Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Hud-hud kemudian menyingkap berita itu dengan penjelasan yang tegas dan penuh penekanan. Ia berkata:
﴿إِنِّي وَجَدتُّ امْرَأَةً تَمْلِكُهُمْ﴾
“Sesungguhnya aku mendapati seorang wanita yang memerintah mereka...” (Surah An-Naml: 23)
Kemudian ia mengabarkan tentang kedudukan ratu itu, bahwa ia termasuk salah satu penguasa agung karena telah diberikan segala sesuatu yang biasanya dimiliki para raja. Hud-hud menambah penjelasannya dengan menyebutkan singgasana tempat ratu itu duduk, yang merupakan singgasana yang sangat besar. Setelah itu ia menyampaikan hal yang mendorong Nabi Sulaiman untuk mengutus dakwah kepadanya, bahkan untuk menyerang mereka jika menolak, yakni ucapannya:
﴿وَجَدتُّهَا وَقَوْمَهَا يَسْجُدُونَ لِلشَّمْسِ مِن دُونِ اللَّهِ﴾
“Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah...” (Surah An-Naml: 24)
Hud-hud mengucapkannya dengan memisahkan kalimat ini dari kalimat sebelumnya tanpa menggunakan kata sambung. Hal ini menunjukkan bahwa inti berita yang dimaksud adalah penyembahan mereka kepada matahari, sedangkan yang sebelumnya hanyalah pengantar. Kemudian hud-hud menyebutkan faktor yang menyesatkan mereka, yaitu setan yang memperindah amal mereka hingga menghalangi mereka dari jalan yang lurus, yakni ibadah sujud hanya kepada Allah semata. Mereka pun tertutup dari hidayah dan dari penghambaan kepada Allah yang hanya Dialah yang pantas disembah.
Hud-hud kemudian menyebutkan sebagian dari perbuatan Allah ﷻ, yakni mengeluarkan apa yang tersembunyi di langit dan bumi, seperti hujan, tumbuhan, logam, dan segala yang turun dari langit maupun yang keluar dari bumi. Disebutkannya hal ini oleh hud-hud adalah sebagai isyarat khusus pada keistimewaan yang Allah karuniakan kepadanya, yaitu kemampuannya mengetahui letak air tersembunyi di bawah tanah.
Al-Zamakhsyari dalam al-Kasysyāf berkata: “Disebutkannya pengeluaran apa yang tersembunyi adalah tanda bahwa itu memang perkataan hud-hud, karena keahliannya dalam mengetahui letak air di bawah tanah. Itu terjadi karena ilham dari Allah ﷻ yang mengeluarkan apa yang tersembunyi di langit dan bumi. Sungguh agung kekuasaan-Nya dan lembut ilmu-Nya. Tidaklah samar bagi orang yang memiliki firasat dan melihat dengan cahaya Allah, tanda-tanda pada diri setiap orang yang menunjukkan pekerjaannya, keahliannya, maupun profesinya. Tidaklah seseorang melakukan suatu pekerjaan melainkan akan tampak pada penampilan, ucapan, dan sifat-sifatnya bayangan pekerjaannya itu.”