Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Maha Suci Allah yang telah mengilhamkan kepada lebah untuk membangun rumah-rumahnya dengan bangunan yang kokoh, yang manusia pun tidak sanggup membuat sepertinya. Lebah mengetahui bahwa rumah-rumahnya harus dibangun dengan dua sifat: pertama, sudut-sudutnya tidak boleh sempit agar tidak ada ruang yang terbuang sia-sia; kedua, bentuk rumah itu harus berupa bentuk yang bila disusun rapat tidak meninggalkan celah kosong. Lebah pun mengetahui bahwa bentuk yang memenuhi kedua sifat itu hanyalah segi enam; sebab segitiga dan persegi meskipun bisa memenuhi ruang, tetapi sudut-sudutnya sempit; adapun bentuk-bentuk lainnya, meski sudutnya lebar, tetapi tidak bisa menutupi seluruh ruang, melainkan menyisakan celah-celah kosong. Maka Allah ﷻ memberikan petunjuk kepada lebah untuk membangun rumah-rumahnya dengan bentuk segi enam itu tanpa penggaris, tanpa alat, dan tanpa contoh untuk ditiru; padahal manusia sendiri tidak sanggup membangun rumah segi enam tanpa alat besar.
Maha Suci Allah yang juga memberi petunjuk kepada lebah untuk menempuh jalan-jalan menuju padang rumputnya sesuai kekuatannya, lalu kembali dengan mudah tanpa kesulitan dan tanpa tersesat, serta memilih yang paling baik dan paling lembut dari hasil padang rumput itu.
﴿يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ﴾
“Dari perutnya keluar minuman yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat penyembuh bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi kaum yang mau berpikir.” (Surah An-Nahl: 69)
Apabila lebah telah selesai membangun rumah-rumahnya, ia keluar dalam keadaan lapar, berkeliling di dataran maupun di pegunungan, lalu memakan sari manis yang terdapat pada mahkota bunga dan daun pepohonan, kemudian ia kembali dalam keadaan kenyang.
Allah ﷻ menjadikan pada mulutnya panas tertentu yang bisa mematangkan apa yang ia hisap, sehingga menjadi manis dan matang, lalu lebah itu memuntahkannya ke dalam rumah-rumahnya. Apabila rumah-rumah itu telah penuh, lebah menutupnya dan menyumbat bagian atasnya dengan lilin yang murni. Jika rumah-rumah itu telah penuh, ia pun mencari tempat lain bila mendapatinya, lalu membangun rumah-rumah di sana dan melakukan sebagaimana yang ia lakukan pada rumah-rumah sebelumnya. Apabila udara menjadi dingin, padang rumput berganti, dan terhalang baginya untuk mencari makanan, lebah itu pun tetap berada di rumah-rumahnya dan hidup dengan apa yang telah ia simpan berupa madu. Pada hari-hari mencari makanan dan berusaha, lebah keluar di pagi hari, beterbangan di padang rumput, dan setiap kelompok dari mereka bekerja sesuai dengan bagian pekerjaannya. Ketika sore hari, mereka kembali ke rumah-rumahnya.