Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Jamaluddin al-Afghani berkata dalam kitabnya “Ar-Radd ‘ala ad-Dahriyyin” setelah membahas teori ini: Setelah itu aku bertanya kepada mereka, bagaimana setiap bagian dari materi yang terpisah bisa mengetahui maksud dari bagian-bagian lainnya? Dengan alat apa setiap bagian bisa memberi tahu bagian lainnya tentang apa yang dikehendakinya? Parlemen atau senat manakah yang pernah berkumpul untuk merancang komposisi dunia yang begitu menakjubkan dan indah ini? Bagaimana mungkin bagian-bagian itu mengetahui—padahal masih dalam telur burung—bahwa kelak ia akan muncul dalam bentuk seekor burung yang makan biji-bijian, sehingga mesti ada padanya paruh dan tembolok untuk keperluan hidupnya?
Sesungguhnya prinsip yang dilontarkan Darwin, yaitu “survival of the fittest” (yang kuatlah yang bertahan), telah menghancurkan kehidupan manusia, karena ia memberikan pembenaran bagi setiap penindas, baik individu maupun pemerintah. Sebab, penindas ketika melakukan perampasan, kezaliman, peperangan, dan tipu daya, menurut pandangan Darwin bukanlah menjalankan keburukan akhlak, tetapi hanya sedang menjalankan hukum alamiah sebagaimana diklaim Darwin: hukum bertahan untuk yang terkuat. Pandangan itulah yang telah memberikan seluruh kebengisan bagi gerakan kolonialisme.
2- Adapun seleksi alam yang di dalamnya terdapat kecenderungan kawin antara individu-individu yang kuat sehingga menyebabkan lenyapnya individu-individu yang lemah dan bertahannya yang kuat, itu sama sekali bukan bukti adanya perubahan atau evolusi dalam jenis makhluk. Yang bisa dipahami hanyalah bahwa jenis yang kuat bertahan dari jenis itu sendiri, sementara yang lemah akan punah.
Apabila dikatakan bahwa terjadi evolusi pada suatu makhluk, maka pada kenyataannya hal itu justru menimbulkan kelesuan seksual; karena ketertarikan antara jantan dan betina akan berkurang seiring dengan jauhnya perbedaan bentuk di antara keduanya. Demikianlah yang dikatakan oleh D. Dobzhansky, salah seorang pakar genetika paling terkenal pada tahun 1958, seabad setelah Darwin. Ia berkata: “Perbedaan dalam bentuk akan melemahkan kecenderungan untuk berkembang biak. Kecenderungan kawin antara bentuk-bentuk dan jenis-jenis yang berbeda akan melemah seiring besarnya perbedaan itu. Tidak benar bahwa sifat-sifat baik pada satu individu bisa diwariskan begitu saja melalui keturunan.
Sebagai contoh, seorang pandai besi yang memiliki otot sangat kuat, kekuatan ototnya tidak akan berpindah kepada keturunannya. Begitu pula seorang ilmuwan dengan keluasan ilmunya, ilmunya tidak akan berpindah kepada anak-anaknya melalui warisan genetik.”