Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Namun ilmu yang Allah ajarkan kepada malaikat lebih banyak daripada yang diketahui manusia. Di antara ilmu yang diberikan kepada mereka adalah ilmu menulis, sebagaimana firman Allah ﷻ:
﴿وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ - كِرَامًا كَاتِبِينَ - يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ﴾
“Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi, yang mulia dan mencatat (amal-amalmu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Surah Al-Infithar: 10–12)
Penjelasan lebih lanjut tentang hal ini akan datang pada pembahasan “Malaikat dan Manusia”.
Malaikat juga berdiskusi tentang hal-hal yang samar bagi mereka dari wahyu Allah. Dalam Sunan at-Tirmidzi dan Musnad Ahmad dari Ibnu Abbas disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Tadi malam Tuhanku – Tabaraka wa Ta‘ala – datang kepadaku dalam rupa yang paling indah – menurutku dalam mimpi – lalu berfirman: ‘Wahai Muhammad, tahukah engkau tentang apa yang diperdebatkan oleh malaikat yang tinggi?’ Aku menjawab: ‘Tidak.’ Maka Allah meletakkan tangan-Nya di antara kedua pundakku hingga aku merasakan dinginnya di dada, lalu aku pun mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi. Kemudian Dia berfirman: ‘Wahai Muhammad, tahukah engkau tentang apa yang diperdebatkan oleh malaikat yang tinggi?’ Aku menjawab: ‘Ya, tentang penghapus dosa dan derajat. Adapun penghapus dosa adalah: berdiam diri di masjid setelah shalat, berjalan kaki menuju shalat berjamaah, dan menyempurnakan wudhu di waktu yang tidak disukai. Sedangkan derajat adalah: menyebarkan salam, memberi makan, dan shalat di malam hari ketika manusia tidur.’ Allah berfirman: ‘Engkau benar. Barang siapa melakukan itu, ia akan hidup dalam kebaikan, mati dalam kebaikan, dan terbebas dari dosa seperti pada hari ia dilahirkan oleh ibunya.’ Kemudian Allah berfirman: ‘Wahai Muhammad, apabila engkau shalat, ucapkanlah: Ya Allah, aku memohon kepada-Mu agar dapat melakukan kebaikan, meninggalkan kemungkaran, mencintai orang miskin, Engkau mengampuniku, merahmatiku, dan menerima taubatku. Jika Engkau hendak menguji hamba-hamba-Mu, maka wafatkanlah aku dalam keadaan tidak terfitnah.’”
Ibnu Katsir setelah menyebutkan hadits ini mengatakan: “Inilah hadits mimpi yang masyhur. Barang siapa menganggapnya terjadi dalam keadaan terjaga, maka ia keliru. Hadits ini terdapat dalam kitab Sunan melalui beberapa jalur periwayatan. At-Tirmidzi meriwayatkannya dari jalan Jahdhom bin Abdullah al-Yamami.”
id) oleh admin pada 18 September 2025 - 05:47:55.Namun ilmu yang Allah ajarkan kepada malaikat lebih banyak daripada yang diketahui manusia. Di antara ilmu yang diberikan kepada mereka adalah ilmu menulis, sebagaimana firman Allah ﷻ:
﴿وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ - كِرَامًا كَاتِبِينَ - يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ﴾
“Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi, yang mulia dan mencatat (amal-amalmu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Surah Al-Infithar: 10–12)
Penjelasan lebih lanjut tentang hal ini akan datang pada pembahasan “Malaikat dan Manusia”.
Malaikat juga berdiskusi tentang hal-hal yang samar bagi mereka dari wahyu Allah. Dalam Sunan at-Tirmidzi dan Musnad Ahmad dari Ibnu Abbas disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Tadi malam Tuhanku – Tabaraka wa Ta‘ala – datang kepadaku dalam rupa yang paling indah – menurutku dalam mimpi – lalu berfirman: ‘Wahai Muhammad, tahukah engkau tentang apa yang diperdebatkan oleh malaikat yang tinggi?’ Aku menjawab: ‘Tidak.’ Maka Allah meletakkan tangan-Nya di antara kedua pundakku hingga aku merasakan dinginnya di dada, lalu aku pun mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi. Kemudian Dia berfirman: ‘Wahai Muhammad, tahukah engkau tentang apa yang diperdebatkan oleh malaikat yang tinggi?’ Aku menjawab: ‘Ya, tentang penghapus dosa dan derajat. Adapun penghapus dosa adalah: berdiam diri di masjid setelah shalat, berjalan kaki menuju shalat berjamaah, dan menyempurnakan wudhu di waktu yang tidak disukai. Sedangkan derajat adalah: menyebarkan salam, memberi makan, dan shalat di malam hari ketika manusia tidur.’ Allah berfirman: ‘Engkau benar. Barang siapa melakukan itu, ia akan hidup dalam kebaikan, mati dalam kebaikan, dan terbebas dari dosa seperti pada hari ia dilahirkan oleh ibunya.’ Kemudian Allah berfirman: ‘Wahai Muhammad, apabila engkau shalat, ucapkanlah: Ya Allah, aku memohon kepada-Mu agar dapat melakukan kebaikan, meninggalkan kemungkaran, mencintai orang miskin, Engkau mengampuniku, merahmatiku, dan menerima taubatku. Jika Engkau hendak menguji hamba-hamba-Mu, maka wafatkanlah aku dalam keadaan tidak terfitnah.’”
