Dalil Injil bahwa Al-Masih ‘alaihis salam Tidak Disalib (2)



دلالة الإنجيل على أن المسيح عليه السلام لم يصلب

Dalil Injil bahwa Al-Masih ‘alaihis salam Tidak Disalib (Bagian Kedua)

Alih Bahasa : Reza Ervani

Artikel Dalil Injil bahwa Al-Masih ‘alaihis salam Tidak Disalib ini masuk dalam Kategori Kristologi

وأما ما هو ذنب اليهود، فذنبهم أنهم كفروا بالمسيح وأرادوا صلبه وقتله، ولو ظفروا لفعلوا به ذلك، ولكن الله نجاه من أيديهم، فإن كان الله ألقى شبهه على غيره -إنساناً أو شيطاناً- خداعاً لليهود -كما هو أحد الوجوه الواردة في تفسير الآية- فإن خداع من يستحق الخداع على وجه الجزاء له مما يمدح، وهذا منه سبحانه في أعلى مراتب الحسن.

Adapun mengenai dosa orang-orang Yahudi, maka dosa mereka adalah karena mereka kafir kepada Al-Masih dan berniat untuk menyalib serta membunuhnya. Seandainya mereka berhasil, niscaya mereka akan melakukannya. Akan tetapi Allah menyelamatkannya dari tangan mereka. Jika Allah menjadikan rupa Isa serupa dengan orang lain—baik manusia ataupun setan—sebagai tipu daya terhadap orang-orang Yahudi, sebagaimana salah satu penafsiran ayat tersebut, maka menipu orang yang memang pantas ditipu sebagai balasan atas kejahatan mereka adalah suatu perbuatan yang terpuji. Hal ini dari Allah Subhanahu wa Ta’ala termasuk dalam derajat kebaikan yang paling tinggi.

أما تحريف الأناجيل فأمر ثابت، وليس أدل على ذلك من تناقض الأناجيل الموجودة الآن، ولا يعرف من كتبها ولا ما هي اللغة الأصلية التي كتبت بها، حتى قال فهيم فؤاد في مدخل للعهد الجديد عندما سئل عن مؤلف إنجيل يوحنا: (لا يعلم إلا الله وحده من الذي كتب هذا الإنجيل)، والأناجيل المتداولة هي: (متى، لوقا، مرقس، يوحنا) ونحن كمسلمين لا نؤمن بغير إنجيل عيسى عليه السلام فأين هو هذا الإنجيل؟

Adapun tentang penyelewengan Injil, maka hal itu adalah perkara yang sudah pasti. Tidak ada bukti yang lebih jelas selain adanya pertentangan di antara Injil-Injil yang ada sekarang. Tidak diketahui siapa yang menulisnya dan tidak pula diketahui bahasa asli yang dipakai untuk menulisnya. Bahkan Fahim Fuad dalam pengantar Perjanjian Baru, ketika ditanya tentang penulis Injil Yohanes, berkata: “Tidak ada yang mengetahui kecuali Allah semata siapa yang menulis Injil ini.” Adapun Injil yang beredar hanyalah: (Matius, Lukas, Markus, Yohanes). Sedangkan kita sebagai kaum Muslimin tidak beriman kepada Injil selain Injil yang diturunkan kepada Isa ‘alaihis salam. Lalu di manakah Injil yang asli itu?

وهؤلاء الكتبة للأناجيل بعضهم تتلمذ على يد المسيح (متى، يوحنا، بطرس، يعقوب، يهوذا) وبعضهم تنصر بعد المسيح ولم يلقه (بولس ومرقس تلميذ بطرس)، وبعضهم تنصر على يد من لم يلق المسيح (لوقا تلميذ بولس) وقد كتبت أصول هذه الأناجيل باللغة اليونانية فيما عدا (متى) الذي كتب بالعبرانية،

Adapun para penulis Injil itu, sebagian mereka adalah murid langsung dari Al-Masih (Matius, Yohanes, Petrus, Yakobus, Yudas), sebagian lainnya masuk Kristen setelah masa Al-Masih tanpa pernah bertemu dengannya (Paulus dan Markus murid Petrus), sementara sebagian lainnya masuk Kristen melalui orang yang juga tidak pernah bertemu Al-Masih (Lukas murid Paulus). Naskah asli Injil-injil tersebut ditulis dalam bahasa Yunani, kecuali Injil Matius yang ditulis dalam bahasa Ibrani.

لكن أياً من اللغتين لم تكن لغة للمسيح، الذي كان يتكلم السريانية كما دلت على ذلك الأناجيل، فمن الذي ترجم هذه الأناجيل؟ وأين النسخ الأصلية؟ فهذه أسئلة لا تجدون لها جوابا وهي تفقد أي ثقة في هذا الأناجيل، ولمزيد بيان عن إثبات التحريف الواقع في الأناجيل من كلام علماء النصارى أنفسهم، وبيان الدور الذي لعبه بولس في ذلك التحريف انظر الفتاوى الأخرى هنا :

Padahal, kedua bahasa itu bukanlah bahasa Al-Masih, karena beliau berbicara dengan bahasa Suryani sebagaimana ditunjukkan oleh Injil itu sendiri. Lalu siapa yang menerjemahkan Injil-injil itu? Dan di manakah salinan aslinya? Pertanyaan-pertanyaan ini tidak akan kalian temukan jawabannya, dan inilah yang menghilangkan kepercayaan terhadap Injil-injil tersebut. Untuk penjelasan lebih lanjut tentang bukti penyelewengan Injil berdasarkan keterangan dari para ulama Nasrani sendiri, serta peran Paulus dalam penyelewengan itu, silakan lihat fatwa lain disini :

ونقول: إن هذا التحريف وهذا التبديل للتوراة والإنجيل رغم أنه وقع من اليهود والنصارى إلا أن الله لا يحبه ولا يأمر به، وهم مجزيِّون به يوم القيامة، وذلك كما أن الكفر والإلحاد أمر واقع، ولكن الله لم يأمر بالكفر ولا يرضى لعباده الكفر، ولقد حفظ الله كتابه القرآن الكريم من التبديل والتحريف، فتولى هو سبحانه وتعالى حفظه، ولم يكل أمر حفظه إلى أحد من البشر، قال تعالى عند القرآن:

Kami katakan: penyelewengan dan perubahan terhadap Taurat dan Injil meskipun memang dilakukan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani, tetapi Allah tidak menyukai dan tidak memerintahkannya. Mereka akan diberi balasan atas perbuatan itu pada hari kiamat. Hal ini sebagaimana kekufuran dan ateisme yang memang terjadi, namun Allah tidak pernah memerintahkan kekufuran dan tidak meridhainya bagi hamba-hamba-Nya. Adapun Al Quran, Allah sendiri yang menjaga dan melindunginya dari perubahan serta penyelewengan. Allah tidak menyerahkan penjagaan Al Quran kepada siapa pun dari kalangan manusia. Allah Ta’ala berfirman tentang Al Quran :

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ (الحجر:٩).

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Dzikr (Al Quran) dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (Surah Al-Hijr: 9).

Kristologi | Yesus tidak disalib | Injil | Taurat | Al Quran | tahrif | Paulus | IslamWeb

Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah

Sumber : IslamWeb



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.