Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Sifat-sifat Fi‘liyyah
Syekh kemudian membahas sifat-sifat fi‘liyyah. Beliau menjelaskan: sifat-sifat ini banyak sekali disebut dalam Al Quran, Allah menyifati diri-Nya dengannya, dan Allah juga menyifati sebagian makhluk dengan sifat-sifat tersebut. Tidak diragukan, apa yang Allah nisbatkan kepada diri-Nya berbeda dengan yang dinisbatkan kepada makhluk, sebagaimana perbedaan antara Dzat Sang Pencipta dan dzat makhluk. Di antara sifat-sifat itu adalah:
1. Ar-Rizq (Memberi rezeki): Allah Tabaraka wa Ta‘ala menegaskan diri-Nya sebagai pemberi rezeki bagi hamba-hamba-Nya, sebagaimana firman-Nya:
مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ ﴿٥٧﴾ إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ ﴿٥٨﴾
Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka, dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah, Dialah Maha Pemberi rezeki, Yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh. (Surah Adz-Dzariyat: 57–58)
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ ۖ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Dan apa saja yang kamu nafkahkan, Allah akan menggantinya; dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya. (Surah Saba’: 39)
قُلْ مَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ مِنَ اللَّهْوِ وَمِنَ التِّجَارَةِ ۚ وَاللَّهُ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Katakanlah: “Apa yang ada di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan,” dan Allah adalah sebaik-baik Pemberi rezeki. (Surah Al-Jumu‘ah: 11)
Allah juga menisbatkan sifat rezeki kepada makhluk, sesuai dengan kadar mereka, sebagaimana firman-Nya:
وَإِذَا حَضَرَ الْقِسْمَةَ أُولُو الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينُ فَارْزُقُوهُمْ مِنْهُ
Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim, dan orang miskin, maka berilah mereka rezeki daripadanya. (Surah An-Nisa: 8)
وَلَا تُؤْتُوا السُّفَهَاءَ أَمْوَالَكُمُ الَّتِي جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ قِيَامًا وَارْزُقُوهُمْ فِيهَا
Dan janganlah kalian serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya harta kalian yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan, tetapi berilah mereka rezeki darinya. (Surah An-Nisa: 5)
وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ
Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang patut. (Surah Al-Baqarah: 233)
Tidak diragukan bahwa sifat memberi rezeki yang Allah nisbatkan kepada diri-Nya berbeda dengan yang disandarkan kepada makhluk, sebagaimana perbedaan Dzat Sang Pencipta dengan dzat makhluk.
2. Al-‘Amal (Bekerja/berbuat): Allah Tabaraka wa Ta‘ala juga menyifati diri-Nya dengan sifat fi‘l berupa “amal” (perbuatan), sebagaimana firman-Nya:
أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا خَلَقْنَا لَهُمْ مِمَّا عَمِلَتْ أَيْدِينَا أَنْعَامًا فَهُمْ لَهَا مَالِكُونَ
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan untuk mereka binatang ternak dengan tangan Kami, lalu mereka menguasainya. (Surah Yasin: 71)
Allah juga menisbatkan amal kepada makhluk, sebagaimana firman-Nya:
إِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Sesungguhnya kamu hanya diberi balasan terhadap apa yang kamu kerjakan. (Surah Ath-Thur: 16)
Tidak diragukan, amal yang Allah nisbatkan kepada diri-Nya berbeda dengan amal yang dinisbatkan kepada makhluk, sebagaimana perbedaan antara Dzat Sang Pencipta dan dzat makhluk.