حكم كتابة الأسماء على المصاحف
Hukum Menulis Nama pada Mushaf Al Quran
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Hukum Menulis Nama pada Mushaf Al Quran ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab
السؤال
Pertanyaan:
أرجو من حضرتكم الإفادة هل يجوز لنا كتابه أسمائنا في بدايه المصاحف أو في نهايتها لأني سمعت أنه لا يجوز؟ ولكم جزيل الشكر
Mohon penjelasan, apakah boleh menuliskan nama kita di awal atau akhir mushaf Al Quran? Karena saya mendengar bahwa hal itu tidak boleh. Terima kasih banyak.
الإجابــة
Jawaban:
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه، أما بعد:
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarga, dan para sahabat beliau, amma ba’du:
فكتابة الأسماء في بداية المصاحف أو نهايتها، يختلف حكمها بحسب اختلاف قصد الكاتب، فهي جائزة إذا قصد الكاتب بها تعريف نسخته التي كتبها أو التي يملكها، لأنه لا يوجد ما يمنع ذلك، ولأن ذلك وجد في المصاحف المخطوطة ولم ينكره أحد -فيما نعلم- أما إذا قصد الكاتب لاسمه الرياء والسمعة أو طلب محمدة الناس والثناء عليه، فهذا لا يجوز له كتابة اسمه، لأن كتابته له وسيلة إلى محرم، والوسائل لها حكم المقاصد.
Menuliskan nama di awal atau akhir mushaf hukumnya berbeda tergantung pada niat penulis. Jika maksudnya untuk mengenali mushaf miliknya atau mushaf yang ia tulis, maka hal itu diperbolehkan, karena tidak ada larangan dalam hal itu. Bahkan, hal tersebut ditemukan pada mushaf-mushaf tulisan tangan dan tidak ada yang mengingkarinya sejauh pengetahuan kami. Namun, jika maksudnya adalah untuk riya, mencari ketenaran, atau mengharap pujian manusia, maka menuliskan nama menjadi tidak boleh, karena hal itu menjadi sarana menuju hal yang haram. Dan hukum sarana mengikuti hukum tujuannya.
وبعض الناس يطبع المصاحف على نفقته أو يكتبها بخطه، ثم يوقفه ليقرأ الناس منها، ويكتب اسمه عليه طالباً من القارئين الدعاء له، وهذا أيضاً مما لا نعلم مانعاً منه، ما دام قصد الكاتب صحيحاً، والأولى له أن يترك ذلك، لأنه يخشى أن يجر إلى بعض ما تقدم من رياء ونحوه.
Sebagian orang ada yang mencetak mushaf dengan biayanya sendiri atau menyalinnya dengan tangannya, kemudian mewakafkannya agar orang lain membaca darinya, lalu ia menuliskan namanya dengan maksud agar para pembaca mendoakannya. Hal ini juga tidak kami ketahui adanya larangan, selama niat penulis benar. Namun, yang lebih utama adalah meninggalkannya, karena dikhawatirkan dapat menyeret kepada riya dan hal-hal serupa yang tidak baik.
والله أعلم.
Wallahu a’lam.
Sumber : IslamWeb
Leave a Reply