وجزيت خيرًا … دعوة لأم أحسنت التربية
Kebaikan Untukmu … Wahai Ibu yang Telah Sukses Mendidik Anaknya (Bagian Pertama)
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Juziti Khairan, Wahai Para Ibu yang Telah Sukses Mendidik ini masuk dalam Kategori Tarbiyah
في ليلة من ليالي الصيف المقمرة .. عاد الفارس المجاهد بعد ثلاثين سنة من الجهاد .. وقد ترك زوجه العروس تحمل بين أحشائها جنينًا .
Pada suatu malam musim panas yang terang bulan, pulanglah seorang pejuang setelah tiga puluh tahun berjihad. Ia telah meninggalkan istrinya saat masih pengantin baru dan ketika istrinya sedang mengandung.
تلفّت الفارس يمنًة ويسرًة محاولاً استعادة ذلك البيت الذي يضم زوجه ووليده ، الذين لا يعرف عنهما شيئًا .
Sang pejuang menoleh ke kanan dan kiri, berusaha mengingat rumah yang dulu menjadi tempat tinggal istri dan anaknya yang tak pernah ia kenal.
لقد تغيّرت معالم مدينة رسول الله صلى الله عليه وسلم عن ذي قبل ، وكَثُر فيها سواد الناس ، لا أحد يحفل به وهو في طريقه إلى داره ، بل لا أحد يهتم لعودته بعد طول غيبته ، ولكن هل يذكره أحد ؟!
Kota Rasulullah ﷺ telah berubah dari sebelumnya, dan ramai oleh banyak orang. Tak ada yang memperhatikannya di jalan, tak ada pula yang peduli dengan kepulangannya setelah sekian lama. Tapi, adakah yang masih mengingatnya?
هل يتذكر أحد ذلك الفارس المجاهد الذي ما إن سمع نداء الجهاد حتى أسرع ملبيًا ، تاركًا زوجه الحامل ، والتي لا تزال عروسًا لم ينقضِ على عرسها غير أشهر معدودات .
Adakah yang masih mengingat sang pejuang yang segera menyambut panggilan jihad ketika ia mendengarnya, meninggalkan istrinya yang sedang hamil, padahal saat itu mereka masihlah pengantin baru yang belum lama menikah, hanya beberapa bulan saja?
ثلث قرن والفارس ينتقل مع جيوش المسلمين من فتح إلى فتح ، ومن نصر إلى نصر ، لا يكاد يهزه حنين إلى زوجه وولده ذكرًا كان أم أنثى .
Tiga puluh tahun lamanya sang pejuang berpindah bersama pasukan kaum muslimin dari satu kemenangan ke kemenangan lainnya, tanpa tergoyahkan oleh rindu terhadap istri dan anaknya, entah anaknya laki-laki atau perempuan.
لقد كان انتظار الزوجة له حتى انقطع في عودته الرجاء ، والناس مختلفون في مصيره ، ومع طول المدة و انقطاع الأخبار ، ترجَّح في نفس الزوجة والجميع استشهاد الفارس المجاهد ،
Istrinya terus menantikan kepulangannya sampai harapan itu pupus. Orang-orang pun berbeda pendapat tentang nasibnya. Dengan lamanya masa dan putusnya kabar, sang istri dan orang-orang menyangka bahwa sang pejuang telah gugur sebagai syahid.
مضى الفارس إلى حيث تعَّرف على موضع داره ، ألجمته الدهشة فلم يطرق بابها ، ومن ذا يرده عن داره ؟!
Pejuang itu berjalan hingga ia mengenali kembali tempat rumahnya. Ia terdiam karena keheranan, tak sanggup mengetuk pintunya. Siapa yang bisa melarangnya untuk masuk ke rumahnya sendiri?
دخل الفارس الدار ، فإذا برجل في الثلاثين من عمره ينقض عليه انقضاض الأسد على فريسته ،
Ia pun masuk ke dalam rumah, tiba-tiba seorang pria berusia tiga puluh tahun menerjangnya seperti singa menerkam mangsanya,
إذ كيف لهذا الشيخ بسيفه ورمحه أن يلج الدار معتديًا على من فيها من محارم ، احتدم الأمر بين الرجلين ، يدفع الشاب الشيخ ذائدًا عن حرماته المستحلة ، والشيخ يقسم أن الدار داره ،
Bagaimana mungkin seorang lelaki tua dengan pedang dan tombaknya memasuki rumah itu dan melanggar kehormatan penghuninya ? Terjadilah pertengkaran sengit antara keduanya. Si pemuda mendorong lelaki tua itu demi melindungi kehormatan rumahnya, sementara sang tua bersumpah bahwa rumah itu adalah miliknya.
يرتفع صوت الرجلين فيفزع الجيران محيطين بالشيخ إحاطة السوار بالمعصم ، مدافعين عن جارهم الشاب ، والشيخ يحاول أن يذكرهم بنفسه ولا أحد يعرفه ، أو يصدّقه ،
Suara keduanya meninggi hingga para tetangga pun terkejut dan mengepung lelaki tua itu seperti gelang melingkar di pergelangan tangan, membela tetangga muda mereka. Lelaki tua itu berusaha mengingatkan mereka siapa dirinya, tapi tak ada yang mengenalnya atau mempercayainya.
يصل الضجيج إلى حيث الأم النائمة ، تستيقظ على جلبة بين الرجال ، تنظر من أعلى البيت ، يا لهول ما رأت .
Keributan itu pun sampai ke telinga sang ibu yang sedang tidur. Ia terbangun karena suara kegaduhan para lelaki. Ia mengintip dari atas rumah, dan betapa terkejutnya ia melihat apa yang terjadi.
لم تكد تصدق عينيها ، أعادت النظر مرة ثانية لعلها تستوثق مما رأت ، إنه فّروخ زوجها الفارس المجاهد بشحمه ولحمه منذ وقعت عيناها عليه ، آخر مرة منذ ثلاثين عامًا ،
Ia nyaris tidak mempercayai apa yang dilihatnya. Ia mengamati kembali untuk memastikan, dan ternyata itu adalah Farukh, suaminya yang pejuang, dengan tubuh dan wujud yang utuh, yang terakhir kali ia lihat tiga puluh tahun lalu.
لقد تذكرت على الفور يوم ودَّعها موصيًا إيّاها خيرًا ، مذكِّرًا إيّاها أنه قد خلَّف لها ثلاثين ألف دينار هي غنائمه من جهاده قبل أن ينال حريته من قائده الصحابي الجليل الربيع ابن زياد الحارثي ،
Ia langsung teringat hari ketika suaminya berpamitan darinya, berpesan agar ia menjaga diri dengan baik, dan mengingatkannya bahwa ia telah menitipkan tiga puluh ribu dinar ghanimah jihadnya, sebelum ia mendapatkan kebebasan dari komandannya, sahabat mulia ar Rabi’ bin Ziyad al Haritsi.
Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah
Sumber : Islamweb
Leave a Reply