Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Al Aqidah fiLlah - Detail Buku
Halaman Ke : 53
Jumlah yang dimuat : 228
« Sebelumnya Halaman 53 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi
Tabel terjemah Inggris belum dibuat.
Bahasa Indonesia Translation

Di antara jenis lebah ada yang besar tubuhnya namun sedikit manfaatnya. Antara jenis ini dengan lebah pembuat madu (ʿassālah) terjadi peperangan. Lebah besar itu menyerang, menyergap, dan merusak rumah-rumah lebah pembuat madu dengan tujuan membinasakannya. Namun lebah ʿassālah selalu waspada dan berhati-hati terhadapnya. Jika lebah besar itu menyerbu ke rumah-rumah mereka, lebah ʿassālah melawannya hingga terpaksa berada di pintu-pintu rumah. Saat itu tubuhnya akan berlumuran madu sehingga tidak mampu lagi terbang, dan hanya yang berumur panjang saja yang bisa lolos darinya. Jika peperangan selesai dan pertempuran reda, lebah ʿassālah kembali kepada yang mati, lalu membawanya keluar dan melemparkannya dari sarang.

Di antara lebah ada yang mulia: pekerja keras dengan semangat tinggi dan penuh kesungguhan. Ada pula yang hina: pemalas, sedikit manfaatnya, dan lebih suka bermalas-malasan. Lebah-lebah yang mulia selalu mengusir dan menyingkirkannya dari sarang, tidak mau tinggal bersama mereka karena khawatir akan menulari sifat buruk dan merusak koloni yang baik.

Lebah termasuk hewan yang paling lembut dan bersih. Ia tidak membuang kotorannya kecuali saat terbang, dan sangat membenci bau busuk dan bau yang buruk. Lebah muda dan anak-anaknya lebih rajin dan lebih bersungguh-sungguh dalam bekerja dibandingkan yang tua, lebih jarang menyengat, serta menghasilkan madu yang lebih baik. Sengatan mereka pun lebih ringan bahayanya daripada sengatan lebah yang lebih tua.

Karena lebah merupakan hewan yang paling bermanfaat dan penuh keberkahan, maka Allah ﷻ mengkhususkan mereka dengan wahyu dan petunjuk yang tidak diberikan kepada makhluk lain. Dari perutnya keluar bahan penyembuh dari berbagai penyakit dan cahaya yang menyinari kegelapan, bagaikan para pemberi petunjuk di tengah umat manusia. Oleh sebab itu, ia memiliki banyak musuh; dan musuh-musuhnya justru berasal dari hewan yang paling sedikit manfaat dan keberkahannya. Itulah sunnatullah dalam ciptaan-Nya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.


  1. Ibnul Qayyim, Syifā’ al-‘Alīl, hlm. 101.

Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 53 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi