Wahhab al-Masiri

Catatan Kaki

  1. Ini adalah pokok kajian di hadapan kita: sesungguhnya kesucian dan keberkahan pada bumi ini sejak dahulu hingga kini menjadi poros sengketa para penganut agama atasnya. Apa pun ambisi politik dan keuntungan ekonomis yang melekat pada bumi itu—sebagai rincian dari konflik tersebut—fondasi konfliknya, sebagaimana akan disimpulkan sepanjang halaman-halaman penelitian ini, adalah konflik bernuansa keagamaan yang autentik dan tidak terpisahkan darinya, meskipun dilingkupi latar belakang historis dan faktor-faktor lainnya.


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.