Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Dan ketahuilah bahwa waqaf (berhenti) yang sempurna adalah pada firman-Nya Ta‘ala: "Allah telah mengunci hati mereka dan pendengaran mereka." Dan firman-Nya: "dan pada penglihatan mereka ada penutup." adalah satu kalimat yang sempurna, karena penguncian (penutupan) itu terjadi pada hati dan pendengaran, sedangkan "al-ghisyaawah" (penutup) yaitu selubung, terjadi pada penglihatan, sebagaimana dikatakan oleh as-Suddi dalam tafsirnya dari Abu Malik dan dari Abu Shalih dari Ibnu ‘Abbas, dan dari Murrah al-Hamdani dari Ibnu Mas‘ud, dan dari beberapa sahabat Rasulullah ﷺ tentang firman-Nya: "Allah telah mengunci hati mereka dan pendengaran mereka," ia berkata: Maka mereka tidak mengerti dan tidak mendengar. Ia berkata: "Dan Dia menjadikan pada penglihatan mereka penutup," ia berkata: pada mata mereka, maka mereka tidak melihat.
Dan Ibnu Jarir berkata: Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Sa‘d, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepadaku pamanku al-Husain bin al-Hasan dari ayahnya dari kakeknya dari Ibnu ‘Abbas: "Allah telah mengunci hati mereka dan pendengaran mereka, dan penutup itu pada penglihatan mereka."
Ia berkata: Dan telah menceritakan kepada kami al-Qasim, telah menceritakan kepada kami al-Husain, yaitu Ibnu Dawud—dan ia adalah Sunaid—telah menceritakan kepadaku Hajjaj, yaitu Ibnu Muhammad al-A‘war, telah menceritakan kepadaku Ibnu Juraij, ia berkata: Penguncian (penutupan) terjadi pada hati dan pendengaran, dan ghisyaawah (selubung) pada penglihatan. Allah Ta‘ala berfirman: "Jika Allah menghendaki, Dia akan mengunci hatimu" (asy-Syura: 24), dan Dia berfirman: "Dia mengunci pendengaran dan hatinya, dan menjadikan pada penglihatannya penutup" (al-Jatsiyah: 23).
Ibnu Jarir berkata: Dan barang siapa yang membaca “ghisyaawah” (penutup) dari firman-Nya Ta‘ala: "dan pada penglihatan mereka ada penutup" dengan bentuk manshub (berharakat fathah), maka kemungkinan dia membacanya dengan idmar fi‘l (menyiratkan fi'il), takdirnya: “dan Dia menjadikan pada penglihatan mereka penutup.”
Dan dimungkinkan juga bahwa ia dinashabkan karena mengikuti pada mahal (posisi gramatikal) dari “dan pada pendengaran mereka,” sebagaimana firman-Nya Ta‘ala: “dan bidadari-bidadari bermata jeli” (al-Waqi‘ah: 22), dan sebagaimana perkataan penyair:
“Aku memberinya makan jerami dan air dingin... hingga matanya berlinang air mata.”
Dan penyair lain berkata:
“Aku melihat suamimu di medan perang... membawa pedang dan tombak.”