Ibnu Katsir setelah menyebutkan hadits ini mengatakan: “Inilah hadits mimpi yang masyhur. Barang siapa menganggapnya terjadi dalam keadaan terjaga, maka ia keliru. Hadits ini terdapat dalam kitab Sunan melalui beberapa jalur periwayatan. At-Tirmidzi meriwayatkannya dari jalan Jahdhom bin Abdullah al-Yamami.”
| ID | Waktu | Bahasa | Penerjemah | Status | Aksi |
|---|---|---|---|---|---|
| #43 | 18 Sep 2025, 05:47:55 | id | admin | Tervalidasi | — |
Namun ilmu yang Allah ajarkan kepada malaikat lebih banyak daripada yang diketahui manusia. Di antara ilmu yang diberikan kepada mereka adalah ilmu menulis, sebagaimana firman Allah ﷻ: ﴿وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ - كِرَامًا كَاتِبِينَ - يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ﴾ “Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi, yang mulia dan mencatat (amal-amalmu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Surah Al-Infithar: 10–12) Penjelasan lebih lanjut tentang hal ini akan datang pada pembahasan “Malaikat dan Manusia”. Pertengkaran di Kalangan Malaikat TinggiMalaikat juga berdiskusi tentang hal-hal yang samar bagi mereka dari wahyu Allah. Dalam Sunan at-Tirmidzi dan Musnad Ahmad dari Ibnu Abbas disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Tadi malam Tuhanku – Tabaraka wa Ta‘ala – datang kepadaku dalam rupa yang paling indah – menurutku dalam mimpi – lalu berfirman: ‘Wahai Muhammad, tahukah engkau tentang apa yang diperdebatkan oleh malaikat yang tinggi?’ Aku menjawab: ‘Tidak.’ Maka Allah meletakkan tangan-Nya di antara kedua pundakku hingga aku merasakan dinginnya di dada, lalu aku pun mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi. Kemudian Dia berfirman: ‘Wahai Muhammad, tahukah engkau tentang apa yang diperdebatkan oleh malaikat yang tinggi?’ Aku menjawab: ‘Ya, tentang penghapus dosa dan derajat. Adapun penghapus dosa adalah: berdiam diri di masjid setelah shalat, berjalan kaki menuju shalat berjamaah, dan menyempurnakan wudhu di waktu yang tidak disukai. Sedangkan derajat adalah: menyebarkan salam, memberi makan, dan shalat di malam hari ketika manusia tidur.’ Allah berfirman: ‘Engkau benar. Barang siapa melakukan itu, ia akan hidup dalam kebaikan, mati dalam kebaikan, dan terbebas dari dosa seperti pada hari ia dilahirkan oleh ibunya.’ Kemudian Allah berfirman: ‘Wahai Muhammad, apabila engkau shalat, ucapkanlah: Ya Allah, aku memohon kepada-Mu agar dapat melakukan kebaikan, meninggalkan kemungkaran, mencintai orang miskin, Engkau mengampuniku, merahmatiku, dan menerima taubatku. Jika Engkau hendak menguji hamba-hamba-Mu, maka wafatkanlah aku dalam keadaan tidak terfitnah.’” Ibnu Katsir setelah menyebutkan hadits ini mengatakan: “Inilah hadits mimpi yang masyhur. Barang siapa menganggapnya terjadi dalam keadaan terjaga, maka ia keliru. Hadits ini terdapat dalam kitab Sunan melalui beberapa jalur periwayatan. At-Tirmidzi meriwayatkannya dari jalan Jahdhom bin Abdullah al-Yamami.”
| |||||