Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Al Aqidah fiLlah - Detail Buku
Halaman Ke : 11
Jumlah yang dimuat : 228
« Sebelumnya Halaman 11 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi
Tabel terjemah Inggris belum dibuat.
Bahasa Indonesia Translation

Kepastian Akal untuk Mengakui Adanya Pencipta

Namun, keputusasaan manusia dalam mengetahui tahapan makhluk secara rinci, baik di masa lalu maupun masa depan, disertai dengan keyakinan global yang setiap akal pasti mengakuinya—suka atau tidak suka. Yaitu bahwa betapapun panjangnya rangkaian sebab-sebab yang mungkin, baik diperkirakan berhingga atau tak berhingga, tetap saja untuk memahaminya dan menjelaskan keberadaannya, harus ditetapkan adanya sesuatu lain yang membawa pada dirinya sendiri sebab keberadaan dan kelangsungannya. Dialah yang menjadi Yang Pertama yang hakiki, yang tidak ada sesuatu pun sebelumnya. Jika tidak demikian, maka semua kemungkinan itu akan tetap tersembunyi (jika tidak memiliki permulaan dengan keberadaan yang mandiri).

Membantah Syubhat Ateis tentang Asal Usul Alam (Kebetulan)

Kita mendengar dan membaca berbagai syubhat yang telah dikemukakan sejak dahulu hingga kini, yang coba dipakai oleh sebagian orang untuk menjelaskan keberadaan alam semesta. Di sini kita akan memaparkan sebagian syubhat tersebut, kemudian menjelaskan kebatilannya.

1- Klaim tentang Kebetulan

Setelah ditegaskan dalil Al Quran yang berbicara kepada akal dan mewajibkannya mengakui adanya Sang Pencipta yang berhak disembah, maka mengatakan bahwa alam semesta ini tercipta secara kebetulan tanpa Pencipta, bukan hanya sekadar perkataan yang jauh dari kebenaran, melainkan juga perkataan yang jauh dari logika sehat. Perkataan itu menjerumuskan pengucapnya ke dalam golongan orang-orang yang kehilangan akal, atau hampir kehilangannya. Sebab mereka membangkang terhadap bukti yang tidak mungkin ditolak oleh akal sehat.

Ada yang berkata: “Seandainya enam ekor kera duduk di depan mesin ketik, lalu terus-menerus memukul tuts-tutsnya selama milyaran tahun, maka tidak mustahil pada sebagian lembaran terakhir yang ditulis mereka terdapat sebuah puisi karya Shakespeare. Demikian pula alam semesta yang ada sekarang, hanyalah akibat dari proses-proses buta yang terus berlangsung dalam ‘materi’ selama milyaran tahun.”


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 11 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi