Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Al Aqidah fiLlah - Detail Buku
Halaman Ke : 10
Jumlah yang dimuat : 228
« Sebelumnya Halaman 10 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi
Tabel terjemah Inggris belum dibuat.
Bahasa Indonesia Translation

Kemudian Allah berfirman: (أَمْ خَلَقُوا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بَل لَا يُوقِنُونَ) (Surah Ath-Thur: 36). Itu adalah sesuatu yang sama sekali tidak mungkin mereka klaim, maka mereka pun terputus hujjahnya dan tegaklah bukti atas mereka.”

Apa yang ditegaskan oleh al-Khaththabi ini bahwa orang-orang kafir tidak mungkin mengklaimnya, menunjukkan faedah penting dari penyebutan ayat ini. Pertanyaan tersebut berguna untuk memutus perdebatan dan perlawanan, karena bisa saja ada seorang pengingkar yang keras kepala berkata: “Aku menciptakan diriku sendiri,” sebagaimana ada orang sebelumnya yang mengaku dapat menghidupkan dan mematikan. Allah berfirman: أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِي حَاجَّ إِبْرَاهِيمَ فِي رَبِّهِ أَنْ آتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ إِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّيَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ قَالَ أَنَا أُحْيِي وَأُمِيتُ (Surah al-Baqarah: 258).

Lalu apa jawaban Nabi Ibrahim? Pertanyaan lain yang menampakkan kelemahan lawannya dan mendustakan klaim sebelumnya: قَالَ إِبْرَاهِيمُ فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ (Surah al-Baqarah: 258). Maka hasilnya: فَبُهِتَ الَّذِي كَفَرَ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ (Surah al-Baqarah: 258).

Sekarang, andaikan ada seseorang yang berkata: “Aku menciptakan diriku sendiri,” apakah ia mampu mengaku bahwa ia menciptakan langit dan bumi? Jika ketiadaan tidak mungkin melahirkan langit dan bumi, jika keduanya tidak menciptakan diri mereka sendiri, dan jika orang-orang itu tidak bisa mengklaim bahwa merekalah yang menciptakan semuanya, maka tidak ada jalan lain kecuali adanya Sang Pencipta. Dan Pencipta itu adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sikap Ilmu Pengetahuan Eksperimen terhadap Hukum Ini

Kemampuan manusia dan sifat makhluk terlalu lemah untuk menghitung tahapan-tahapan sebab satu per satu, serta menelusuri rangkaian sebab akibat mata rantai demi mata rantai hingga mencapai awal mula alam semesta. Karena itu, ilmu pengetahuan eksperimental pun putus asa dalam mengetahui asal-usul segala sesuatu. Mereka menyatakan mundur dari usaha ini, dan hasil tertinggi yang dapat dicapai hanyalah melangkah beberapa langkah ke belakang. Selebihnya, mereka serahkan kepada wilayah ghaib, di mana para ilmuwan dan orang awam sama-sama berhenti di hadapannya.


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 10 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi