Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Sebagian orang yang tidak menerima mazhab Ahlus Sunnah sering membuat kerancuan. Mereka mengklaim bahwa mazhab Asy‘ari berbeda dengan apa yang telah dipaparkan, lalu menganggap bahwa mazhab merekalah Ahlus Sunnah. Karena itu, di sini kita bawakan penjelasan Abu al-Hasan al-Asy‘ari sendiri tentang mazhab Ahlus Sunnah dan para pengikut hadits. Di akhir penjelasan, beliau menegaskan bahwa itulah keyakinan yang ia anut dan yakini.
Beliau memberi judul pembahasan ini dengan perkataan: “Ini adalah penjelasan pokok-pokok keyakinan para pengikut hadits dan Ahlus Sunnah.” Kemudian beliau berkata:
“Pokok ajaran yang dianut oleh Ahlul Hadits dan Ahlus Sunnah adalah beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, segala sesuatu yang datang dari sisi Allah, serta semua yang diriwayatkan oleh para perawi yang terpercaya dari Rasulullah ﷺ. Mereka tidak menolak sedikit pun darinya.
Mereka meyakini bahwa Allah Subhanahu wa Ta‘ala adalah Tuhan Yang Esa, tempat bergantung, tidak ada tuhan selain Dia. Dia tidak memiliki istri dan anak. Dan bahwa Muhammad ﷺ adalah hamba dan utusan-Nya. Surga itu benar adanya, neraka itu benar adanya, hari kiamat pasti datang tanpa keraguan, dan Allah akan membangkitkan orang-orang yang ada di dalam kubur.”
“Mereka juga meyakini bahwa Allah berada di atas ‘Arsy sebagaimana firman-Nya:
﴿الرَّحْمَٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى﴾
“Yang Maha Pengasih beristiwa di atas ‘Arsy.” (Surah Thaha: 5)
Bahwa Allah memiliki dua tangan, tanpa menanyakan bagaimana caranya, sebagaimana firman-Nya:
﴿خَلَقْتُ بِيَدَيَّ﴾
“Aku menciptakannya dengan kedua tangan-Ku.” (Surah Shad: 75)
﴿بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ﴾
“Bahkan kedua tangan-Nya terbuka.” (Surah Al-Maidah: 64)
Bahwa Allah memiliki dua mata, tanpa menanyakan bagaimana, sebagaimana firman-Nya:
﴿تَجْرِي بِأَعْيُنِنَا﴾
“Berlayar di bawah pengawasan mata Kami.” (Surah Al-Qamar: 14)
Bahwa Allah memiliki wajah, sebagaimana firman-Nya:
﴿وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ﴾
“Dan tetap kekal wajah Tuhanmu yang memiliki keagungan dan kemuliaan.” (Surah Ar-Rahman: 27)
Mereka juga menolak ucapan kaum Mu‘tazilah dan Khawarij yang mengatakan bahwa nama-nama Allah adalah sesuatu yang lain dari Dzat Allah. Mereka menetapkan bahwa Allah memiliki ilmu, sebagaimana firman-Nya:
﴿أَنْزَلَهُ بِعِلْمِهِ﴾
“Dia menurunkannya dengan ilmu-Nya.” (Surah An-Nisa’: 166)
﴿وَمَا تَحْمِلُ مِنْ أُنْثَىٰ وَلَا تَضَعُ إِلَّا بِعِلْمِهِ﴾
“Tidak ada perempuan yang mengandung atau melahirkan kecuali dengan ilmu-Nya.” (Surah Fathir: 11)