Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Tafsir Ibnu Katsir - Detail Buku
Halaman Ke : 81
Jumlah yang dimuat : 4377
« Sebelumnya Halaman 81 dari 4377 Berikutnya » Daftar Isi
Tabel terjemah Inggris belum dibuat.
Bahasa Indonesia Translation

Al Baqarah

Ayat ke-7

Dan ditafsirkan dengan sisa ayat-ayat lain yang sejalan maknanya, dan Allah lebih mengetahui.

Dan Ibnu Abi Hatim telah menyebutkan di sini sebuah hadits, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Yahya bin ‘Utsman bin Shalih al-Mishri, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi‘ah, telah menceritakan kepadaku ‘Abdullah bin al-Mughirah dari Abu al-Haitsam dari ‘Abdullah bin ‘Amr. Ia berkata: Dikatakan, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami membaca dari Al-Qur'an maka kami berharap, dan kami membaca maka kami hampir berputus asa." Maka beliau bersabda: “Maukah aku beritahukan kepada kalian…” kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir, sama saja bagi mereka apakah kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Mereka itulah penghuni neraka.” Mereka berkata: “Kami bukan dari mereka, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Benar.”

Dan firman-Nya Ta‘ala: “Mereka tidak akan beriman” – kedudukannya dalam i‘rab adalah bahwa ia merupakan kalimat penegas bagi yang sebelumnya: “Sama saja bagi mereka apakah kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan”, yakni: mereka adalah orang-orang kafir dalam kedua keadaan tersebut. Maka karena itu Allah menegaskannya dengan firman-Nya Ta‘ala: “Mereka tidak akan beriman.” Dan bisa jadi juga maknanya adalah bahwa “mereka tidak akan beriman” merupakan khabar (predikat) dari “Sesungguhnya orang-orang yang kafir”, dan kalimat: “Sama saja bagi mereka apakah kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan” adalah kalimat sisipan (mu‘taridhah), dan Allah lebih mengetahui.

Surah Al-Baqarah (2): Ayat 7

"Allah telah mengunci hati mereka dan pendengaran mereka, dan pada penglihatan mereka ada penutup; dan bagi mereka azab yang besar."

As-Suddi berkata: “Allah telah mengunci” – artinya: Allah telah mencap. Dan Qatadah berkata mengenai ayat ini: Setan telah menguasai mereka ketika mereka menaati setan, maka Allah mengunci hati mereka, pendengaran mereka, dan pada penglihatan mereka ada penutup. Maka mereka tidak bisa melihat petunjuk, tidak bisa mendengarnya, tidak memahaminya, dan tidak berakal.

Ibnu Juraij berkata: Mujahid berkata tentang firman: “Allah telah mengunci hati mereka”, yakni: cap (tanda), dosa-dosa telah menetap di hati sehingga mengelilinginya dari segala sisi sampai saling bertemu di atasnya. Pertemuan itu merupakan ‘cap’, dan cap adalah penutup. Ibnu Juraij berkata: Cap itu atas hati dan pendengaran.

Ibnu Juraij berkata: Telah menceritakan kepadaku ‘Abdullah bin Katsir bahwa ia mendengar Mujahid berkata: Ar-Raan (penutup tipis karena dosa) lebih ringan daripada cap, dan cap lebih ringan daripada gembok, dan gembok adalah yang paling berat dari semuanya.

Al-A‘masy berkata: Mujahid memperlihatkan kepada kami dengan tangannya, ia berkata: Dahulu mereka berpendapat bahwa hati itu seperti ini – maksudnya adalah telapak tangan – jika seorang hamba melakukan dosa, maka ditutup darinya – lalu ia mengisyaratkan dengan jari kelingking – seperti ini. Jika ia berdosa lagi maka ditutup – ia mengisyaratkan dengan jari lainnya. Jika ia berdosa lagi maka ditutup – ia mengisyaratkan dengan jari lain lagi – hingga ia menggenggam seluruh jarinya. Lalu ia berkata: Maka hati itu dicap dengan cap. Dan Mujahid berkata: Mereka dahulu menganggap bahwa itulah ar-raan.

Hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Abu Kuraib dari Waki‘ dari Al-A‘masy dari Mujahid dengan redaksi serupa.

Ibnu Jarir berkata: Sebagian dari mereka berkata, makna firman-Nya Ta‘ala: “Allah telah mengunci hati mereka” adalah pemberitahuan dari Allah tentang kesombongan mereka dan sikap berpaling mereka dari mendengarkan apa yang mereka diajak kepadanya berupa kebenaran. Sebagaimana dikatakan: “Fulan itu tuli terhadap perkataan ini” jika ia menolak untuk mendengarnya dan meninggikan dirinya dari memahaminya karena kesombongan. Ia berkata: Namun hal ini tidaklah sah, karena Allah Ta‘ala telah mengabarkan bahwa Dia-lah yang mengunci hati dan pendengaran mereka.

(Ku katakan): Az-Zamakhsyari telah berpanjang lebar dalam menjelaskan apa yang ditolak oleh Ibnu Jarir di sini, dan ia menakwilkan ayat ini dari lima sisi, semuanya sangat lemah. Dan tidaklah ia berani melakukan itu kecuali karena paham Mu‘tazilah-nya.


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 81 dari 4377 Berikutnya » Daftar Isi