Ternyata Tidak Ada yang Baru
(Tulisan: KH Budi Ashari, Lc)
_Hafidzahullahuta'ala_
Perang darat terhadap Gaza tahap kedua sudah memasuki hari ketiga. Setelah penghentian perang selama 7 hari, ada yang menduga Israel sedang menyusun rencana dan strategi baru. Tentu saja, para mujahid jauh lebih paham karakter musuh mereka yang tidak pernah memandang perjanjian apapun sebagai sebuah kesakralan, karenanya mereka pasti melanggar. Dan para mujahid sangat amat tahu bahkan lebih dari itu.
Adapun perencanaan dan strategi apa yang ingin ditunjukkan oleh Israel. Lihat laporan para mujahid berikut ini,
Ini video terbaru yang disebarkan oleh para pejuang Al Qassam. Di mana kendaraan-kendaraan militer hancur lebur, tentara yang sembunyi dan berlindung diintai dari jarak dekat dan habis semua dengan tembakan dan bom dari jarak nol.
Bagi anda yang hanya melihat apa yang hancur dan berapa jumlah korban dan kerugian, atau hanya selalu membandingkan dengan kerugian masyarakat sipil, lebih baik perhatikan cara membaca yang benar dari sisi militer dan masa depan Gaza oleh pakar militer dan strategi, Mayjen Fayiz Ad Duwairi,
"Ini Meliput beberapa hal sekaligus:
1. Pengintaian
2. Pengeboman
3. Penggunaan senjata
Masalahnya ini terjadi di Beit Hanun, Beit Hanun ini sudah berhasil dimasuki oleh pasukan Israel sejak hari kedua permulaan penyerbuan darat yang pertama. Tapi ternyata perlawanan masih sangat sengit dan hebat. Saya yakin tayangan ini bukan film terakhir. Jika di sini sehebat ini perlawanan, maka bagaimana di tempat-tempat yang lebih dalam di Gaza.
Inilah bukti bahwa mereka hanya bisa masuk tetapi tidak menguasai.
Ini anak-anak muda, tanpa perlindungan apa pun, dengan senjata sederhana. Tetapi mereka berperang dengan keyakinan dan kebenaran membela negeri dan kehormatan. Kematian lebih tinggi dari kehidupan. Mereka keluar dari reruntuhan untuk menghadirkan kembali harapan. Sementara lawannya adalah mereka yang sangat ambisi dengan kehidupan. Karenanya tidak sebanding.
Benar terjadi kehancuran bangunan, korban sipil dan mengungsinya masyarakat. Tetapi dari sudut pandang militer -saya tidak ingin memuji- dan ini hanya salah satu capaian saja, yaitu Beit Hanun yang sudah dimasuki pasukan Israel sejak hari kedua perang darat pertama yang berlangsung selama 24 hari kemudian 7 hari tenang, tetapi perang masih berlangsung seperti yang kita saksikan. Ini keberhasilan militer.
Pengakuan Israel bahwa salah satu komandan pasukan khusus yang ditugasi mengepung Gaza mati dan jasadnya ditawan di Gaza Yaitu Kolonel Isaf Mami adalah pengakuan yang terlambat. Nanti saat pertukaran tawanan dari kalangan militer kita akan melihat bahwa ada banyak lain yang ditawan baik dari hidup ataupun sudah mayat. Yang mereka sembunyikan lebih besar.
Untuk pertukaran tawanan dari kalangan militer, Hamas tidak akan menukar kecuali dengan seluruh tahanan orang Palestina di penjara-penjara Israel. Ini adalah tuntutan utama. Dan tidak hanya itu, Hamas pasti akan menghubungkan pertukaran tawanan militer ini dengan solusi politik yang membuka masa depan Gaza."
Ternyata pasukan khusus Israel masuk dengan cara yang sama, maju dengan cara yang sama dengan pasukan yang sama, dengan peralatan yang sama.
Dan..
Mati dengan cara yang sama, kendaraan militer menjadi sasaran empuk dan hancur lebur dengan cara yang sama, pengintaian tanpa perlawanan dan mati bersama-sama dengan cara yang sama.
Ternyata sama saja...