Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : At-Taqiyyah Asasu Din asy-Syi'ah al-Imamiyah - Detail Buku
Halaman Ke : 4
Jumlah yang dimuat : 32
« Sebelumnya Halaman 4 dari 32 Berikutnya » Daftar Isi
Tabel terjemah Inggris belum dibuat.
Bahasa Indonesia Translation

...serta menumpahkan darah kaum Muslimin dari Ahlus Sunnah, bersekongkol dengan seluruh kelompok kafir untuk menduduki negeri-negeri mereka, merampas harta mereka, dan menjarah kekayaan negeri mereka. Tidak ada yang lebih berbahaya bagi Islam selain kaum Rafidhah, dan siapa yang membaca sejarah pasti mengetahuinya. Siapa yang menjatuhkan kekhilafahan Abbasiyah selain mereka? Siapa yang mendorong bangsa Mongol untuk menumpahkan darah kaum Muslimin di Baghdad dan negeri-negeri Islam lainnya kalau bukan mereka? Siapa yang menakut-nakuti para jamaah haji dan merampok mereka di jalan pada tahun 313–317 H selain Qaramithah Rafidhah? Siapa yang membantai para jamaah haji dan menimbun sumur Zamzam dengan jasad-jasad mereka pada tahun 317 H selain mereka? Siapa yang mencabut Hajar Aswad dari Ka’bah dan mencurinya selain Qaramithah Rafidhah?! Peristiwa yang terjadi di Makkah –semoga Allah memuliakannya– pada tahun 1407 H berupa teror terhadap jamaah haji hingga menewaskan sebagian dari mereka pun tidaklah jauh dari ingatan kita. Begitu juga peristiwa yang terjadi di kamp-kamp pengungsi Palestina oleh gerakan Amal Rafidhah, serta apa yang terjadi sekarang di Irak, Suriah, Lebanon, dan Yaman berupa pembantaian terhadap Ahlus Sunnah(1).

Karena itu, hidup berdampingan dengan Rafidhah adalah sesuatu yang mustahil. Mereka tidak bisa dijamin akibatnya, dan sejarah panjang mereka yang penuh darah, pengkhianatan, serta tipu daya terhadap kaum Muslimin sudah cukup menjadi bukti hitam perjalanan mereka. Mereka adalah kaum pengkhianat, hina, rendah, membawa perpecahan, kemunafikan, kerusakan agama, dan hilangnya akhlak. Dalam hal ini Imam al-Syaukani (w. 1255 H) –rahimahullah– berkata: “Tidak ada kepercayaan sedikit pun kepada seorang Rafidhi terhadap orang yang berbeda mazhab dengannya dan tidak menganut keyakinan Rafidhah. Ia menghalalkan harta dan darahnya begitu ada peluang sekecil apa pun, sebab baginya darah dan harta itu halal. Semua sikap manis dan kasih sayang yang ditampakkannya hanyalah taqiyah yang akan lenyap seketika begitu ada kesempatan muncul.”(2)

Kedua: Kajian-kajian terdahulu yang paling penting dan menonjol.

Kajian pertama: “Taqiyah di Kalangan Khawarij dan Sikap Ahlus Sunnah terhadapnya”, ditulis oleh Abdurrahman Fathi Mahmud Muhammad. Sumber: Hawliyat Kuliyyat al-Lughah al-‘Arabiyyah bi Jirja. Penerbit: Universitas al-Azhar – Fakultas Bahasa Arab di Jirja. Volume/edisi: Jilid 21, Bagian 1. Negara: Mesir. Tahun: 1438 H / 2017 M.

Deskripsi kajian ini: penelitian ini mengungkap tentang taqiyah di kalangan Khawarij dan sikap Ahlus Sunnah terhadapnya dengan menggunakan metode analisis. Penelitian ini membahas definisi istilah taqiyah, Khawarij, dan Ahlus Sunnah baik dari segi bahasa maupun istilah. Kemudian menyinggung pandangan dan pendapat Khawarij tentang taqiyah, yang terbagi ke dalam beberapa kelompok: yang berpendapat tidak boleh taqiyah beserta dalilnya, yang berpendapat boleh taqiyah beserta dalilnya, yang berpendapat boleh taqiyah dalam ucapan tetapi tidak dalam perbuatan, serta kelompok Khawarij yang ragu atau tidak menetapkan sikap tentang taqiyah. Penelitian ini juga menjelaskan sikap Ahlus Sunnah terhadap taqiyah dari sisi...


Catatan Kaki:

  1. (1) “Apakah Rafidhah atau Syi’ah kafir?”, Abdul Rahman al-Suhaim, dari situs Mishkat.
  2. (2) Lihat: Adab al-Thalab, hlm. 70–71.

Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 4 dari 32 Berikutnya » Daftar Isi