Direktur Al-Shifa Medical Complex menyebut serangan hari ini terhadap rumah sakitnya dan beberapa rumah sakit lain sebagai "hari perang melawan rumah sakit," menambahkan bahwa ini merupakan "tragedi dalam istilah apapun"
"Pasien yang sakit dan luka mengisi semua lorong rumah sakit, dan kami tidak dapat melakukan operasi bedah," kata Muhammad Abu Salmiya, berbicara kepada Media
"Kami tidak dapat menemukan satu tempat tidur pun untuk menempatkan korban," tambahnya. "Kami harus mengambil keputusan sulit antara siapa yang diselamatkan dan siapa yang dibiarkan mati. ... Saat saya berbicara dengan Anda, saya berdiri di depan 100 jenazah."
Abu Salmiya mengatakan bahwa hanya empat bagian dari rumah sakit yang masih beroperasi : unit perawatan intensif, unit inkubator bayi, ruang operasi, dan unit dialisis. "Bangsal-bangsal ini tidak dapat berfungsi tanpa listrik," katanya. "Kami sangat membutuhkan bahan bakar untuk menjaga unit-unit kritis ini beroperasi. Ribuan nyawa pasien bergantung pada sehelai benang. Ini adalah kejahatan perang."
Direktur tersebut juga menambahkan bahwa ribuan pengungsi yang tinggal di dalam rumah sakit tidak memiliki makanan atau air, dan ada ketakutan bahwa Israel akan membom rumah sakit tersebut dan menghancurkannya.